Mubadalah.id – Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) mengeluarkan Deklarasi Anti Hoaks sebagai penolakan terhadap hoaks, fitnah, dan ghibah yang akhir-akhir ini marak. (Baca: Jangan Percaya Berita Seksis, Sudah Pasti itu Hoaks)
Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dalam Harlah yang ke-73, Muslimat NU membuat pernyataan tegas bahwa mereka menolak hoaks, fitnah, dan ghibah. Karena di tahun politik sangat rawan dengan isu sara yang berkembang di tengah masyarakat. (Baca: Islam, Perempuan Indonesia, dan Politik: Analisis Mubadalah terhadap UU No. 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu)
“Kita ada deklarasi anti hoaks, anti fitnah, dan anti ghibah. Kita semua membangun diri secara produktif, pola pikir kita juga pola pikir konstruktif, dan pola pikir positif. Saya kira itu akan jadi pondasi untuk menjadi bangsa yang besar, kokoh, kuat, dan punya kemajuan,” tandasnya. (Baca: Resolusi Sederhana Soal Pengelolaan Sampah)
Adapun isi deklarasi tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, Muslimat NU menyatakan menolak hoaks, fitnah, dan gibah yang dapat memicu perselisihan dan perpecahan bangsa.
Kedua, Muslimat NU berkomitmen untuk tidak membuat dan menyebarkan berita bohong, ujaran kebencian, fitnah, dan gibah.
Ketiga, perempuan Muslimat NU akan membudayakan menyaring informasi sebelum menyebarkannya.
Dan keempat, Muslimat NU bertekad untuk selalu berpikir positif demi persatuan bangsa.
(RUL)