• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Sahabat Sejati

Imam al-Ghazali mengatakan: “Ini adalah salah satu cara sebagian orang untuk menyelamatkan sahabat. Cara ini lebih lembut dan lebih cerdas dibandingkan dengan cara lain, sebagaimana dilakukan sebagian orang yang lain memutuskan persahabatan

Redaksi Redaksi
21/10/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Sahabat Sejati

Sahabat Sejati

512
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Mungkin cerita tentang sahabat sejati adalah cerita yang aneh dan banyak orang yang tidak bisa menerimanya. Tetapi ia diceritakan oleh Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulum al-Din.

Ada dua orang laki-laki bersahabat. Keduanya sepakat untuk meninggalkan hiruk-pikuk kehidupan dunia, dan akan hidup menyepi di lereng gunung nun jauh untuk mengabdi kepada Tuhan. Keduanya akan bermeditasi dan kontemplasi penuh di sana untuk beberapa waktu.

Suatu hari salah satu dari mereka turun ke kota untuk membeli makanan, karena bekal yang dibawa sudah tipis. Di tengah jalan ia bertemu dengan seorang pelacur (PSK). Ia terpesona. Jantungnya berdebar penuh hasrat, lalu mengajaknya pergi ke tempat sepi untuk melepaskan hasratnya.

Ia menghabiskan waktu tiga malam dengan sang pelacur itu. Sesudah itu ia tersadar, dan timbul rasa malu yang begitu kuat untuk kembali kepada saudaranya. Ia tak ingin menemuinya.

Sahabatnya di lereng gunung menunggu dengan cemas dan khawatir akan keadaan sahabatnya, sesudah beberapa jam tak datang kembali. Ia lalu turun ke kota mencari sang sahabat, dan setelah bertanya ke sana ke mari tentang keberadaannya, ia menemukannya dalam keadaan seperti “orang asing”.

Baca Juga:

Laki-laki yang Menjelma Hujan

Inspirasi Para Sahabat Perempuan

Abu Syuqqah Menetapkan Semua Pengalaman Sahabat Perempuan sebagai Hadis Praktikal

Keterpautan Hati dalam Pertemanan: Kesamaan Kebiasaan Hingga Selera Humor

Menemui Sahabat

Kemudian, Ia berusaha memeluknya dengan rasa riang dan meneguhkan hatinya. Tapi sang sahabat yang malang itu menolaknya. Bahkan mengaku tidak mengenalnya:

“Kau bukan sahabatku, aku tak mengenalmu” Hatinya malu tak terkira dan merasa rendah. Lalu sahabatnya berkata, “Marilah saudaraku, aku mengerti keadaanmu, aku sudah tahu ceritamu. Kau tidak pernah kucintai dan kusayangi lebih daripada saat ini.”

Manakala sang sahabat yang merasa malu itu menyadari bahwa apa yang telah diperbuatnya tidak dipandang rendah sahabatnya, ia pun bangkit dan siap pergi bersamanya, pulang.

Kemudian, Imam al-Ghazali mengatakan:

“Ini adalah salah satu cara sebagian orang untuk menyelamatkan sahabat. Cara ini lebih lembut dan lebih cerdas dibandingkan dengan cara lain, sebagaimana dilakukan sebagian orang yang lain memutuskan persahabatan, mengusirnya, mendiamkannya atau bahkan membencinya. Cara sahabat di atas lebih baik dan lebih menyelamatkan.” (Imam al-Ghazali, Ihya Ulum al-Din, Juz Il, hal 184). []

Tags: sahabatsejati
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB dalam Pandangan Islam
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version