• Login
  • Register
Sabtu, 7 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Terima Kasih Ibu, Berkat Perjuangmu Aku bisa Kuliah dan Belajar

Sejak belajar menjadi Mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon, aku lebih bisa belajar banyak soal bagaimana kita harus memuliakan perempuan terutama ibu.

Redaksi Redaksi
31/12/2023
in Personal
0
Perjuangan IBU

Perjuangan IBU

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Seorang ibu adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Dalam setiap langkah ibu, disetiap pelukan hangatnya, tergambar perjuangan yang tidak pernah berakhir.

Perjuangan seorang ibu dimulai sebelum kehadiran anak-anaknya di dunia ini. Hal ini dimulai saat masa kehamilan, seorang ibu menghadapi perubahan fisik yang luar biasa. Selain itu, setiap malam, ibu pasti merasakan tidur yang tidak nyaman, karena ada seorang anak yang ada di dalam perutnya.

Puncak dari perjuangan seorang ibu terjadi saat masa melahirkan. Dalam momen tersebut, ibu merasakan rasa sakit yang luar biasa bahkan al-Qur’an menyebutnya sebagaia keadaan yang lemah.

Dalam proses melahirkan ini, Allah Swt menjanjikan pahala besar bagi ibu yang telah mengandung dan melahirkan:

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

Baca Juga:

Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

Ki Hajar Dewantara: Antara Pendidikan dan Perjuangan Kelas Pekerja

Alarm Bahaya Pencabulan Anak: Belajar dari Kasus Keluarga di Garut

Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan melahirkannya dalam keadaan lemah (pula), dan menyusunya selama dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman: 14)

Setelah melahirkan, perjuangan seorang ibu belum usai. Ia memasuki fase bagaimana agar merawat, mengasuh, memberikan kasih sayang, dan mendukung semua perkembangan anak-anaknya. Termasuk hingga salah satunya adalah sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya.

Aku bersama dua adikku semuanya diminta oleh ibu agar bisa berpendidikan hingga perguruan tinggi. Karena bagi ibu, pendidikan adalah hal yang utama bagi anak-anaknya.

Belajar di ISIF Cirebon

Sejak belajar di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon, aku lebih bisa belajar banyak soal bagaimana kita harus memuliakan perempuan terutama ibu.

Karena dalam realitas sosial dan budaya kita, masih banyak yang merendahkan dan memarginalkan perempuan dalam ruang-ruang kehidupan. Sehingga hal inilah yang kerapkali membuat ibu (perempuan) menjadi manusia kedua setelah bapak (lak-laki).

Namun semua pandangan yang merendahkan perempuan tersebut adalah sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Islam datang justru untuk menghargai perempuan, bahkan untuk menegaskannya sebagai entitas manusia dengan seluruh potensinya. Al-Qur’an menyebutkan:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya, orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. al-Hujuraat (49): 13).

Ayat ini, jika merujuk pandangan KH. Husein Muhammad merupakan pernyataan paling tegas, paling orisinal, paling indah, dan paling progresif tentang kemanusiaan universal yang pernah ditulis manusia sepanjang sejarahnya.

Perhatian Islam kepada Ibu

Oleh sebab itu, di ISIF inilah saya belajar bagaimana perhatian Islam terhadap perempuan tidak berhenti sampai di sini. Karena menjelang wafatnya Nabi Muhammad Saw, ketika napas hendak berpisah dari raganya. Nabi dengan suara lirih dan pelan bersabda: “Perhatikan perempuan, perhatikan perempuan dan para hamba sahaya.”

Sehingga, bagi saya, ibu adalah sumber dan poros kehidupan. Kebahagiaan dan masa depan umat manusia ada di genggaman tangannya. “Al-jannatu tahta aqdamul ummahat (Surga ada di telapak kaki ibu),” sabda nabi.

Untuk menutup tulisan ini, saya mengutip perkataan indah dari Syaikh Muhammad al-Ghazali:

“Seorang ibu adalah semilir angin sejuk yang mengembuskan napas kedamaian dan kasih sayang ke seluruh ruang kehidupan. Ia sangat berpengaruh dalam pembentukan manusia yang baik. Ibu juga adalah sosok manusia yang memperoleh penghargaan utama dibandingkan ayah.” []

Tags: belajarBerkatKuliahperjuanganTerima Kasih
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Narasi Hajar

Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

6 Juni 2025
Berkurban

Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

6 Juni 2025
Kekerasan Seksual

Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

5 Juni 2025
Kesehatan Akal

Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

4 Juni 2025
Tubuh yang Terlupakan

Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

3 Juni 2025
Kurban

Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

2 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Masyarakat Adat

    Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID