• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Rujukan Hadits

Pekerjaan Domestik Perempuan Menurut Islam

Kompilasi 60 Hadits Sahih tentang Hak-hak Perempuan dalam ISlam

Faqih Abdul Kodir Faqih Abdul Kodir
21/08/2016
in Hadits
0
Pekerjaan Domestik Perempuan Menurut Islam

Pekerjaan Domestik Perempuan Menurut Islam

208
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Hadits ini menjelaskan tentang pekerjaan domestik perempuan menurut Islam, baik reproduktif biologis maupun layanan terhadap seluruh anggota keluarga.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِى؟ قَالَ: «أُمُّكَ». قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: «ثُمَّ أُمُّكَ». قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: «ثُمَّ أُمُّكَ». قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: «ثُمَّ أَبُوكَ». رواه مسلم.

 

Terjemahan:

Abu Hurairah Ra. menuturkan bahwa ada seorang laki-laki datang dan bertanya kepada Rasulullah Saw., “Siapakah orang yang paling berhak aku layani dan temani?”

Baca Juga:

5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

Kerja Domestik bukan Tanggungjawab Ibu, Tapi Tugas Seluruh Anggota Keluarga

Ketika Perempuan Bekerja, Lalu Mengasuh Anak Tugas Siapa?

7 Dalil Kerja Domestik Tanggung Jawab Suami Istri

Rasulullah Saw. menjawab, “Ibumu.”

“Lalu, siapa?” orang itu bertanya lagi.

“Ibumu.”

“Terus, siapa?”

“Ibumu.”

“Setelah itu, siapa?”

“Kemudian, ayahmu,” jawab Rasulullah Saw. (Shahīh Muslim).

 

Sumber Hadits:

Hadits ini diriwayatkan Imam Muslim dalam Sahīh-nya (no. hadits: 6664), Imam Bukhari dalam Sahīh-nya (no. hadits: 6037), Imam Abu Dawud dalam Sunan-nya (no. hadits: 5141 dan 5142), Imam Tirmidzi dalam Sunan-nya (2018), Ibnu Majah dalam Sunan-nya (no. hadits: 3789), dan Imam Ahmad dalam Musnad-nya  (no. hadits: 8459, 20345, dan 20365).

 

Penjelasan Singkat:

Hadits Abu Hurairah Ra. ini dinyatakan dalam konteks budaya Jahiliah yang lebih memberi penghormatan kepada laki-laki dibanding kepada perempuan (Ingat pernyataan Umar bin Khathab pada hadits ke-6). Nabi Muhammad Saw. membalik kesadaran mereka, bahwa memberi perhatian kepada perempuan lebih penting daripada kepada laki-laki. Mengapa?

Tentu saja, karena perhatian yang ada di masyarakat sama sekali tidak tertuju pada perempuan. Padahal, perempuan telah mengambil peran penting dalam meneruskan regenerasi kemanusiaan. Yaitu, menjadi ibu, mengandung, melahirkan, menyusui, merawat, dan membesarkan anak. Hadits ini sekaligus memberi pengakuan dan penghargaan terhadap peran domestik dan reproduktif perempuan yang sering sekali diabaikan kebanyakan orang. Perempuan seringkali dibiarkan sendiri menjalankan peran tersebut, tanpa dukungan yang cukup dari pihak keluarga, masyarakat, dan terutama negara.

Dukungan terhadap perempuan sebagai ibu tidak cukup hanya berupa pujian dan ucapan manis. Tetapi, itu harus bentuk riil: membantu berbagi kerja, memberi makanan yang bergizi, mendidik dan memberdayakan perempuan, mengalokasikan anggaran kesehatan untuk perempuan, serta cuti kerja untuk reproduksi.

Penghargaan Nabi Muhammad Saw. kepada seorang ibu adalah ajaran Islam. Ajaran ini sudah seharusnya diimplementasikan dalam bentuk dukungan yang nyata dari anggota keluarga, masyarakat, dan negara. Perempuan sebagai calon ibu harus memperoleh pendidikan yang tinggi, ekonomi yang cukup, dan kesehatan yang terjamin. Begitu pun ketika sedang menjalani peran sebagai ibu, atau sudah menjalankan peran sebagai ibu. Konsep suami siaga dan desa siaga adalah bagian dari implementasi hadits ini, bukan?

 

Tags: kerja domestikposisi ibusuami siaga
Faqih Abdul Kodir

Faqih Abdul Kodir

Founder Mubadalah.id dan Ketua LP2M UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Terkait Posts

Menghindari Zina

Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

17 Januari 2024
Laki-laki dan Perempuan Berduaan

Benarkah Ada Setan di Antara Laki-laki dan Perempuan yang Berduaan?

27 Desember 2023
Gagasan Mubadalah

Melacak Gagasan Mubadalah dalam Hadits Telaah Faqihuddin Abdul Kodir

19 Oktober 2023
Al-Sittīn Al-‘Adliyah Nabi Perempuan

Ngaji Al-Sittīn Al-‘Adliyah (6): Ketika Nabi Berdiri Menyambut Kedatangan Perempuan

10 Oktober 2023
Al-Sittīn Al-‘Adliyah Perempuan

Ngaji Al-Sittīn Al-‘Adliyah (5): Mengapa Harus Menghormati Perempuan?

2 Oktober 2023
Al-Sittīn Al-‘Adliyah

Ngaji Al-Sittīn Al-‘Adliyah (4): Antara Idealitas dan Realitas Berinteraksi Sama Istri

25 September 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Rumah Tak

    Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID