• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Pakaian Muslimah Bersifat Universal

Pendek kata, Nyai Badriyah mengungkapkan, keragaman bangsa, budaya, dan suku tercermin dalam desain dan motif pakaiannya.

Redaksi Redaksi
05/09/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
pakaian muslimah bersifat universal

pakaian muslimah bersifat universal

297
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Salah satu ketua Majelis Musyawarah Kongres Ulama Perempuan Indonesia (MM KUPI), Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA menjelaskan bahwa nilai-nilai dan pakem pokok pakaian muslimah bersifat universal.

Pakaian berlaku di mana pun dan kapan pun. Namun demikian, sebagai pakaian yang dikenakan manusia dari beragam latar belakang budaya, bangsa, usia, musim dan cuaca, pilihan desain, bentuk, bahan dan motif pakaian muslimah bersifat lokal dan temporal.

Jika dikaitkan lagi dengan selera personal, maka, Nyai Badriyah menyebutkan, ragamnya semakin banyak.

Di sinilah pakaian muslimah menjadi bagian dari produk budaya manusia yang beragam.

Kita bisa mengenali model pakaian muslimah Saudi Arabia yang tidak sama dengan muslimah Indonesia, Turki, Iran, Ghana, Somalia, India, Pakistan, Bangladesh, Cina, dan lain-lain.

Baca Juga:

Urgensi Fikih Haji Perempuan dalam Pandangan Nyai Badriyah Fayumi

Nafkah Menurut Pandangan Ulama KUPI

Gender dalam Pendekatan Tafsir Maqashidi : Universal versus Partikular

Meneladani Para Sahabiat: Perempuan Muslimah Harus Kritis, Peduli dan Cinta Ilmu

Beda negara dan bangsa beda pula kain khasnya, motifnya, serta bentuk dan desain pakaiannya.

Hari ini kita menjumpai ragam ekspresi busana muslimah di dunia Islam.

Saat di Tanah Suci semua itu tampak. Pakaian menunjukkan asal bangsa dan negara. Masyarakat Arab terbiasa menggunakan gamis satu potong dari atas sampai bawah, baik laki-laki maupun perempuannya.

Bedanya, gamis perempuan berwarna hitam atau gelap, sementara lakiaki pada umumnya berwarna putih atau warna terang.

Masyarakat India senang menggunakan setelan kain sari dengan motif sama antara baju atasan, bawahan dan selendangnya. Masyarakat Indonesia senang menggunakan batik sebagai baju seragam untuk atasan, dengan motif sama untuk laki-laki dan perempuan.

Muslimah Turki bisa mengenalinya dengan gamisnya yang berbelah dan berkancing di bagian depan, dan sebagainya.

Pendek kata, Nyai Badriyah mengungkapkan, keragaman bangsa, budaya, dan suku tercermin dalam desain dan motif pakaiannya. (Rul)

Tags: MuslimahNyai Badriyah Fayumipakaiansifatulama KUPIuniversal
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Rumah Tak

    Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID