Mubadalah.id – Dunia perfliman Korea memang cukup berani dalam merilis drama yang mengupas praktek KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) serta sisi gelap para penyelenggara negara. Negri Ginseng ini seakan memiliki kebebasan untuk menciptakan alur cerita yang menguak teori konspirasi dalam dunia politik, salah satunya seperti dalam Drama Vagabond.
Drama Vagabond yang berjumlah 16 episode ini setiap episodenya sangat membuat penonton penasaran, sekaligus tercengang akan fakta-fakta yang berhasil diungkap atas tragedi jatuhnya pesawat, yang ternyata merujuk pada aksi terorisme dan juga melibatkan konspirasi politik oleh sejumlah petinggi negara seperti Presiden, Mentri, Kejaksan dan BIN (Badan Intelijen Negara).
Namun yang membuat penulis tertarik dari drama ini adalah keterlibatan para perempuan yang berpihak pada kebenaran, maupun yang menjadi kaki tangan para bandit negara yang berperilaku jahat dan keji, juga merugikan kondisi ekonomi maupun keadaan masyarakatnya. Walau drama ini rilis pada 2019 lalu dan sempat hits pada masanya, harapan publik kepada produser untuk menggarap episode keduanya membuat penulis ingin membahas drama bergenre spionase ini.
Diceritakan seorang pemeran pengganti yang bercita-cita menjadi aktor laga bernama Cha Dal Geon (Lee Seung Gi), tidak terima atas kematian keponakannya, Cha Hoon, dalam tragedi jatuhnya pesawat, menemukan kejanggalan berupa video keponakannya yang menampilkan seorang pria yang ia temui di bandara Maroko. Dugaannya kuat bahwa ada aksi teror yang telah direncanakan dalam jatuhnya pesawat, karena pria yang di video tersebut masih hidup sehingga bisa berkeliaran di sekitar bandara.
Tekadnya untuk menguak kebenaran dari kasus jatuhnya pesawat membawanya bertemu Go Hae Ri (Bae Suzy), seorang agen rendahan BIN (Badan Intelijen Negara) yang menyamar sebagai anggota Kedubes Korea-Maroko. Peran Go Hae Ri yang penuh semangat inilah yang memotivasi para perempuan untuk terus berjuang dan kesetiaannya berpihak pada kebenaran sangat menyentuh.
Adegan dari episode selanjutnya membuka sekian kebenaran dari seorang perempuan bernama Jessica Lee, seorang pelobi yang mendirekturi perusahaan pesawat John & Mark Pasific. Kekuasaan dan ambisiusme membuat Jessica Lee kerap melakukan hal-hal ilegal demi mendapatkan keinginannya. Di samping ia ingin membuktikan kepada lawan bisnisnya, Edward Park, bahwa seorang perempuan seperti dirinya juga mampu menjadi pelobi yang sukses dan berpengaruh.
Jessica Lee tak tanggung-tanggung menghasut Menteri dan juga Presiden untuk rencana kerja sama dengan Mentri Pertahanan mengenai peluncuran jet tempur yang diproduksi John & Mark. Bermula dari saingan bisnis inilah, kedua pelobi tersebut, Jessica Lee dan Edward Park menyeret para petinggi negara untuk ikut serta mendukung masing-masing bisnis mereka dengan menggunakan cara-cara yang bersifat menyimpang, sehingga menjadikan adanya konspirasi dan juga praktek KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme).
Meskipun dalih mereka sebagai pemulihan perekonomian negara, namun cara-cara yang digunakan dan prosesnya sangat merugikan masyarakat.
Berbeda Jessica seorang perempuan pelobi, berbeda pula dengan Micky, seorang sekretaris sekaligus kaki tangan yang dipercaya Edward Park dalam bisninsnya. Micky seorang sekretaris yang cantik dan berwibawa siapa sangka begitu sangat kejam dan lihai memainkan senjata api. Di balik status profesinya, Micky diam-diam ikut terjun menyingkirkan para saingan dengan membunuh mereka.
Perempuan lain yang meskipun jahat namun memiliki peran penting dalam drama ini adalah Lily Park. Seorang pembunuh bayaran kepercayaan Jessica Lee berparas cantik dan seksi yang telah membunuh puluhan orang, juga tentunya andal dalam memainkan perannya di lapangan sebagai pembunuh.
Lainnya adalah Gong Hwa Sook, seorang agen BIN rekan Go Hae Ri yang pandai menggunakan alat elektronik untuk mendapatkan informasi.
Terlepas dari peran perempuan di atas yang cukup membuktikan kemampuan perempuan dalam aksi dan peran yang umumnya dilakukan laki-laki, sorotan penulis tak lepas dari tokoh utama kedua, yakni Go Hae Ri. Hae Ri yang polos dan penurut namun mempunyai semangat tinggi dalam mencari kebenaran atas jatuhnya pesawat.
Meski memiliki kemampuan fisik yang tidak seberapa dibanding para agen pria, Hae Ri ingin membuktikan bahwa dia layak bertugas di lapangan sehingga dia yang selalu dianggap agen biasa bisa menjadi agen khusus yang kompeten.
Adapun yang mengharukan dari perjuangan Hae Ri adalah saat dia berhasil membawa saksi kunci aksi terorisme ke pengadilan. Hae Ri berhasil lolos dari hujan peluru yang berniat menembaknya dan Cha Dal Geon lantaran tekad mereka untuk membawa Kim Woo-Gi (seorang teroris) dengan selamat ke pengadilan untuk bersaksi. Juga saat Hae Ri pulang dari rumah sakit setelah dirawat akibat dirinya yang tertembak ketika membawa teroris.
Para anggota BIN menyambut dengan suka cita kedatangan Hae Ri. Bahkan Gi Tae-Ung, ketua agen bagian informasi, yang sering meragukan kualitas Hae Ri dalam bertugas, merasa malu ketika menganggap Hae Ri sebagai pegawai rendahan namun mampu membuktikan dirinya bahwa dia bisa bekerja dengan baik dan profesional.
Perjuangan Hae Ri bertugas sebagai pengabdi negara berstatus BIN tentunya penuh dengan suasana dan tragedi yang membuat mentalnya kaget bahkan jatuh. Pengkhianatan yang hampir menjangkit para pejabat dan pegawai negara membuatnya terperangah tak percaya. Bahkan dalam beberapa kasus pengkhianatan besar-besaran tersebut akan membuat beberapa orang menyerah, sebab, ketika negara saja sudah tidak berpihak, tentunya perjuangan mereka seakan tidak ada artinya.
Sayangnya tidak dengan Go Hae Ri. Perempuan lugu ini patut diapresiasi dalam mempertahankan kesetiannya. Juga kematian rekannya sesama BIN dalam bertugas cukup mengguncang dirinya. Namun fakta inilah yang menjadi penghias adegan sehingga tak mengindahkan keniscayaan mengenai perempuan yang menangis bukan hanya karena dia lemah, melainkan karena dia ingin menumpahkan perasaan sekaligus mengurangi beban. Sehingga setelah mereka mengungkapkan perasaannya melalui air mata, beban seolah terangkat dan meringankan pikiran mereka kembali.
Selain itu dari berbagai kejadian yang dialami Hae Ri dalam menumpas kejahatan dan mengungkap kebenaran, menjadikan Hae Ri semakin kuat dan tangguh. Bahkan dalam beberapa kasus Hae Ri mulai dipercaya untuk mengusutnya. Meski di akhir cerita, Hae Ri memutuskan untuk lepas dari pekerjaannya di BIN dan memilih peran yang lebih berpengaruh sebagai pelobi.
Bagi para penikmat drama bergenre spionase atau aksi yang acapkali dibumbui politik, drama Vagabond bisa menjadi rekomendasi untuk ditonton. Mungkin juga bagi mereka yang ingin inspirasi semangat perempuan maupun ketangguhannya dalam berperan untuk mendapat pengakuan, apresiasi, juga kesetaraan.
Pada akhirnya, kesimpuan penulis dari drama ini adalah, bahwa keterlibatan perempuan mulai menyebar dalam peran-peran ekstrim dan aksi-aksi berbahaya. Serta fakta perempuan turut berperan dalam menjalankan struktur kenegaraan, baik menjalankan bisnis, perekonomian hingga politik negara, meski ada yang kurang berintegritas, tetapi menjadi alasan tersendiri dari adanya pandangan bahwa perempuan tidak hanya diandalkan, namun juga mampu berdiri dengan prinsip serta keyakinanya dalam segala hal dan dapat menjadi mitra yang baik dalam berbagai bidang. []