• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Tokoh Pertama di Tunisia yang Menyuarakan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Setelah itu, sekolah-sekolah perempuan banyak berdiri di Timur Tengah. Demikian pula, muncul kesadaran untuk memperjuangkan kesetaraan dan keadilan bagi perempuan.

Redaksi Redaksi
14/10/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Kesetaraan dan Keadilan

Kesetaraan dan Keadilan

595
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Di Tunisia, ada salah satu tokoh Islam yang menyuarakan kesetaraan dan keadilan gender. Tokoh tersebut adalah Thahir al-Haddad.

Thahir al-Haddad menulis buku yang sangat kontroversial berjudul Imraatuna fi asy-Syariah wa al-Mujtama’ (Kaum Perempuan dalam Syariah dan Masyarakat Kita).

Buku ini membahas isu-isu diskriminasi terhadap hak-hak perempuan, terutama dalam hukum keluarga, pemakaian hijab dan cadar.

Akibat kritisismenya dalam buku ini, ia diberi stigma sebagai liberal dan kafir. Bahkan, ia juga dipenjara dan diusir dari tanah airnya. Ia meninggal di Arab Saudi pada usia yang sangat muda, 36 tahun.

Thahir al-Haddad sejatinya melanjutkan perjuangan Rifa’ah yang berhasil merintis sekolah bagi perempuan.

Baca Juga:

Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

Keadilan sebagai Prinsip dalam Islam

Tauhid sebagai Dasar Kesetaraan

Prinsip Keadilan Sosial dalam Ajaran Islam

Dan, setelah itu, sekolah-sekolah perempuan banyak berdiri di Timur Tengah. Demikian pula, muncul kesadaran untuk memperjuangkan kesetaraan dan keadilan bagi perempuan.

Para ulama perempuan sekaligus para pembaru tersebut kemudian melahirkan para ulama dan aktivis perempuan di banyak negara muslim.

Tidak sedikit para ulama perempuan atau perempuan ulama tampil kembali ke panggung-panggung sejarah Islam.

Pengetahuan mereka dalam bidang ilmu-ilmu agama (Islam) cukup mendalam dan luas. Mereka cerdas dan kritis.

Beberapa di antaranya ialah Huda Sya’rawi (1879-1947 M), Aisyah Taymuriyah (1840-1902), Batsinah, Nabawiyyah Musa (1886-1951), Zainab al-Ghazali (1917-2005).

Kemudian, Aisyah Abdurrahman binti Syathi (1913-1998), Asma Barlas, Amina Wadud Muhsin, Asma al-Murabit. Lalu, Rahma el-Yunusia, Rasuna Said, Nyai Khairiah Hasyim, dan masih banyak lagi. []

Tags: GenderkeadilanKesetaraanMenyuarakantokohTunisia
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID