Mubadalah.id – Bagi penggemar series Indonesia, tentu turut menunggu tayang saban minggunya series “Yang Hilang Dari Cinta”. Series ini baru saja berakhir tanggal 3 September 2022 kemarin. Adalah Dara (Sheila Dara Aisha)-sebagai subjek dari kisah ini.
Dalam series “Yang Hilang Dalam Cinta” ini Dara dikisahkan nyaris menikah dengan Rendra (Reza Rahardian), namun semuanya berubah drastis sejak pertemuannya dengan Satria (Dion Wiyoko). Apakah kisah ini semata tentang orang ketiga-di mana Satria menjadi “penganggu”? Bukan, tidaklah sesederhana itu. Series ini lebih dari sekedar kisah cinta segitiga yang acap kali mewarnai belantika series di Indonesia.
Series “yang Hilang Dalam Cinta” karya Yandy Laurens ini mengisahkan tentang Dara-perempuan yang “menghilang” satu hari menjelang pernikahannya dengan Rendra. “Menghilang”nya Dara adalah sebuah misteri. Di mana satu satunya orang yang bisa melihat sosoknya hanya Satria, teman masa kecilnya yang masih menyimpan perasaan terhadap Dara.
“Hilang”nya Dara juga berawal dari pertengkaran, tepatnya Rendra yang sangat toxic terhadap Dara. Bahkan hanya karena Dara memakai pakaian yang menurut Rendra tidak sesuai serta beberapa konflik terkait dengan teknis pernikahan.
Dominasi Rendra terhadap Dara
Series ini mempertontonkan bagaimana Rendra amat “menguasai” Dara. Rendra mendominasi seluruh kehidupan Dara. Kacaunya lagi Dara dibuat sangat bergantung, bahkan kesadarannya seolah dirampas bahwa “tanpa Rendra, Dara bukanlah siapa siapa serta hanya Rendra lah laki laki yang mau menikahinya”.
Tidak hanya, sebagai pasangan Rendra juga mengumbar kekurangan Dara di hadapan orang lain. Dara semacam dibelenggu dalam titah Rendra. Ironinya lagi Dara tetap menyanjung Rendra sebagai orang baik di hadapan orang lain. Paska konflik hebat sebelumnya Dara “menghilang”, Rendra juga melakukan kekerasan terhadap Dara. Segala umpatan yang menjatuhkan Dara dikeluarkan sejadinya. Dara pun hanya terdiam dan sesekali menangis, hingga akhirnya ia “menghilang”.
Selain memperlihatkan isu dominasi pasangan dan toxic relationship yang kerap melekat dalam suatu hubungan. Series ini juga berhasil menampilkan proses menemukan diri sendiri dengan apik. Mengajak kita flashback ke memori kecil Dara dan Satria
Di sini potret Dara terkisahkan sebagai anak SMP yang kuat dengan pendirian. Setidaknya tujuan hidupnya hingga kuliah sudah tergambar jelas. Namun perseteruan kedua orangtuanya hingga kecelakaan naas yang merenggut nyawa orangtuanya kemudian yang mengubah tujuan Dara.
Semenjak “menghilang” dan hanya dapat berinteraksi dengan Satria, Dara banyak mendapatkan kebahagian dan kekuatan untuk kembali menemukan diri. Beberapa hari kemudian setelah energi dan perasaan Dara Kembali pulih, akhirnya ia dapat terlihat. Namun ternyata berproses bersama Satria tetap tidak mengubah rasanya terhadap Rendra.
Dara membuka kesempatan kedua untuk Rendra. Sementara di sisi lain Satria tertegun dengan keputusan Dara sembari meyakinkan Dara atas pilihannya. Namun tetap saja Dara tetap memilih melanjutkan hubungannya dengan Rendra karena percaya kali ini Rendra akan berubah.
“Menghilang” Kedua dan Bertemu Dengan Diri Sendiri
Ternyata kesempatan kedua sama sekali tidak merubah Rendra. Ia tetap menjadi seorang yang overprotective dan terus menaruh prasangka buruk terhadap Dara. Hingga akhirnya tepat di hari pernikahan sebelum menuju singgasana, Rendra kembali tempramental dan terus menuduh Dara melakukan sesuatu yang tidak-tidak. Dara kembali down dan akhirnya ia “menghilang” untuk kedua kalinya. Pernikahannya dengan Rendra pun kandas.
Sayangnya “menghilang” kedua ini tidak satupun orang yang bisa melihatnya, termasuk Satria. Banyak sekali momen “menghilang” ini menjadikan Dara terus menggali dirinya. Mengorek ingatan masa kecil yang terdominasi oleh kenangan bersama Satria. Sampai pada saat Dara menghampiri Satria dengan wujud yang tidak nampak. Kali itu bertepatan dengan Satria yang terus menceritakan siapa Dara dan bagaimana ambisi-ambisi masa kecil
Dara mengarahkan kehidupan Satria. Ingatan tersebut akhirnya membawa Dara pada kekuatan, bahwa Dara tidak layak diperlakukan semena-mena oleh orang lain meskipun itu oleh pasangannya sendiri. Di sini Dara menyadari bahwa yang berhak mengatur kehidupannya adalah dirinya sendiri. Kekuatan yang Satria berikan akhirnya memberikan dampak besar bagi Dara untuk “terlihat” kembali.
Proses “menyapa“ diri sendiri terkadang jauh lebih sulit daripada menegur orang lain. Berapa kali kita menyapa diri sendiri dalam satu hari, misalnya. Melalui series ini proses menemukan jati diri mereka lalui dengan kehadiran pasangan yang amat mendominasi. Lalu apakah harus bertemu dengan Rendra yang lain dulu untuk bisa menjadi diri sendiri seutuhnya? Ternyata tidak.
Di akhir episode, setahun setelah dia “nampak” kembali dan setelah lama tidak bersua dengan Satria, mereka bertemu kembali. Dara yang telah pulih dari Rendra dan telah “selesai” dengan diri sendiri, dengan seluruh pencapaian yang selama ini tidak ia dapatkan selama bersama Rendra akhirnya bertemu dengan Satria. Begitu juga Satria, ia telah menjadi “baru”.
Menarik mengikuti series ini sampai episode paling akhir. Dara dan Satria dengan seluruh proses yang telah mereka lalui akhirnya memutuskan bersama saat keduanya benar-benar telah selesai dengan diri masing-masing. []