Mubadalah.id – Jika merujuk perspektif mubadalah tentang kompas dan pemandu dari relasi suami dan istri serta antar anggota keluarga, maka kompas tersebut adalah komitmen untuk berperilaku baik dengan menghadirkan segala kebaikan ke dalam rumah tangga.
Juga termasuk menjauhkan segala keburukan darinya (jalbu al-mashalih li al-‘ailah wa dar’u al-mafasid ‘anha).
Kebaikan ini harus nyata diperoleh bersama dalam kehidupan laki-laki sebagai suami, ayah, anak dan perempuan sebagai istri, ibu, anak, dan dilakukan juga sebagai tanggung jawab bersama.
Pengalaman kehidupan perempuan sehari-hari harus benar-benar mereka ungkapkan, jika selama ini jarang keduanya ungkapkan.
Untuk memastikan kebaikan keluarga yang diajarkan Islam benar-benar hadir dalam hidup mereka. Sebagaimana juga hadir untuk kebaikan anggota keluarga laki-laki.
Keluarga atau rumah tangga menjadi sekolah pertama bagi setiap individu untuk belajar, melihat, dan meniru bagaimana relasi itu mereka wujudkan oleh masing-masing anggota untuk saling menguatkan, menopang, mendukung, dan kerja sama.
Belajar tentang relasi kemitraan satu sama lain. Bukan relasi otoriter, memaksa, dan penuh kekerasan. Belajar bagaimana keluarga menjadi rumah yang aman, nyaman, dan menenteramkan bagi seluruh anggotanya.
Masing-masing mampu dan perlu saling dukung untuk memaksimalkan kapasitasnya sebagai manusia seutuhnya, untuk menjadi individu yang shalih, mampu berelasi dengan pasangan secara shalih.
Serta menjadi anggota masyarakat yang berkontribusi ikut mewujudkan umat yang terbaik (khairu ummah). Kemudian menjadi warga negara yang berpartisipasi secara positif dalam membangun negara yang sejahtera (baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur).
Ayat-ayat dan hadits-hadits yang menegaskan relasi suami istri yang baik (mu’asyarah bil ma’ruf) adalah teks-teks yang fakultatif dan universal (kulliyah). Ia menjadi pondasi bagi teks-teks yang bersifat kontekstual, partikular, teknikal, dan operasional (juz’iyyah tafshiliyyah).*
*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Qiraah Mubadalah.