• Login
  • Register
Senin, 27 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Cerdas Intelektual itu Harus, Namun Beradab itu Wajib

Akhir-akhir ini banyak ditemui orang-orang yang pintar secara intelektual. Namun sayangnya pengultusan terhadap orang pintar secara intelektual membuat banyak orang mengesampingkan akhlak untuk menjadi manusia beradab.

Herlina Herlina
09/03/2021
in Personal
0
Intelektual

Intelektual

980
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Akhir-akhir ini zaman berkembang sangat dinamis menuntut manusia berperan aktif dan kreatif. Menjadi manusia pintar secara intelektual merupakan tuntutan supaya dapat bertahan. Semakin kreatif semakin banyak peluang dan inovasi yang dilakukan. Biasanya porsi manusia seperti ini banyak dibutuhkan kontribusinya oleh negara.

Perhatian negara untuk menciptakan sumber daya manusia terdidik begitu besar, Misalnya Negara Indonesia yang mengalokasikan anggaran 20% dari APBN untuk bidang Pendidikan. Banyak program yang digagas dan dilahirkan untuk merealisasikan tujuannya.

Seperti bantuan dana BOS untuk sekolah dan program-program beasiswa pendidikan di setiap jenjang. Program tersebut untuk memancing minat masyarakat menjadi manusia terdidik. Sumber daya manusia yang pintar dapat menjadi salah satu aset negara untuk dapat memimpin negeri dan mengolah sumber daya yang ada dengan cara yang tepat.

Indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya, namun minim pemimpin yang dapat mengolah sumber dayanya dengan baik. Banyak terjadi masalah seperti korupsi dan bencana alam yang terjadi dimana-mana.

Beberapa bulan lalu di awal tahun 2021, Indonesia mengalami beberapa bencana selain pandemi Covid-19, ada pula bencana longsor, banjir, gempa bumi, dan lainnya. Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat terdapat 372 bencana yang terjadi mulai dari awal tahun 2021 hingga saat ini.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Pentingnya Memiliki Akhlak dan Perilaku yang Baik Kepada Semua Umat Manusia
  • 3 Tips Jika Target Ibadah Ramadan Berhenti di Tengah Jalan
  • Keragaman Alam Semesta Adalah Kehendak Tuhan untuk Manusia
  • 5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili

Baca Juga:

Pentingnya Memiliki Akhlak dan Perilaku yang Baik Kepada Semua Umat Manusia

3 Tips Jika Target Ibadah Ramadan Berhenti di Tengah Jalan

Keragaman Alam Semesta Adalah Kehendak Tuhan untuk Manusia

5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili

Kejadian ini mengundang perhatian besar masyarakat dan organisasi-organisasi peduli lingkungan, sebab dari kejadian ini banyak masyarakat yang dirugikan. Penanganan khusus membutuhkan peran orang yang ahli di bidangnya supaya solusi yang dibuat tepat sasaran dan sesuai kebutuhan.

Berdasarkan kebutuhan atas orang terdidik tersebut membuat banyak orang memimpikan menjadi orang pintar yang identik dengan keberhasilan, mendapat penghormatan, memiliki posisi dan jabatan dengan gaji yang besar, dan hidup mewah. Menjadi pintar merupakan dambaan banyak orang.

Islam juga menganjurkan kepada umatnya untuk berilmu. Sebagaimana dalam Firman Allah dalam QS. AL-Mujadalah: 11, Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu. Di sisi lain, hal ini baik karena berpengaruh terhadap perkembangan diri dan lingkungan sekitar. Penanganan yang tepat membutuhkan ilmu, sedang ilmu diperoleh dari belajar. Oleh karenanya manusia harus selalu belajar.

Akhir-akhir ini banyak ditemui orang-orang yang pintar secara intelektual. Namun sayangnya pengultusan terhadap orang pintar secara intelektual membuat banyak orang mengesampingkan akhlak untuk menjadi manusia beradab. Banyaknya kasus korupsi, ujaran fitnah atau isu hoax, perilaku durhaka pada orang tua, berkata keji yang menyakitkan hati, tidak menghormati sesama, menyombongkan diri, dan lainnya merupakan contoh rendahnya akhlak yang baik.

Pentingnya Adab dalam Kehidupan

Adab merupakan tingkatan tertinggi dari ilmu. Ia juga merupakan basis dari segala ilmu. Dengan menjadi manusia beradab dan berakhlak baik, secara tidak langsung ia telah mencapai maqam ilmu yang paling tinggi. Ilmu bisa dipelajari dalam tempo yang cepat, namun adab butuh waktu lama. Sebagaimana pengalaman dari Ibnul Mubarok yang mempelajari adab selama 30 tahun dan mempelajari ilmu selama 20 tahun.

Pengultusan terhadap orang berilmu, cerdas secara intelektual tidak boleh berlebihan. Dalam menjalani kehidupan, peran manusia tetaplah harus menjadi makhluk sosial yang membutuhkan orang lain, manusia tidak bisa terlepas dari kegiatan sosial. Oleh karenanya, kita harus saling bertegur sapa dan saling membantu terhadap sesama. Orang  baik akan disenangi banyak orang. Mereka akan cenderung bersikap sebagaimana seharusnya bersikap.

Adab merupakan basis dari segala ilmu. Maka pantas saja jika para ulama lebih mengutamakan mempelajari adab terlebih dahulu kemudian ilmu. Orang beradab pasti berilmu, sedangkan orang berilmu belum tentu ia beradab. Saat ini banyak ditemukan orang berilmu dan cerdas intelektual, namun minim adab. Mirisnya ia bagian dari umat Islam. Padahal sejatinya nilai ajaran Islam harus mencerminkan dan menjunjung akhlak terpuji.

Rasulullah bersabda “Kaum Mukminin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya” (HR Tirmidzi  (1162),  Abu Dawud (4682)). Dalam agama Islam diajarkan ilmu-ilmu akhlak dan adab terhadap sesama, misal yang dijelaskan dalam Kitab Riyadhusshalihin. Haidar Putra Daulay juga menjelaskan tentang pembagian akhlak yang terdiri dari tiga hal;

Pertama, Akhlak kepada Allah. Kedua, Akhlak kepada diri sendiri. dan Ketiga, Akhlak kepada sesama termasuk juga makhluk ciptaan Allah (Haidar Putra Daulay: 2014). Akhlak kepada diri sendiri dan orang lain adalah cerminan keimanan seseorang. Iman itu diyakini di dalam hati dan dipraktikkan melalui akhlak. Oleh karenanya orang yang tidak beradab perlu dipertanyakan keimanannya.

Namun sebenarnya orang yang beradab juga harus berilmu. Dengan ilmu ia mendapat keutamaan lain di sisi Allah. Ia akan menjadi teladan yang layak dicontoh. Islam memiliki tokoh ulama yang cakap ilmu dan adabnya terpuji, seperti Al-Farabi, Al-Ghazali, Ibnu Khaldun, M. Naquib Al-Attas, M. Iqbal, Ibnu ‘Arabi, dan lainnya.

Cakap keilmuan menjadi pelengkap orang yang beradab, sebaliknya orang beradab akan sempurna jika ia berilmu. Tuhan menjanjikan derajat yang tinggi untuk orang berilmu dan akan lebih mendapat keberkahan jika beradab.

Untuk mencapai kesuksesan hidup di dunia dan akhirat, maka ilmu dan adab harus berjalan seimbang. Tidak cukup jika hanya salah satunya. Setiap dari manusia harus beradab, baik perempuan maupun laki-laki. Oleh karenanya berilmu itu harus, dan beradab itu wajib. Wallahu a’lam []

Tags: Cendekiawanislamkemanusiaanmanusiamoralpendidikan
Herlina

Herlina

Perempuan asal Sumenep, Madura kelahiran 31 Juli 1993. Alumni UIN Sunan Kalijaga, sekarang aktif di kegiatan sosial Yogya, perempuan pencinta alam, penikmat kopi dan buku. Selain itu tengah belajar berbisnis dan membangun usaha mandiri. Untuk saling tegur sapa, bisa dikunjungi melalui akun media Twitter: @Ellyn_31, IG: @ellynmusthafa, Email= [email protected]

Terkait Posts

Sittin al-‘Adliyah

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

27 Maret 2023
Profil Gender

Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja

27 Maret 2023
Target Ibadah Ramadan

3 Tips Jika Target Ibadah Ramadan Berhenti di Tengah Jalan

25 Maret 2023
Memilih Childfree

Salahkah Memilih Childfree?

24 Maret 2023
Rukhsah bagi Ibu Hamil dan Menyusui

Rukhsah bagi Ibu Hamil dan Menyusui Saat Ramadan

23 Maret 2023
Menjadi Minoritas

Refleksi: Sulitnya Menjadi Kaum Minoritas

21 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Akhlak dan perilaku yang baik

    Pentingnya Memiliki Akhlak dan Perilaku yang Baik Kepada Semua Umat Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Waspadai Propaganda Intoleransi Jelang Tahun Politik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Piagam Madinah: Prinsip Hidup Bersama
  • Nyai Pinatih: Sosok Ulama Perempuan Perekat Kerukunan Antarumat di Gresik
  • Pentingnya Memahami Prinsip Kehidupan Bersama
  • Q & A: Apa Batasan Sakit yang Membolehkan Tidak Puasa di Bulan Ramadan?
  • Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist