• Login
  • Register
Jumat, 23 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Gus Baha: Fungsi Istri Bukan Masak, Ngurus Anak atau Rumah

 Pasca menikah, tubuh perempuan tetaplah milik perempuan, termasuk tetap memiliki ruang untuk berkarya meskipun sudah menjadi istri

Muallifah Muallifah
11/01/2022
in Keluarga, Rekomendasi
0
Fungsi Istri

nabi

745
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

“Fungsi Istri Bukan Masak, Ngurus Anak atau Rumah Menjaga Suami dan ke Surga.”

Mubadalah.id –  Fungsi  istri itu bukan memasak, ngurus anak atau rumah menjaga suami ke surga. Seperti itulah kalimat yang disampaikan Gus Baha pada penggalan kalimat pendek yang dipublikasikan oleh akun instagram dawuh guru.

Kalimat singkat tentang fungsi istri tersebut nyatanya seperti oase di padang pasir yang sangat tandus. Eksistensi Gus Baha dengan ceramahnya yang diterima oleh hampir semua kalangan, serta kalimat sederhana yang bisa dipahami oleh semua kalangan menjadikan kalimat di atas seperti air es yang menyegarkan bagi orang yang sedang kehausan.

Selain itu, kalimat di atas merupakan warning bagi kita semua yang masih menganggap bahwa pernikahan, menjadi istri dan ibu tugasnya hanyalah di ruang domestik. Lebih jauh, mindset semacam itu hanyalah menjadikan istri sebagai objektifikasi peran.

Mulai dari peran dalam ranah domestik hingga ketiadaan ruang untuk berkarya lantaran menjadi istri. Artinya, negasi peran perempuan oleh pihak suami sangat terlihat ketika mindset yang dibangun tentang relasi suami-istri masih timpang dan tidak adil.

Melawan peran sosial yang dilekatkan pada perempuan

Baca Juga:

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

Peran perempuan tidaklah terbatas pada dapur, sumur dan kasur. Selayaknya perkembangan yang ada, masyarakat mengamini peran itu sehingga menyebabkan peminggiran terhadap perempuan. tidak heran banyak sekali peminggiran peran perempuan dalam pelbagai sektor. Dalam sektor kerja misalnya, gaji antara laki-laki dan perempuan dengan peran yang sama dan beban yang sama lebih sedikit laki-laki.

Hal itu diungkapkan oleh Sri Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia melalui CNBCIndonesia.com. Pada faktanya, terdapat 23 persen lebih rendah gaji perempuan dengan laki-laki meskipun perannya sama. Padahal, jika perempuan tersebut adalah single parent, gaji yang tidak adil merupakan bentuk perilaku kedzaliman yang nyata hanya karena menjadi perempuan.

Berkenaan dengan peran tersebut, perjalanan panjang kehidupan manusia, salah satu kelompok masyarakat yang berperan penting terhadap pola kehidupan masyarakat adalah para ulama. Sebab dari merekalah Islam disampaikan setelah Rasul, termasuk pelbagai pendapat tentang perempuan yang selama ini dibentuk oleh konstruk sosial.

Dengan demikian, para ulama, kiai memiliki peran untuk memberikan pemahaman adil gender tentang peran perempuan di pelbagai sektor, termasuk dalam urusan rumah tangga hingga urusan publik yang masih menjadi polemik, serta peminggiran peran perempuan yang masih sangat kuat.

Meskipun demikian, menjadi tugas perempuan secara kolektif untuk menyuarakan peran perempuan agar peran menjadi istri tidaklah terbatas pada ruang domestik tersebut. Hal utama yang bisa dilakukan adalah bagaimana menciptakan relasi keluarga yang bisa adil gender, salah satunya memilih pasangan yang adil sejak dalam pikiran dan perbuatan dalam melihat relasi pasangan suami dan istri.

Pasca menjadi istri, perempuan tetaplah milik dirinya seutuhnya

Banyak perempuan takut untuk memilih menjadi istri lantaran semakin banyak kasus kekerasan dalam rumah tangga. Disamping itu, kasus perceraian juga semakin meningkat dengan pelbagai faktor. Mulai dari faktor ekonomi, perselingkuhan hingga faktor ketidakcocokan.

Traumatis yang timbul akibat fenomena belakangan ini, tidaklah laik menjadi faktor utama kita sebagai perempuan untuk memutuskan tidak menikah. Sebab yang paling penting adalah mempersiapkan diri secara lahir dan batin untuk memilih membangun rumah tangga. Islam memberikan ruang yang amat luas untuk perempuan belajar, mengenyam pendidikan, berkarir dan bekerja, berpendapat dan berpolitik.

Menurut Buya Hamka, dalam melakukan amal shalih dan iman, laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan dan kesempatan yang sama. Masing-masing sama-sama sanggup untuk berbuat baik. Oleh karena itu, laki-laki dan perempuan sama-sama dijanjikan oleh Tuhan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik.

Artinya, jika suatu pekerjaan dilakukan oleh perempuan menjadi amal kebaikan bagi perempuan tersebut, tidak ada masalah atas jenis kelamin yang melekat dalam dirinya. Laki-laki ataupun perempuan, hak untuk melakukan amal shalih dengan cara apapun, diperbolehkah oleh Islam.

Lebih dari itu, menjadi istri bukanlah sebuah awal usaha menghilangkan cita-cita dan kemampuan yang dimiliki sebagai perempuan.  Pasca menikah, tubuh perempuan tetaplah milik perempuan, termasuk tetap memiliki ruang untuk berkarya meskipun sudah menjadi istri. Seorang istri memiliki kewajiban untuk saling membersamai, terus berjuang melakukan kebaikan untuk menuju ridha Allah.

Maka penting untuk membicarakan hal urgent kepada calon suami, termasuk bagaimana pola pengasuhan, pemikirannya tentang pasangan agar bisa membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Demikian penjelasan terkait fungsi istri, semoga bermanfaat. []

 

Tags: Gus Bahaistrikeluargasuami
Muallifah

Muallifah

Penulis asal Sampang, sedang menyelesaikan studi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tinggal di Yogyakarta

Terkait Posts

Memahami Disabilitas

Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

23 Mei 2025
Alat KB

Dalil Agama Soal Kebolehan Alat KB

22 Mei 2025
Buku Disabilitas

“Normal” Itu Mitos: Refleksi atas Buku Disabilitas dan Narasi Ketidaksetaraan

22 Mei 2025
Puser Bumi

Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi

21 Mei 2025
Bangga Punya Ulama Perempuan

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

20 Mei 2025
Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Hj. Biyati Ahwarumi

    Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version