• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Kerentanan Perempuan di Tengah Pandemi Covid 19

Pandemi Covid 19 juga memberikan peningkatan kerentanan perempuan karena beban ganda yang meningkat.

Khoniq Nur Afiah Khoniq Nur Afiah
06/03/2021
in Personal
0
Kerentanan Perempuan

Kerentanan Perempuan

194
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kekerasan seksual terhadap perempuan marak terjadi akibat dari sistem tata nilai yang mendudukkan perempuan sebagai kaum yang lemah dan lebih rendah dari laki-laki. Tatanan masyarakat yang masih memberlakukan superior dan inferior dari segi gender ini, memberikan dampak negatif dan menyumbang kerentanan perempuan semakin besar. Sebab itu, perempuan akan dikuasai, dieksploitasi, diperbudak dan dimarginalkan oleh kaum laki-laki.

Kasus kekerasan rumah tangga khususnya terhadap perempuan sepanjang tahun 2019 tercatat 413.471 yang ditangani oleh Pengadilan Agama, 14.719 oleh lembaga mitra pengada layanan di Indonesia dan 14.419 kasus dari Unit Pelayanan dan Rujukan (UPR) Komnas Perempuan. Catatan Tahunan (CATAHU) yang diluncurkan oleh Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan memberikan informasi tingginya angka kekerasan seksual terhadap perempuan dan perlunya penanganan yang serius.

Pandemi Covid-19 juga memberikan dampak terhadap perempuan dan menambah kerentanan perempuan terhadap kekerasan seksual. Sistem kerja dengan mode daring menuntut perempuan karir untuk beradaptasi dengan hal baru dan bernegosiasi dengan budaya patriarkhi yang berdiri kokoh di lingkungan masyarakat.

Hal yang sama juga dilakukan perempuan rumah tangga yang memiliki beban tambahan dalam mengasuh anak dan melayani suami dalam hitungan waktu yang lebih banyak karena semua aktivitas sekolah dan kerja dengan mode daring.

Penelitian yang dilakukan oleh Helen dan kawan-kawan mengatakan bahwa terjadinya diskriminasi hingga kesenjangan terhadap perempuan pada beberapa negara seperti Srilangka, Vietnam, Malaysia dan Australia. Hasilnya menyatakan bahwa perempuan di tengah pandemi mengalami beban yang lebih berat dari sebelumnya, padahal beban pra pandemi saja suah berat dan belum berujung pada kesejahteraan.

Baca Juga:

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Tafsir Hadits Perempuan Tidak Boleh Jadi Pemimpin Negara

Michael Kaufman sebagai aktivis yang memimpin kampanye Pita Putih juga mengatakan bahwa penyebab terjadinya kekerasan terhadap perempuan berkaitan dengan tiga faktor yaitu kekuasaan patriarkhi, hak istimewa, dan sikap yang permisif. Budaya patriarkhi yang selama ini berkembang di masyarakat memberikan dampak negatif berupa kesenjangan dan subordinasi antara laki-lai dan perempuan.

Dunia yang patriarkhi melahirkan hak-hak istimewa terhadap laki-laki misal dominasi hak-hak untuk mengambil suatu keputusan. Sikap permisif yang di maksud diatas adalah misal anggapan masyarakat tentang lazimnya suatu kekerasan yang dilakukan oleh suami terhadap istri, sebab perselisihan dalam rumah tangga adalah hal yang wajar.

Faktor-faktor tersebut yang selanjutnya mendorong terjadinya kekerasan seksual terhadap perempuan. Pandemi Covid 19 juga memberikan peningkatan kerentanan perempuan karena beban ganda yang meningkat. Data Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Komnas Perempuan menyatakan bahwa terhadap 892 pengaduan langsung hingga Mei 2020. Angka ini setara dengan 63% dari tital pengaduan sepanjang 2019.

Pengaduan di atas mayoritas terjadi pada bulan April atau bulan diberlakukannya kebijakan PSBB. Pengaduan hingga mencapai pada angka 232 laporan, angka tersebut lebih banyak dari bulan sebelumnya yang berjumlah 181 laporan. Komisioner Komnas Perempuan Alimatul Qibtiyah menjelaskan bahwa terjadinya peningkatan kekerasan seksual dalam masa pandemi ini adalah karena lantaran PSBB dan penurunan tingkat ekonomi atau penghasilan sehingga membuat ketegangan dalam hubungan suami istri.

Media katadata.co.id menyatakan bahwa hasil survei Komnas Perempuan Priode April-Mei 2020 terhadap 2.285 orang laki-laki dan perempuan menyatakan 10,3% responden mengaku hubungannya dengan pasangan semakin menegang sejak pandemi covid 19.

Kerentanan perempuan sebagai korban kekerasan di tengah pandemi ini memberikan dorongan kita semua untuk ikut berupaya melakukan suatu gerakan sebagai upaya pencegahan kekerasan seksual terhadap perempuan. Upaya tersebut bisa dilakukan melalui peran atau ruang yang sedang kita tempati sekarang. Selain itu, kita sebagai perempuan juga penting untuk meningkatkan penjagaan terhadap diri sendiri, sebab semua perempuan berkemungkinan menjadi korban kekerasan seksual.

Alimatul Qibtiyah dalam acara Webinar Pencegahan dan Penanganan Kasus Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi yang diadakan oleh Pusat Studi Gender dan Anak UIN Walisongo, menjelaskan bahwa prinsip pencegahan kekerasan seksual dapat dilakukan melalui pengembangan pengetahuan tentang kekerasan seksual, feminis konseling, dan kampanye sosialisasi.

Akhir kata, tulisan ini diproduksi guna memberikan sedikit pengetahuan mengenai kekerasan seksual kepada pembaca yang selanjutnya dapat memberikan dorongan kepada pembaca untuk bisa melakukakan upaya yang sama kepada masyarakat, yakni melindungi kerentanan perempuan, dan mencegah kekerasan semakin meluas. []

 

 

 

Tags: Hari Perempuan InternasionalKekerasan seksualkekerasan terhadap perempuanPandemi Covid-19perempuan
Khoniq Nur Afiah

Khoniq Nur Afiah

Santri di Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek R2. Tertarik dengan isu-isu perempuan dan milenial.

Terkait Posts

Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Noble Silence

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

17 Mei 2025
Suami Pengangguran

Suami Pengangguran, Istri dan 11 Anak Jadi Korban

16 Mei 2025
Keadilan Semu

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

15 Mei 2025
Memahami Disabilitas

Memahami Disabilitas: Lebih Dari Sekadar Tubuh

14 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version