• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Pesantren Tidak Menghambat Perempuan Mengaktualisasikan Diri

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
07/12/2018
in Aktual
0
mengaktualisasikan diri

mengaktualisasikan diri

21
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pesantren tidak menghambat perempuan mengaktualisasikan dirinya. Budaya patriakhi di pesantren sering dianggap menempatkan perempuan hanya pada peran-peran domestik. Hal ini membuat hak-hak perempuan jarang dipenuhi. Padahal perempuan memiliki peranan penting dalam berbagai hal. Termasuk peran di ruang publik. Ulama perempuan, Nyai Hj. Masriyah Amva menekankan, pesantren bukan hambatan untuk perempuan mengaktualisasikan diri. Perempuan dan laki-laki mempunyai peran dan hak yang sama. Termasuk peran bekerja di ranah publik.

“Perempuan maupun laki-laki mempunyai peran dan hak yang sama. Apalagi jika harus berkerja, perempuan juga mempunyai hak yang sama,” kata Yu Mas sapaan akrabnya, saat di temui di Pondok Kebon Jambu al-Islamy, belum lama ini.

Menurut Yu Mas, perempuan di pesantren harus terus maju dan bergerak. Perempuan tidak hanya cukup mengurusi santri dan keluarganya. Tapi juga harus bisa mengupayakan kemaslahatan masyarakat yang lebih luas.

“Anak saya Awanillah Amva (Yu Awa) yang sekarang pengasuh pondok Putra Kebon Jambu saya tekankan untuk maju dan bersuara,” ungkap Yu Mas.

Yu Mas mengakui dia juga seorang pedagang. Lewat berdagang, Yu Mas mendapatkan banyak pelajaran bagi kehidupannya. Pekerjaan di ruang publik itu membuatnya memahami banyak hal.

Baca Juga:

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

“Yang terpenting ketika kita berkerja baik perempuan atau laki-laki harus benar-benar bertanggung jawab,” tuturnya.

Yu Mas mengingatkan, laki-laki dan perempuan diciptakan sama oleh Tuhan, yang membedakan adalah takwa kita.

Oleh karena itu, tujuan kita hidup dunia adalah bagaimana berbuat kesalehan kepada semua umat manusia. (RUL)

Tags: bekerjadomestikislamJambuNyaiperanperempuanpesantrenpublikYu Mas
Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Lebih banyak mendengar, menulis dan membaca.

Terkait Posts

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!

16 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Gelar Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Seruan Bangkit dari Krisis Kemanusiaan

14 Mei 2025
Media

Media Punya Peran Strategis dalam Mencegah Konflik Akibat Tidak Dipenuhinya Hak Keberagamaan

26 April 2025
Perempuan bukan Tamu di Ruang Publik

Perempuan Bukan Tamu di Ruang Publik

1 April 2025
Makhluk Intelektual

Laki-laki dan Perempuan adalah Makhluk Intelektual dan Spiritual

1 April 2025
Perempuan bisa menjadi Pemimpin

Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Tafsir QS. An-Nisa Ayat 34 dalam Perspektif Keadilan Hakiki Islam

1 April 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kehamilan Tak Diinginkan

    Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version