• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

5 Kriteria Pasutri Ideal Menurut Ibu Nyai Nur Rofiah

Di sisi lain, konsep istri yang harus selalu taat pada perintah suami juga menurutku terlalu berlebihan. Bukankah kita sebagai manusia baik laki-laki maupun perempuan hanya boleh taat pada Allah Swt saja

Fitri Nurajizah Fitri Nurajizah
04/04/2022
in Keluarga
0
Pasutri Ideal

Pasutri Ideal

517
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pagi-pagi di hari pertama puasa tahun 2022 ini, aku sudah disuguhi potongan ceramah tentang pasutri ideal, yang narasinya enggak banget untuk diyakini, apalagi sampai dibagikan ke orang lain. Iseng-iseng sebelum melakukan aktivitas pekerjaan rumah aku scroll media sosial pribadiku, lalu enggak sengaja aku menemukan sebuah video yang menunjukan seorang ustadz yang cukup terkenal di Indonesia sedang memberikan ceramah pada jamaahnya.

Dalam sesi ceramah tersebut, ia mengatakan dengan lantang pada jamaahnya bahwa kriteria pasutri ideal itu ada dua, yaitu pasangan yang istrinya cantik dan bisa selalu taat pada semua perintah suaminya. Lalu, ia juga menambahkan bahwa dua hal ini akan menjamin rumah tangga seseorang bahagia, karena ketaatan istri pada suami merupakan salah satu syarat terciptanya sakinah, mawadah wa rahmah.

Kenapa seperti itu? Ya karena suami memang diutus oleh Allah sebagai pemimpin dalam keluarga. Maka istri memang kodratnya nurut atau taat pada perintah suami. Lalu kenapa harus cantik? Ia juga menjelaskan bahwa istri yang cantik bisa menghindarkan suami dari godaan perempuan lain di luar rumah.

Hmmm, rasa-rasanya kok terlalu mengerikan ya isi ceramah seperti ini. Bagaimana tidak, aku sebagai seorang istri merasa konsep pasutri ideal seperti ini tidak tepat. Karena standar cantik yang diyakini oleh sebagian besar masyarakat Indonesia ini masih terlalu sempit, misalnya perempuan cantik itu ya yang tubuhnya langsing, kulit putih, hidung mancung, tanpa jerawat dan lain-lain. dengan begitu, otomatis perempuan yang tidak memenuhi standar itu, terancam akan diselingkuhi atau mungkin dipoligami oleh suaminya.

Padahal nyatanya banyak sekali laki-laki yang tidak menjadikan dua konsep pasutri ideal ini sebagai prinsip dalam memilih pasangan hidupnya. Karena emang nikah itu ya niat membangun kehidupan keluarga yang bahagia dan membahagiakan, bukan ajang pamer siapa yang istrinya lebih cantik dan lebih taat.

Baca Juga:

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

Di sisi lain, konsep istri yang harus selalu taat pada perintah suami juga menurutku terlalu berlebihan. Bukankah kita sebagai manusia baik laki-laki maupun perempuan hanya boleh taat pada Allah Swt saja. Itu lah makna tauhid sesungguhnya, bahwa setiap manusia hanya boleh menuhankan Allah Swt, tidak pada yang lainnya, sekalipun itu seorang suami yang katanya “Diutus sebagai pemimpin dalam keluarga”.

Oleh sebab itu, dari pada pusing mendengarkan isi ceramah pasutri ideal yang seksis begitu. Mending kita simak aja yuk lima konsep pasutri ideal menurut Ibu Nyai Nur Rofiah dalam buku ‘Nalar Kritis Muslimah”. Ia menyebutkan bahwa pasutri ideal itu yang mau berproses bersama menggali potensi fisik, intelektual, dan spiritual masing-masing, lalu keduanya saling bersinergi supaya bisa sama-sama bemanfaat bagi masyarakat di sekitarnya.

Lalu bagaimana cara mewujudkan pasutri ideal ala Ibu Nur tersebut? simak lima hal ini;

Pertama,  suami dan istri tidak saling menuntut taat mutlak. Karena keduanya harus meyakini bahwa ketaatan mutlak hanya boleh dilakukan kepada Allah swt. Bukan pada makhluk lain, dalam hal ini pasangan.

Kedua, suami dan istri tidak saling takut dan menghalangi potensi pasangan. Sebaliknya, keduanya harus saling mendukung untuk terus maju dan sama-sama menggunakan kemajuan tersebut dalam bidang apapun, sebagai modal bersama untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi diri sendiri, pasangan dan pihak lain.

Ketiga, suami dan istri harus sama-sama menjadi kanca wingking (teman belakang), ngajeng (depan, kanan, kiri, dan arah lainnya. Atau bahasa anak milenial sekarang yang selalu ada dan siap menemani dalam segala keadaan. Bukan ada kalau ada maunya aja.

Lalu yang keempat, suami dan istri harus sama-sama siap untuk swarga nunut, neraka katut atau setia dalam suka dan duka, saling melindungi agar tidak masuk neraka dan saling bahu membahu agar bisa masuk surga bersama. Nah mungkin inilah yang dinamakan pasutri ideal, pasangan yang siap sehidup sesurga. He~

Kemudian yang kelima Ibu Nur menyampaikan bahwa pasutri ideal itu yang menikah bukan hanya menikahi tubuh pasangannya, tapi juga pikiran dan hati pasangan. Sehingga keduanya bisa saling bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan fisik, intelektual dan spiritual.

Nah, kalau baca narasi yang enggak seksis kek ginikan adem ya bestie dan pastinya bikin kita enggak ragu bahwa lima kriteria pasutri ideal ala Ibu Nur ini cocok banget buat kita amalkan dan contoh. Sebab, pada dasarnya tujuan pernikahan itu memang untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang SAMAWA, bahagia dan membahagiakan.

Dengan begitu tujuan pasutri ideal tersebut hanya bisa tercapai jika keduanya saling bekerjasama untuk memperlakukan pasangannya dengan ma’ruf dan adil. Bukan dengan mendominasi yang lain, supaya menghamba pada selain Allah Swt. []

Tags: istrikeluargaKesalinganNalar Kritis MuslimahPasutri Idealsuami
Fitri Nurajizah

Fitri Nurajizah

Perempuan yang banyak belajar dari tumbuhan, karena sama-sama sedang berproses bertumbuh.

Terkait Posts

Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Mengirim Anak ke Barak Militer

Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

10 Mei 2025
Menjaga Kehamilan

Menguatkan Peran Suami dalam Menjaga Kesehatan Kehamilan Istri

8 Mei 2025
Ibu Hamil

Perhatian Islam kepada Ibu Hamil dan Menyusui

2 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version