• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Umat Islam Jangan Terpedaya Ceramah yang Menghina

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
05/12/2018
in Aktual
0
ceramah yang menghina

ceramah yang menghina

16
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Di tahun politik kian banyak penceramah tampil dengan mengeksploitasi Islam untuk kepentingan politik. Tidak sedikit dari mereka yang menyampaikan ceramah yang menghina. Mereka melupakan tugasnya untuk menyampaikan akhlakul karimah (berperilaku baik).

Pengasuh Pondok Kebon Jambu al-Islamy, Nyai Hj. Masriyah Amva mengatakan, sekarang sedang ramai sesama orang Islam saling menghina dan melecehkan. Mereka mengeluarkan perkataan kotor dan mengadu domba.

“Sebagai seorang muslim dan muslimah jangan mau terperangkap dengan kebodohan. Jangan mau dipecah belah dengan ceramah yang menghina. Apalagi mengatasnamakan Islam. Ini sangat ngeri sekali. Saya sangat tidak setuju,” ungkap Yu Mas, ditemui belum lama ini.

Seorang tokoh agama sangat tidak pantas menyebarkan kata-kata keji yang menghina. Kata-kata yang tidak baik dikhawatirkan akan membuat sesama muslim terjebak dalam perang kata-kata dan pecah belah.

Jika sesama Islam sudah terperangkap, lanjut Yu Mas, akhirnya antar pengikut malah perang. Dengan begitu, ajaran Islamnya sebenarnya sedang diacak-acak. Islam yang tadinya merupakan ajaran yang mulia, mengajarkan kedamaian dan kasih sayang berubah menjadi ajaran permusuhan dan kebencian.

Baca Juga:

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

“Kebanyakan dari kita tidak sadar bahwa para tokoh-tokoh itu sedang menjual Islam dengan cara tidak manusiawi dengan cara membodohi kita semua,” tuturnya.

Habib dan perilaku Rasul

Ulama perempuan itu juga mengaku sangat mencintai keturunan Rasulullah, para habib.

“Saya sangat mencintai habib karena mereka adalah orang-orang saleh,” ungkap Nyai Masriyah.

Secara bahasa, habib berasal dari kata al-mahbub yang berarti dicintai.

Tetapi memang ada beberapa jenis habib yang harus diketahui. Menurut Yu Mas, tidak semua habib berperilaku seperti Rasulullah. Ada yang saleh, ada yang kurang saleh, ada yang suka memberi, menyantuni, dan ada juga yang suka minta-minta.

“Kita juga harus tahu bahwa tidak semua habib itu benar. Ada juga yang masih suka bermaksiat, ada yang suka meminta-minta, bahkan berkata kotor,” kata Yu Mas.

Kampanye dengan akhlak Islam

Nyai Masriyah mengingatkan, boleh berkampanye asal dengan akhlak Islam. Berkampanye dengan tidak saling menghina. Karena Rasullah tidak mengajarkan seperti itu.

“Kalau memang tidak suka dengan A ya tinggal jangan memilihnya, jangan mengujatnya, dan jangan menyakitinya. Tinggal dihindarin saja. Karena melecehkan itu bukan cara yang benar,” jelasnya.

Yu Mas juga mengaku, dirinya langsung mengkampanyekan kepada alumni-alumni jangan tiru akhlak yang menghujat-hujat. Dia mengaku tidak peduli pilihan orang lain. Boleh memuji pilihan sendiri setinggi langit tapi jangan menebar kebencian dan caci maki.

“Berpolitiklah dengan elegan. Tunjukkan kemampuan, kesopanan, perilaku yang mulia dan berkatalah yang baik. Itu baru Islami,” tutupnya. (RUL)

Tags: adabakhlakAmvaBahar din SmithhabibislamJambukampanyekedamaianKupiMasriyahmenghinamuliaNyaipolitik
Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Lebih banyak mendengar, menulis dan membaca.

Terkait Posts

Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

18 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version