Mubadalah.id – Dalam berbagai catatan sirah, Nabi Muhammad Saw banyak sekali memerdekakan budak yang datang sebagai hadiah dari berbagai pihak. Sebelum mereka menemukan tempat atau menikah, biasanya akan ikut bersama keluarga Nabi Saw dan ikut membantu-bantu. Salah satunya bernama Salma.
Kata Salma: “Yang pernah membantu-bantu Nabi Saw itu di antaranya adalah aku sendiri, Khidrah, Radhwa, dan Maymunah. Mereka semua (adalah hamba sahaya yang) telah dimerdekakan Nabi Saw”.
Sebelum menikah dengan Abu Rafi’ ra, Salma juga menjadi pelayan keluarga Nabi Muhammad Saw, terutama pada saat di Mekkah. Dia yang sering mengobati luka-luka Nabi Saw dengan celak akibat siksaan beberapa orang kafir Jahiliyah Arab saat itu.
Karena laporannya pada Hamzah, pada saat sebelum masuk Islam di Mekkah, tentang perlakuan Abu Jahal kepada Nabi Saw, Hamzah-pun melabraknya. Kemudian, demi melindungi keponakannya, yaitu Nabi Muhammad Saw, Hamzahpun akhirnya masuk Islam.
Ia adalah orang yang mengurusi kelahiran anak-anak dari Fathimah ra dan Ali bin Abi Thalib ra. Ia juga, bersama Ali ra, yang memandikan Fathimah ra pada saat wafatnya.
Ada satu kisah bahwa ia mengadu pada Nabi Saw karena dipukul suaminya. Lalu, sang suami dipanggil Nabi Saw.
“Kamu betul memukul istrimu”, tanya Nabi Saw kepada suaminya yang bernama Abu Rafi’.
“Betul, pelan saja, habis dia menghinaku”, kata suami Salma.
“Kamu betul menghina suamimu, wahai Salma”, tanya Nabi Saw kepada Salma.
“Tidak, aku hanya mengingatkannya. Saat dia shalat, dia kentut. Lalu, aku bilang kata Nabi Saw itu batal, kamu harus wudhu lagi dan mengulang shalatmu. Eh, dia tidak terima dan menganggapku menghinanya karena kentut”, kata Salma.
Nabi Saw tertawa mendengar cerita Salma ini.
“Apa yang dikatakan Salma benar, dan jangan memukul dia ya”, tegas Nabi Saw kepada Abu Rafi’. (FK)
(Rujukan: Ishmatuddin Karkar, al-Mar’ah fi al-‘Ahd an-Nabawi, 277-278).