Mubadalah.id – Jaringan ulama KUPI, Dr. Nyai Hj Afwah Mumtazah menegaskan bahwa negara mempunyai andil besar terhadap terwujudnya kemerdekaan perempuan.
Misalnya, Bu Nyai Afwah memberikan cara yaitu dengan memberi sarana dan wadah pendukung, seperti Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar.
Lebih lanjut, Pengasuh Pondok Pesantren Aisyah Kempek, Cirebon itu menyampaikan bahwa sebetulnya tidak hanya dalam bidang pendidikan, tetapi kemerdekaan hukum, kemerdekaan beragama, bersikap dan berpendapat.
Salah satunya, kata dia, adalah dengan membuat regulasi oleh para pemangku kebijakan.
Hal tersebut penting untuk dilakukan agar kemerdekaan di semua bidang dapat dilaksanakan secara merata, menyeluruh dan bertanggung jawab.
“Negara harus mengayomi dan memberi payung keadilan pada semua golongan agar terbangun pemikiran yang bebas, konstruktif sekaligus kondusif bagi warga negaranya,” ucapnya.
Kisah Perayaan Kemerdekaan
Sementara itu, Bu Nyai Afwah juga berbagi kisah menarik terkait perayaan kemerdekaan.
Misalnya, Bu Nyai Afwah mencontohkan dengan digelarnya pawai dengan memasang umbul-umbul bendera merah putih yang semarak plus lomba-lomba dan upacara menjadi momen yang ditunggu dan menjadi kisah menarik ketika kecil.
Tapi seiring berjalannya waktu, Bu Nyai Afwah mengungkapkan momen tersebut sudah jarang menemui kecuali sebagian kecil seperti pada daerah tertentu, karena yang tersisa sekarang penampilan musik beberapa penyanyi lokal.
“Tentu ini memprihatinkan, karena semestinya perayaan kemerdekaan akan lebih mendidik adalah mengenalkan ragam budaya dan adat istiadat bangsa ini,” tuturnya.
Dengan begitu, semua merasa memiliki dan menjadi bagian kehidupan kita bersama sebangsa yang harus tetap lestari.
“Muncul toleransi, dan saling menghargai serta saling menjaga sebagai bagian dari satu bangsa,” paparnya.
Oleh sebab itu, Bu Nyai Afwah berharap agar tidak ada lagi saling menghina dan saling melecehkan adat istiadat suku lain.
“Momen kemerdekaan menjadi sebagai wadah pemersatu bangsa,” tukasnya. (Rul)