Mubadalah.id – Nabi Muhammad Saw telah memberikan banyak teladan bagi kita semua umat Islam. Termasuk meminta para perempuan untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan di masjid. Inilah kisah Rasulullah mengajak Perempuan Terlibat Aktif di Masjid
Teladan yang Nabi Muhammad Saw ajarkan merupakan perintah dalam salah satu dari hadis shahih Bukhari, yang mengajak perempuan dan laki-laki untuk berkumpul di dalam masjid dan mendengarkan Nabi Saw berdakwah.
Isi hadis tersebut adalah suatu saat, Ummu Salamah Ra mendengar seruan Nabi Muhammad Saw dari dalam masjid, “Wahai manusia, berkumpullah.”
Ia pun bergegas hendak memenuhi seruan tersebut. Tetapi, pelayannya mencoba mencegah, “Yang dipanggil itu laki-laki, bukan perempuan.”
Ummu Salamah menimpali, “Yang dipanggil itu manusia. Aku, kan, manusia.” (Shahih Muslim, no. 6114)
Kisah Ummu Salamah Ra, seperti dikutip dari buku Qiraah Mubadalah karya Faqihuddin Abdul Kodir ini menyadarkan kita bahwa ada banyak orang yang sering mengkhususkan hal-hal tertentu untuk laki-laki.
Lebih lanjut, Kang Faqih mencontohkan, pendidikan untuk laki-laki. Politik untuk laki-laki. Masjid untuk laki-laki. Kesehatan, ekonomi, dan kiprah-kiprah sosial juga untuk laki-laki. Bahkan, perempuan juga menjadi bagian kehidupan yang diperuntukkan bagi laki-laki.
“Padahal, sebagai manusia yang utuh, perempuan juga membutuhkan hal yang sama,” tulis Kang Faqih.
“Dalam perspektif mubadalah, kehidupan ini milik keduanya, laki-laki dan perempuan. Jika perempuan untuk laki-laki, maka laki-laki pada saat yang sama juga untuk perempuan,” tambahnya.
Kang Faqih juga mengingatkan, bahwa semua pranata sosial juga harus diperuntukkan bagi kemaslahatan perempuan, sebagaimana sudah sebelumnya untuk laki-laki.
“Perempuan juga manusia, sebagaimana laki-laki. Mubadalah memandang relasi antara keduanya adalah kerja sama dan kesalingan, bukan hegemoni dan diskriminasi yang berujung kekerasan,” tegasnya.
Maka, Kang Faqih menegaskan, tidak boleh laki-laki menguasai perempuan, tidak juga sebaliknya perempuan menguasai laki-laki. Tetapi, keduanya bekerja sama dan kesalingan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik, adil, dan sejahtera.
“Perempuan adalah manusia, demikian ditegaskan pada lima belas abad yang lalu oleh seorang perempuan shalihah dan pintar, Ummu Salamah Ra sahabat setia dan istri mulia baginda Nabi Muhammad Saw,” tutupnya.
Demikian sekilas kisah Rasulullah mengajak perempuan terlibat aktif di masjid. [Baca juga; Hukum Perempuan Shalat di Masjid]