• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Regenerasi Kepemimpinan Perempuan untuk Penyelamatan Lingkungan Hidup

Regenerasi kepemimpinan perempuan bukan hanya memastikan keberlanjutan perjuangan. Tetapi juga membuka jalan bagi sistem yang lebih adil dan setara bagi perempuan di seluruh Indonesia.

Redaksi Redaksi
13/03/2025
in Aktual
0
Lingkungan

Lingkungan

1.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Membaiknya kondisi lingkungan hidup di Indonesia belum diikuti dengan peningkatan perlindungan terhadap perempuan. Meskipun Indeks Lingkungan Hidup (ILH) mengalami kenaikan dalam lima tahun terakhir, laporan Catatan Akhir Tahun Komnas Perempuan justru menunjukkan angka kekerasan terhadap perempuan yang meningkat.

Pada 2023, terdapat 401.975 kasus yang dilaporkan, dan jumlah ini bertambah menjadi 443.527 kasus pada tahun 2024. Angka ini belum termasuk kasus yang tidak dilaporkan, yang sering kali terjadi karena sistem sosial masih membungkam para korban. Terutama di wilayah-wilayah dengan krisis ekologis seperti Nusa Tenggara Timur.

Daerah ini merupakan salah satu sentra pengiriman pekerja migran Indonesia, dengan tingkat buta huruf mencapai 5,37 persen dari total penduduk pada 2023.

Tingginya angka kekerasan terhadap perempuan seharusnya menjadi indikator penting bagi Kabinet Merah Putih yang saat ini masih sangat maskulin. Dari 109 posisi menteri dan wakil menteri, hanya 14 jabatan atau sekitar 12,8 persen yang diisi oleh perempuan.

Pemangkasan anggaran semakin memperparah situasi, membuat harapan terhadap penguatan dan pemberdayaan perempuan semakin kecil. Padahal, perempuan mencakup setidaknya separuh populasi Indonesia.

Baca Juga:

Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

Jangan Tanya Lagi, Kapan Aku Menikah?

Peningkatan kekerasan terhadap perempuan ini tidak hanya menimbulkan pertanyaan tentang capaian ILH. Tetapi juga menjadi pintu masuk untuk menelaah arah pembangunan yang lebih berpihak pada investasi tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan dan keselamatan perempuan.

Perempuan di Garda Depan Perjuangan Lingkungan

Dalam proses belajar bersama para Nausus—perempuan pemimpin yang berjuang di garis depan penyelamatan lingkungan—Mama Aleta Foundation (MAF) menemukan bahwa mereka menghadapi berbagai ancaman, baik terhadap lingkungan maupun keamanan diri.

Mereka menghadapi dampak proyek ekstraktivisme, seperti pertambangan emas di Pulau Sangihe, pertambangan karst dan pabrik semen di Kendeng, Jawa Tengah. Serta tambang batu bara dan perkebunan sawit skala besar di Kalimantan Tengah.

Selain itu, proyek konservasi Taman Nasional Gunung Mutis serta proyek ketahanan pangan di Adonara dan Flores juga membawa tantangan tersendiri bagi perempuan di wilayah tersebut.

MAF membentuk putaran belajar bersama para Nausus, yang selama ini dikenal sebagai Perempuan Pembela HAM dan Lingkungan (Women Environmental and Human Rights Defenders—WEHRDs).

Mereka terus berjuang dengan berbagai cara, termasuk advokasi, restorasi lingkungan, refleksi bersama, produksi photostory kolektif, solidaritas persaudarian (sisterhood), serta pendidikan untuk regenerasi kepemimpinan perempuan.

Pendiri Mama Aleta Foundation, Mama Aleta Baun, menegaskan bahwa regenerasi adalah kunci keberlanjutan perjuangan perempuan.

“Kami tidak hanya mengajarkan cara menenun, tetapi juga cara mempertahankan kehidupan. Tanpa regenerasi, perjuangan ini akan terputus. Oleh karena itu, perempuan harus memiliki ruang untuk belajar, berorganisasi, dan menjadi pemimpin di komunitas mereka.”

3 Inisiatif MAF untuk Regenerasi Kepemimpinan Perempuan

Sebagai bagian dari perayaan Hari Perempuan Internasional 2025, MAF menghadirkan tiga inisiatif utama untuk mendukung regenerasi kepemimpinan perempuan adat dan lokal:

Pertama, Sekolah Tenun Nausus. Sejak 2024, MAF mendukung Organisasi Aleta Tenun (OAT) dalam mendirikan Sekolah Tenun Nausus di Mollo, Nusa Tenggara Timur. Sekolah ini hadir setiap akhir pekan, mendidik 10-15 perempuan berusia 12-25 tahun dalam keterampilan menenun. Serta memahami tenun sebagai identitas perempuan dan bagian dari perjuangan ekologis dan kultural mereka.

Kedua, Katalog Podcast MAF. Perempuan sering dianggap tidak signifikan dalam sistem patriarki, padahal merekalah penjaga kehidupan. Di tengah ancaman proyek ekstraktif dan ketidakadilan struktural, perempuan tidak hanya bertahan. Tetapi juga menciptakan narasi perlawanan baru berbasis pengetahuan dari alam, leluhur, dan pengalaman komunitas.

MAF telah memproduksi 344 episode podcast yang mendokumentasikan suara perempuan adat dan anak muda. Hal ini terangkum dalam Katalog Podcast MAF 2023 dan 2024.

Ketiga, Surat dari Nausus. Kumpulan surat kolektif dari para Nausus, yang merupakan para perempuan pembela HAM-Lingkungan. Surat ini akan terbit secara berkala dan berisi pemikiran, kegelisahan, serta harapan mereka terhadap masa depan ruang hidup mereka.

Surat ini bukan hanya ekspresi pribadi, tetapi juga bagian dari gerakan kolektif untuk memperkuat regenerasi kepemimpinan perempuan dan memperjuangkan keadilan lingkungan.

Tanpa kehadiran pemimpin perempuan yang memahami keterkaitan antara kekerasan terhadap perempuan dan krisis ekologi, mustahil menciptakan kebijakan yang berpihak pada keadilan sosial dan lingkungan.

Regenerasi kepemimpinan perempuan bukan hanya memastikan keberlanjutan perjuangan. Tetapi juga membuka jalan bagi sistem yang lebih adil dan setara bagi perempuan di seluruh Indonesia. []

Tags: KepemimpinanLingkungan HidupPenyelamatanperempuanRegenerasi
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID