• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Tokoh Perempuan di Balik Kebesaran Pondok Pesantren

Tahukah anda? Selain karena kepiawaian para Kiai dalam menggembleng para santri sehingga lahir tokoh-tokoh hebat tersebut, ternyata juga ada peran perempuan yang tidak boleh terlupakan jasanya.

Rohmad Arkam Rohmad Arkam
09/03/2021
in Publik, Rekomendasi
0
Perempuan

Perempuan

464
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Membincang lembaga pendidikan di Indonesia, pasti tidak akan terlepas dari perbincangan tentang pesantren. Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua sekaligus mempunyai sumbangsih sangat besar untuk Negara ini, baik sebelum maupun sesudah Negara ini merdeka. Hal ini bisa dibuktikan dari hasil gemblengan kawah candradimuka pondok pesantren yang telah banyak melahirkan tokoh-tokoh luar biasa yang memberikan kontribusi kepada bangsa ini.

Di era sebelum Negara ini lahir, ada Kiai Hasyim Asy’ari sebagai pendiri Jam’iyah Nahdlatul Ulama. Dengan semangat resolusi jihadnya, ia mengobarkan semangat heroik kepada arek-arek Surabaya untuk mengusir sekutu dari bumi kelahirannya. Kiai Ahmad Dahlan pendiri persyarikatan Muhammadiyah, juga tokoh pendidikan yang mempunyai jasa besar dalam pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia, Kedua tokoh tersebut merupakan santri dari ulama besar Madura KH Kholil Bangkalan.

Ada juga HOS Cokroaminoto yang dikenal sebagai salah satu pemimpin Sarikat Islam, ia juga merupakan suhu para pemimpin pergerakan Indonesia, selain mempunyai darah keturunan seorang kiai pesantren, ia juga tercatat pernah nyantri di sebuah pesantren bernama Gebang Tinatar Ponorogo.

Demikian juga dengan R.A. Kartini, ia dikenal sebagai tokoh yang mempelopori emansipasi perempuan di Tanah Jawa, juga pernah nyantri kepada ulama besar pada zamannya, yaitu Kiai Sholeh Darat as-Samarani di Semarang.

Di era kemerdekaan, ada banyak tokoh Nasional yang juga produk dari gemblengan pesantren, baik pesantren modern maupun tradisional. Seperti KH. Abdurrahman Wahid, Dr. Nurcholis Madjid, KH. Hasyim Muzadi, KH Ma’ruf Amin, dan masih banyak tokoh-tokoh lainnya.

Baca Juga:

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

Tapi, tahukah anda? Selain karena kepiawaian para Kiai dalam menggembleng para santri sehingga lahir tokoh-tokoh hebat tersebut, ternyata juga ada peran perempuan yang tidak boleh terlupakan jasanya.

Mungkin sudah sering terdengar di telinga kita kebesaran nama Pesantren Modern Gontor Ponorogo, tapi apakah terlintas di benak kita ternyata ada sosok perempuan hebat dibalik kebesarnnya? Nyai Sudarmi Santoso Anom Besari bagi santri Pesantren Modern Gontor dikenal dengan Ibu Seribu Guru. Berkat perjuangannya dalam mendidik dan mengkader tiga putranya yang dikenal dengan sebutan Trimurti, ia bisa mentransformasi Pesantren Gontor lama menjadi Pondok Modern Gontor yang melahirkan banyak guru-guru bangsa.

Jika di Pondok Modern Gontor ada sosok Nyai Sudarmi, maka di Pondok Pesantren Jampes Kediri juga ada Nyai Isti’anah, ia adalah nenek dari Syekh Ihsan bin Dahlan Jampes Kediri, sosok ulama dari Kediri yang karya-karyanya telah mendunia. Kealimannya menembus batas wilayah internasional, sehingga Raja Farouk penguasa Mesir pernah mengirim utusan khusus ke Dusun Jampes, untuk meminta Syekh Ihsan berkenan mengajar di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Walupun tawaran tersebut ditolaknya dengan sopan.

Diceritakan dalam buku “Syekh Ihsan Bin Dahlan Jampes Kediri Pengarang Siraj Al Thalibin”, karya Busral Karim. Sebelum menjadi ulama besar, Syekh Ihsan kecil terkenal bandel, bahkan sering terlibat dalam perjudian. Kebiasaan Ihsan kecil ini membuat khawatir keluarganya begitu juga neneknya, Nyai Isti’anah. Kekhawatiran ini ia luapkan dengan riyadhah kepada Allah SWT, juga membimbing Ihsan kecil sehingga bisa mengubahnya menjadi sosok alim yang memiliki karya-karya luar biasa.

Di Pesantren Lirboyo Kediri juga ada perempuan hebat dibalik kejayaannya. Ada Nyai Siti Khodijah atau lebih dikenal dengan Nyai Dlomroh, beliau ini seorang istri yang menjadi kekuatan penting dalam kehidupan suaminya dalam mengasuh santri-santrinya. Bukan hanya pelengkap, ia juga penentu utama dan berperan besar bagi kesuksesan pesantren Lirboyo.

Tercatat dalam buku “Pesantren Lirboyo, Sejarah, Peristiwa, Fenomena dan Legenda”, sosok Nyai Dlomroh ini diceritakan selalu berangkat ke pasar untuk berjualan kebutuhan dapur yang dikulak dari daerah pegunungan. Selain itu, ia juga berjualan kain batik yang langsung dibatik oleh beliau sendiri. Beliau lakukan itu untuk membantu KH. Abdul Karim suaminya agar tetap istiqomah dalam mengajar santri-santrinya.

Saya yakin selain perempuan-perempuan di atas, masih banyak perempuan-perempuan hebat di balik kebesaran pesantren yang belum disebutkan. Namun mereka merupakan perempun hebat yang tidak boleh terlupakan. Mereka telah memberikan sumbangsih serta mengambil peran penting bagi peradaban melalui para tokoh bangsa yang terlahir dari gemblengan pesantren. Wallahu a’lam []

Tags: perempuanPerempuan InspiratifPondok Pesantrenulama perempuan
Rohmad Arkam

Rohmad Arkam

Terkait Posts

Ahmad Dhani

Ahmad Dhani dan Microaggression Verbal pada Mantan Pasangan

5 Juli 2025
Tahun Hijriyah

Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

4 Juli 2025
Rumah Tak

Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

4 Juli 2025
Gerakan KUPI

Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

4 Juli 2025
Kritik Tambang

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

4 Juli 2025
Isu Iklim

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

3 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sekolah Tumbuh

    Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ahmad Dhani dan Microaggression Verbal pada Mantan Pasangan
  • Siapa Pemimpin dalam Keluarga?
  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID