• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Sahabat Sejati

Imam al-Ghazali mengatakan: “Ini adalah salah satu cara sebagian orang untuk menyelamatkan sahabat. Cara ini lebih lembut dan lebih cerdas dibandingkan dengan cara lain, sebagaimana dilakukan sebagian orang yang lain memutuskan persahabatan

Redaksi Redaksi
21/10/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Sahabat Sejati

Sahabat Sejati

515
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Mungkin cerita tentang sahabat sejati adalah cerita yang aneh dan banyak orang yang tidak bisa menerimanya. Tetapi ia diceritakan oleh Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulum al-Din.

Ada dua orang laki-laki bersahabat. Keduanya sepakat untuk meninggalkan hiruk-pikuk kehidupan dunia, dan akan hidup menyepi di lereng gunung nun jauh untuk mengabdi kepada Tuhan. Keduanya akan bermeditasi dan kontemplasi penuh di sana untuk beberapa waktu.

Suatu hari salah satu dari mereka turun ke kota untuk membeli makanan, karena bekal yang dibawa sudah tipis. Di tengah jalan ia bertemu dengan seorang pelacur (PSK). Ia terpesona. Jantungnya berdebar penuh hasrat, lalu mengajaknya pergi ke tempat sepi untuk melepaskan hasratnya.

Ia menghabiskan waktu tiga malam dengan sang pelacur itu. Sesudah itu ia tersadar, dan timbul rasa malu yang begitu kuat untuk kembali kepada saudaranya. Ia tak ingin menemuinya.

Sahabatnya di lereng gunung menunggu dengan cemas dan khawatir akan keadaan sahabatnya, sesudah beberapa jam tak datang kembali. Ia lalu turun ke kota mencari sang sahabat, dan setelah bertanya ke sana ke mari tentang keberadaannya, ia menemukannya dalam keadaan seperti “orang asing”.

Baca Juga:

Laki-laki yang Menjelma Hujan

Inspirasi Para Sahabat Perempuan

Abu Syuqqah Menetapkan Semua Pengalaman Sahabat Perempuan sebagai Hadis Praktikal

Keterpautan Hati dalam Pertemanan: Kesamaan Kebiasaan Hingga Selera Humor

Menemui Sahabat

Kemudian, Ia berusaha memeluknya dengan rasa riang dan meneguhkan hatinya. Tapi sang sahabat yang malang itu menolaknya. Bahkan mengaku tidak mengenalnya:

“Kau bukan sahabatku, aku tak mengenalmu” Hatinya malu tak terkira dan merasa rendah. Lalu sahabatnya berkata, “Marilah saudaraku, aku mengerti keadaanmu, aku sudah tahu ceritamu. Kau tidak pernah kucintai dan kusayangi lebih daripada saat ini.”

Manakala sang sahabat yang merasa malu itu menyadari bahwa apa yang telah diperbuatnya tidak dipandang rendah sahabatnya, ia pun bangkit dan siap pergi bersamanya, pulang.

Kemudian, Imam al-Ghazali mengatakan:

“Ini adalah salah satu cara sebagian orang untuk menyelamatkan sahabat. Cara ini lebih lembut dan lebih cerdas dibandingkan dengan cara lain, sebagaimana dilakukan sebagian orang yang lain memutuskan persahabatan, mengusirnya, mendiamkannya atau bahkan membencinya. Cara sahabat di atas lebih baik dan lebih menyelamatkan.” (Imam al-Ghazali, Ihya Ulum al-Din, Juz Il, hal 184). []

Tags: sahabatsejati
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Kholidin

Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

5 Juli 2025
Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID