Mubadalah.id – Jaringan Ulama KUPI (Kongres Ulama Perempuan) Nyai. Hj. Hindun Anisah mendorong agar pesantren-pesantren di seluruh Indonesia untuk lebih memasifkan sosialisasi mengenai pencegehan kekerasan seksual.
Sekretaris Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) itu juga mengajak pemerintah daerah hingga pusat untuk bekerjasama dengan pesantren-pesantren agar lebih proaktif dalam memberikan pemahaman tentang pentingnya pencegahan kekeran seksual.
“Bagi pesantren saya kira perlu dimasifkan sosialisasi tentang pencegahan kekerasan seksual,” kata Nyai Hindun, saat dihubungi Mubadalah.id, pada Jumat, 8 Juli 2022.
“Kita dorong mulai dari pemerintah untuk proaktif dalam memberikan sosialisasi di seluruh pesantren tentang hal ini. Sehingga seluruh civitas akademika di pesantren itu paham macam-macam kekerasan seksual dan kemudian memahami langkah-langkah agar hal seperti itu tidak terjadi,” jelasnya.
Lebih lanjut, salah satu pengasuh pondok pesantren Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara itu meminta selain melakukan sosialisasi pencegahaan, penting juga untuk memahami cara penanganan bila kekerasan seksual itu terjadi kembali di pesantren.
“Tidak hanya sosialisasi soal pencegahaan tetapi juga penting memahami bagaimana cara penangannya,” ujarnya. (Baca juga : Nyai Luluk Farida Muchtar : Korban Pencabulan Harus Mendapat Perlindungan dan Hak Keadilan).
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Ketenagakerjaan RI itu mengingatkan bahwa saat menghadapi korban kekerasan seksual maka yang perlu dilakukan adalah dengan memberikan perlindungan dan pemulihan kepada korban.
“Pemulihan korban harus menjadi prioritas dan harus ditangani oleh orang yang ahli di bidangnya,” tukasnya. (Rul)