• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Refleksi Akademi Mubadalah Muda 2023 Part I : Identifikasi Gender

Akademi Mubadalah Muda 2023 memberikan saya kesempatan untuk berkembang dan menyebarkan nilai serta semangat sebagai jaringan KUPI Muda

Layyin Lala Layyin Lala
27/07/2023
in Pernak-pernik
0
Akademi Mubadalah Muda 2023

Akademi Mubadalah Muda 2023

990
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Saya masih ingat sekali ketika flyer Akademi Mubadalah Muda 2023 sudah terunggah di laman akun Instagram Mubadalah. Waktu itu, saya buru-buru untuk menuliskan notes bahwa kegiatan ini akan menjadi prioritas untuk dicapai dengan berselawat.

Hampir selama sebulan, saya berselawat dengan harapan agar berkahnya selawat dapat mengantarkan saya untuk menimba ilmu secara langsung dengan para Ulama’ KUPI. Sungguh sebuah kesempatan yang sangat berharga, ketika saya dapat bertemu dengan teman-teman akademi dari penjuru nusantara dengan latar belakang yang beragam.

Perjalanan Malang-Cirebon 700 KM

Ini merupakan perjalanan kali kedua jarak jauh setelah pandemi Covid-19. Perjalanan dari Jawa Timur ke Jawa Barat menghabiskan waktu sekitar 10 jam. Sungguh waktu yang membosankan selama berada di kereta. Keberangkatan ke Cirebon kali ini diniatkan untuk menuntut ilmu dan ziyarah kepada keluarga leluhur. Tentu niat menjadi hal yang sangat penting, agar memperoleh hasil belajar yang maksimal.

Selama di kereta, saya merasakan demam, menggigil, dan perih pada bagian perut karena asam lambung yang kambuh. Saya memutuskan untuk berselawat dan berzikir sebagai ikhtiar untuk sehat. Hal ini menjadi doa dan langkah preventif agar saya tidak nge-drop dalam perjalanan.

Alhamdulillah, ada salah seorang kakak tingkat kampus saya yang menjadi partner saya selama kegiatan AMM 23. Kami berangkat dari Stasiun Kota Baru Malang dan mengakhiri perjalanan di Stasiun Cirebon dengan jarak tempuh kurang lebih 700Km.

Baca Juga:

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

Kontekstualisasi Ajaran Islam terhadap Hari Raya Waisak

Persoalan Gender dalam Fikih Kesaksian

Wajah Perempuan Bukan Aurat, Tapi Keadilan yang Tak Disuarakan

Akademi Mubadalah Muda Hari Pertama

Di hari pertama, saya dan teman saya baru tiba di Hotel Santika sekitar jam 12 siang setelah sebelumnya menginap di rumah Oma. Beberapa menit kemudian, ada banyak teman-teman akademi yang berdatangan. Saya berkenalan dengan satu sama lain. Sempat terbesit rasa insecure karena teman-teman akademi ada yang berprofesi sebagai dosen, sedang menjalankan studi S3, hingga penulis yang karyanya sudah banyak bersliweran di media publikasi.

Tapi, rasa insecure itu tidak saya rasakan berlama-lama, karena saya merasa bersyukur dan senang ketika saya menjadi anggota termuda yang mengikuti kegiatan Akademi Mubadalah Muda ini. Beberapa teman-teman akademi ada yang sedikit terkejut ketika saya mengaku sedang studi di semester 4 dan masih berumur dua puluhan.

Tidak lama setelah kami saling berkenalan, masuklah Kiai Faqih pada aula linggarjati 2. Kami para peserta akademi buru-buru berebut dan mengantre salaman kepada beliau. Beliau menyapa kami dengan ekspresi yang bahagia dan ramah menyambut peserta yang datang. Beliau mempersilahkan kami untuk segera menyantap hidangan makan siang di restoran hotel.

Akademi Mubadalah Muda 2023 menjadi event pelatihan kepenulisan terlama yang saya ikuti. Biasanya, saya hanya mengikuti kegiatan serupa sekitar dua hingga tiga hari. Namun, AMM memberikan fasilitas belajar selama lima hari berturut-turut. Ibu Pimred Mubadalah, Kak Zahra Amin beserta dengan pengurus Media Mubadalah membuka kegiatan AMM dengan kegiatan perkenalan, ice breaking, hingga menuliskan harapan.

Ibu Dr. Iklilah Muzayyanah : Identifikasi Isu Gender dalam Konteks Kehidupan Sosial

Pemateri pertama merupakan Ibu Iklilah dengan membawakan tema konsep dasar gender. Ini menjadi pertemuan kedua saya dengan beliau setelah kegiatan Kongres Ulama Perempuan Indonesia 2 di Pesantren Hasyim Asy’ari, Bangsri, Jepara, pada bulan November 2022 lalu. Bu Iklilah membawakan materi konsep gender dengan bahasa yang mudah untuk dipahami.

Sebelumnya, beliau meminta kami untuk menuliskan satu pertanyaan apapun mengenai konsep gender. Kertas pertanyaan yang kami isikan kemudian menukarkan kepada peserta lain. Saya masih ingat sekali pertanyaan yang saya dapatkan dari teman-teman akademi. Waktu itu pertanyannya berupa, “Apa perbedaan gender, feminisme, dan Mubadalah?”. Masing-masing dari kami menjawab pertanyaan tersebut sesuai dengan kemampuan kami.

Bu Iklilah mengantarkan kami pada konsep dasar gender dan isu gender dalam kehidupan sosial. Beliau menjelaskan, bahwa gender merupakan konstruksi oleh masyarakat terhadap nilai dan pandangan dan menjadi pensifatan terhadap jenis kelamin.

Misalnya dalam kontruksi masyarakat kita saat ini, pensifatan laki-laki dikenal dengan sebutan ‘maskulin’ (untuk sifat-sifat seperti gagah, tegas, berani), laki-laki sering berperan sebagai pekerja di ranah publik dan melakukan kegiatan produksi (menghasilkan pendapatan).

Pensifatan perempuan dalam konstruksi masyarakat kita lebih dikenal dengan sebutan ‘feminin’ (untuk sifat-sifat seperti rapih, teliti, harum), perempuan dianggap sebagai pekerja domestik (dalam ruang lingkup pekerjaan rumah tangga), dan berperan pada kegiatan reproduksi (tanpa menghasilkan pendapatan).

Kami belajar untuk menghilangkan batasan-batasan dan menganalisis mengenai apa dampak dan hasilnya ketika perempuan dan laki-laki bisa memilih indikator-indikator mengenai gender. Misalnya, kami memiliki kesempatan untuk menilai apa hal yang dikhawatirkan oleh masyarakat kita? Perempuan maskulin atau laki-laki feminin?

Kemudian, kami diajak untuk menganalisis. Bagaimana peran laki-laki yang bekerja pada bidang domestik dan perempuan yang bekerja pada bidang publik? Pada sesi materi pertama ini, kami belajar untuk mengenal, memahami, dan menganalisis terkait konsep dasar dan isu gender.

Refleksi AMM 23 Hari Pertama

Selama hari pertama, saya merasakan banyak hal untuk disyukuri. Terutama ketika bertemu dengan teman-teman kademi dari berbagai penjuru wilayah nusantara. Kami dapat mempererat ukhuwah islamiyah, menambah jaringan, dan menambah pengalaman kami dalam menulis.

Penjelasan Konsep dasar gender oleh Bu Iklilah membawa saya untuk dapat memikirkan problematika kehidupan sehari-hari dengan perspektif feminis dan mempertimbangkan pengalaman biologis perempuan. Menguatkan analisis perspektif feminis, dapat meningkatkan awareness mengenai kesetaraan dan keadilan gender.

Akademi Mubadalah Muda 2023 memberikan saya kesempatan untuk berkembang dan menyebarkan nilai serta semangat sebagai jaringan KUPI Muda. []

 

 

Tags: Akademi Mubadalah Muda 2023GenderJaringan KUPI MudakeadilanKesetaraanperspektif mubadalahTrilogi Fatwa KUPI
Layyin Lala

Layyin Lala

Khadimah Eco-Peace Indonesia and Currently Student of Brawijaya University.

Terkait Posts

Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Poligami dalam

Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kehamilan Tak Diinginkan

    Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version