Mubadalah.id – Pendidikan merupakan hak dasar yang wajib dipenuhi oleh negara. Hal ini sebagaimana mengacu pada Undang-undang (UU) pasal 31 ayat 1 tentang pendidikan yang berbunyi: ”Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”.
Bisa kita lihat dalam UU pasal 31 ayat 1 ini bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Namun tidak semua orang bisa mendapatkan metode pendidikan yang tepat, tidak terkecuali untuk anak yang berkebutuhan khusus.
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami hambatan pada beberapa aspek perkembangan, seperti fisik, mental, emosi, dan sosial. Kondisi ini memerlukan pelayanan pendidikan yang khusus dan disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Anak berkebutuhan khusus dapat memiliki gangguan tingkah laku seperti gangguan autisme, keterlambatan perkembangan, atau kesulitan belajar, dan memerlukan bantuan dan dukungan ekstra untuk mencapai potensinya.
Oleh karena itu, metode pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus tidak bisa disamakan dengan metode pendidikan untuk anak pada umumnya. Dibutuhkan metode yang kiranya sesuai atau tepat dengan kebutuhan anak yang memiliki berkebutuhan khusus untuk mencapai titik maksimal potensinya.
4 Metode Pendidikan
Mengutip dari website Jakarta Multicultural School, terdapat empat metode pendidikan yang bisa kita gunakan untuk anak berkebutuhan khusus.
Pertama, metode Communication Oriented. Metode Communication Oriented adalah pendekatan yang berguna untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi mereka.
Dalam metode ini, anak berkebutuhan khusus kita berikan kesempatan untuk berkomunikasi dengan guru dan juga teman-temannya melalui berbagai cara, seperti gambar, simbol, dan kata-kata yang bisa memudahkan anak anak untuk mengingatnya.
Metode Communication oriented memiliki manfaat untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak-anak berkebutuhan khusus. Sehingga mereka dapat lebih aktif dan efektif dalam proses pembelajaran.
Kedua, metode Task Analysis. Metode task analysis merupakan suatu metode yang berguna untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam melakukan berbagai tugas.
Dalam konteks pendidikan anak berkebutuhan khusus, analisis tugas guru berikan dengan cara menguraikan tugas menjadi langkah-langkah yang lebih sederhana dan dapat mudah anak pahami.
Tujuan dari metode ini adalah untuk membantu anak berkebutuhan khusus mengembangkan keterampilannya agar lebih efektif dan meningkatkan kemampuan mereka dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.
Ketiga, metode Direct instruction. Metode Direct Instrction untuk anak berkebutuhan khusus adalah metode pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan anak dengan kebutuhan khusus.
Dalam metode ini, guru berperan sebagai instruktur yang memberikan pengetahuan dengan langkah-langkah yang sistematis dan terstruktur agar mudah anak pahami.
Dalam metode ini juga guru tidak terlalu banyak menjelaskan, tetapi memperagakan langkah demi langkah. Sehingga anak dapat memahami dan menerapkan pengetahuan yang guru berikan.
Metode Prompts
Keempat, metode Prompts. Metode prompts adalah sebuah strategi pendidikan untuk membantu anak-anak dengan kebutuhan khusus dalam menghasilkan respon yang benar dan tepat.
Dalam metode ini, guru sebagai tenaga pendidik memberikan bantuan berupa informasi tambahan kepada anak berkebutuhan khusus. Hal tersebut agar mereka dapat memahami dan menjalankan proses dengan lebih baik.
Oleh sebab itu, dengan empat metode tersebut, setidaknya memberikan gambaran bahwa dalam mendidik anak yang berkebutuhan khusus membutuh perhatian yang sangat intens.
Termasuk dalam hal ini, orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam memilih sekolah untuk anak berkebutuhan khusus. Pilihlah sekolah inklusi berkualitas untuk membantu dan mendukung proses belajar dan perkembangan anak. []