Mubadalah.id – Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits, Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA menjelaskan bahwa tidak sedikit perilaku seksual anak yang tidak benar dikarenakan meniru orang tuanya.
Orang tua yang senang berselingkuh atau melakukan aktivitas seksual yang terlihat anak, maka akan memicu anak untuk melakukan hal yang sama. (Baca juga: Menyoal Cuti Haid dan Cuti Hamil, Mari Meniru Kerahiman Allah)
Jika sudah demikian, Nyai Badriyah mengingatkan, orang tua tidak memiliki kekuatan moral untuk melarang anaknya karena mereka sendiri terbiasa melakukan hal tersebut. (Baca juga: Belajar Berdikari dari Kampung Markisa yang Dulu Dicap Kampung Miskin)
Video dan konten pornografi, kata Nyai Badriyah, juga sangat berpengaruh terhadap perilaku seksual agresif anak. (Baca juga: Cuti Haid dan Cuti Hamil : Bentuk Perlindungan Hak Reproduksi)
Orang tua yang menyimpan konten pornografi ibarat menanam bom waktu bagi anak untuk melihat dan menirunya. (Baca juga: Negara Harus Bertanggung Jawab Pada Perempuan Korban Perkosaan)
Kasus-kasus anak pelaku kejahatan seksual pada sesama anak, hampir seluruhnya berasal dari konten pornografi yang anak lihat, sengaja atau tidak. (Baca juga: Melindungi Perempuan dari Pelecehan Seksual di Lingkungan Kerja)
Oleh sebab itu, Nyai Badriyah menegaskan, menjamin rumah bebas dari konten pornografi adalah hal penting untuk menjaga anak dari menjadi korban atau pelaku kejahatan seksual. (Rul)