Mubaadalah.id – Ulama perempuan Cirebon, Ny. Hj. Masriyah Amva menyatakan, mubadalah adalah metode kesalingan untuk laki-laki dan perempuan agar memiliki kesalingan. Baik saling menyayangi, saling menghormati, saling menjunjung, saling menghargai dan saling membahagiakan.
“Saya berharap mubadalah ini ilmu yang abadi dan bermanfaat bagi dunia Islam, khusunya bagi perempuan. Dengan mubadalah ini semoga kita mengerti untuk semakin beriman kepada Allah, semakin mencintai Rasulullah dengan segala keindahan yang di bawanya,” kata Yu Mas panggilan akrabnya, belum lama ini.
Oleh sebab itu, Yu Mas mengingatkan, jika sampai saat ini masih ada yang mempunyai pandangan bahwa dalam Islam, bahwa perempuan tidak boleh sekolah tinggi-tinggi, perempuan tidak boleh menjadi pemimpin, perempuan sebagai makhuk nomer dua, perempuan selalu di salahkan,dan selalu di jadikan manusia yang dirugikan. Maka orang tersebut belum mengerti hakikat tentang ajaran Islam.
“Saya kira itu pandangan dari tradisi sebuah negara yang belum atau kurang menghargai perempuan sebagai manusia yang utuh. Kemudian tradisi itu dibawa kepada negara kita dan tentu ini tidak nyambung karena namanya Islam adalah agama yang indah dan agama yang akan membawa manusia menuju kebahagiaan dan membahagiakan seluruh orang,” jelasnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy Cirebon itu mengatakan, mubadalah sudah bisa diterima di masyakat Indonesia yang menetap di Belanda, Jerman bahkan di negara-negara lainnya.
“Tempo hari saya datang ke Belanda dan di sana salah satu penyelenggaranya bercerita kepada saya. Bagaimana di sana mubadalah telah membuat semua orang menjadi bahagia. Bahkan teman saya menyampaikan bahwa materi tentang mubadalah disampaikan sampai dua kali,” ungkapnya.
Ketika di Belanda, di Jerman dan negara lain, lanjut kata dia, minta Kiai Faqih tidak boleh pulang ke Indonesia karena Kiai Faqih bisa membuat semua orang bahagia dengan bermubadalah.
“Teman-teman yang ada di Jerman dan negera lainya melihat teman-teman di Belanda ini bahagia dan memabahagiakan. Akhirnya ikut juga pengen dihadiri oleh yang memberi keberkahan di alam dan di dunia ini oleh Kiai Faqih,” tutupnya. (RUL)