• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Teror Bom Makassar Nodai Toleransi di Indonesia

Pernyataan sikap Peace Leader Indonesia terhadap teror bom di Gereja Katedral Makassar

Redaksi Redaksi
29/03/2021
in Aktual
0
Makassar

Makassar

95
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Minggu Palma jelang Paskah yang tenang, 28 Maret 2021, kita dikejutkan dengan kabar meledaknya bom di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Seorang pengendara sepeda motor meledakkan diri di depan gereja. Pelaku bom bunuh diri meninggal seketika. Sementara sepuluh petugas dan jemaat gereja mengalami luka-luka.

Peristiwa ini menodai kehidupan toleransi di negeri ini dan membuat ketidaknyamanan  warga Indonesia  dimana  hilangnya rasa aman untuk beribadah yang merupakan bencana dalam kehidupan multikultural di Indonesia. Apalagi beberapa saat yang lalu muncul berita penolakan pendirian rumah ibadah yang masih terjadi.

Dengan ini menghimbau kepada seluruh umat untuk tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya penanganan peristiwa bom di Makassar ini kepada aparat terkait. Menyerukan kepada seluruh umat untuk tidak takut dan resah, tapi tetap waspada. Redy Saputro, sebagai Koordinator Peace Leader Indonesia mengimbau agar tak ada di antara masyarakat yang memposting gambar atau video tentang peristiwa bom di Makassar, yang justru dapat menimbulkan keresahan masyarakat.

Redy percaya penuh bahwa aparat mampu mengusut tuntas kasus ini dan dapat menciptakan suasana aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Makassar. Redy juga mengajak kepada seluruh warga untuk menguatkan solidaritas dan tidak terprovokasi dengan berbagai informasi yang masih simpang siur.

Berbagai peristiwa intoleransi khususnya terkait kebebasan beragama dan berkeyakinan melanggar hak konstitusional yang dijamin UUD 1945 Pasal 28E Ayat (1), yang menyatakan “Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.”

Baca Juga:

Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

Aksi bom bunuh diri merupakan tindakan yang tidak baik dan tak terpuji dimana semua agama mengajarkan kedamaian dan persaudaraan sejati.  Semua eleman baik pemerintah dan masyarakat sipil bersama sama bergotong royong mencegah ideologi kekerasan ini merebak di tengah masyarakat.  Oleh karena itu Peace Leader Indonesia menyatakan sikap sebagai berikut

Pertama, mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang terjadi di Makasar atas nama apapun. Kedua, meminta pihak yang berwajib / kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini dan melacak pelaku hingga jaringan yang terkait. Ketiga, meminta pemerintah kota Makassar dan pemerintah propinsi Sulawesi Selatan untuk melakukan pengamanan dan pemulihan korban pasca peristiwa serta memberikan jaminan kepada warganya untuk bisa beribadah dengan aman dan kondusif

Kempat, mengajak tokoh agama dan masyarakat  lintas agama di penjuru NKRI ini untuk menyebarkan nilai nilai agama yang damai dan ramah bagi semua umat manusia dan semua agama mengajarkan kebaikan dan cinta . Dan semangat bergandeng tangan buat Indonesia damai dan aman. Kelima, dimana negara perlu terlibat aktif dalam upaya pencegahan aksi aksi  radikalisme dan terorisme yang ada di negeri ini lebih efektif. Pernyataan sikap ini ditandatangani oleh Redy Saputro selaku Koordinator Peace Leader Indonesia. []

 

Tags: IndonesiakeadilankeberagamanPencegahan EkstrimismePerdamaiantoleransi
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Sejarah Ulama Perempuan ISIF

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

5 Juli 2025
kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID