Mubadalah.id – Terdapat Hadis riwayat Bukhari Muslim tentang khutbah Wada. Khutbah panjang ini intinya mengajak beriman kepada Allah Swt dan bersikap manusiawi kepada manusia. Salah satu penggalan yang menarik adalah kalimat yang menghubungkan ketakwaan seorang suami kepada Allah Swt dengan perilakunya kepada istri:
“Bertakwalah kaliankepada Allah dalam memperlakukan istri karena kaliay meminang mereka dengan amanah Allah dan menghalalka,, vagina mereka dengan kalimat Allah.”
Jadi, perilaku suami kepada istri ikut menentukan kualitas ketakwaannya kepada Allah Swt sampai dengan perilaku di atas ranjang. Menghalalkan vagina mereka dengan kalimat Allah artinya berhubungan seksual.
Standar nilai manusia itu mulia atau tidak di hadapan Allah Swt hanyalah karena takwanya. Salah satu indikator kuat dari takwa adalah bersikap baik kepada istri termasuk di atas ranjang. Tentu saja ini juga berlaku bagi istri kepada suami. Jadi, jati diri manusia itu ditentukan oleh ketakwaannya.
Dan takwa itu hubungan baik dengan Allah Swt yang melahirkan hubungan baik dengan manusia. Karenanya, takwa juga terkait hubungan baik dengan Allah Swt yang melahirkan hubungan antara suami dan istri. Termasuk perilaku suami istri di atas ranjang.
Revolusi Nilai Perempuan
Islam hadir di masyarakat Arab selama 23 tahun. Islam mengubah cara pandang masyarakat Arab secara revolusioner. Sebelumnya, status perempuan adalah harta benda, juga hamba dari laki-laki.
Islam kemudian menegaskan bahwa perempuan adalah manusia, sehingga ia hanyalah hamba Allah Swt yang mempunyai mandat khalifah fil ardh dengan tugas mewujudkan kemaslahatan seluas-luasnya.
Perempuan pada masa itu tidak memiliki nilai sama sekali. Islam kemudian menegaskan, laki-laki dan perempuan nilainya tidak ditentukan oleh jenis kelamin, melainkan sejauh mana tauhid dan imannya bisa melahirkan kemaslahatan dan perilaku baik kepada makhluk Allah Swt seluas-luasnya. []