Mubadalah.id – Intoleransi adalah suatu sikap yang tak seharusnya ada dalam diri karena memiliki makna negatif, intoleransi menjadi lawan kata toleransi dan terdapat di negara Indonesia. Sejatinya, ada beberapa penyebab dan cara mengatasi intoleransi di Indonesia, sehingga kita harapkan tidak akan menimbulkan permusuhan dan kebencian dalam menghadapi perbedaan.
Seseorang yang memiliki sikap intoleransi cenderung lebih mudah merendahkan orang lain. Alasannya karena memiliki sikap egois yang membuatnya tak bersedia mendengarkan orang lain. Karena hanya ingin dia yang kita dengarkan. Hal tersebut menjadi penyebab intoleransi di Indonesia semakin luas di berbagai daerah dan sulit kita kendalikan.
Daftar Penyebab Intoleransi Di Negara Indonesia
Sejatinya, negara Indonesia termasuk negara yang kaya perbedaan dan beraneka ragam. Hal tersebut bisa kita lihat dari suku di Indonesia maupun perbedaan gaya hidup. Walaupun banyak masyarakat yang hidup berdampingan tanpa membedakan suku, ada oknum yang bersikap intoleransi.
Penyebab intoleransi di Indonesia marak memicu kebencian terhadap saudara maupun orang lain. Diantaranya mengejek agama lain, hanya berteman dengan orang seagama, mengejek teman karena perbedaan warna kulit. Sebagai penambah wawasan, berikut ada penyebab sikap intoleransi yang wajib kita ketahui:
Globalisasi
Penyebab intoleransi di negara Indonesia terjadi karena globalisasi. Perkembangan situasi global mampu memudarkan nilai-nilai kebajikan dalam kehidupan, salah satunya adalah sikap toleransi. Perang antar negara, konflik antar suku, ras, kepercayaan, dan agama dapat memicu terjadinya intoleransi.
Demokrasi Didominasi Low Class
Penyebab kedua adalah demokrasi yang didominasi oleh low class atau disebut iklim demokrasi yang kurang ideal yang mana demokrasi yang terjadi cenderung didominasi oleh kondisi sosial masyarakat kelas menengah ke bawah.
Sayangnya, kondisi di Indonesia didominasi masyarakat kelas bawah atau low class sehingga masyarakat kelas bawah tersebut digolongkan sebagai masyarakat yang tak beruntung mendapatkan berbagai hal positif. Diantaranya, pendidikan, ekonomi, sosial dan lainnya.
Karena merasa tertekan dengan faktor sosial, ekonomi, pendidikan dan sejenisnya yang tak bisa seperti masyarakat kelas atas, masyarakat kelas bawah cenderung melakukan perubahan yang cepat dan kritis namun tidak rasional yang akan menimbulkan nilai primordialisme sehingga intoleransi semakin merajalela menurut Kepala Satgas Nusantara Irjen Pol Gatot Eddy Pramono.
Perkembangan Media Sosial
Penyebab ketiga adalah perkembangan media sosial atau internet yang semakin signifikan. Penggunaan internet bak dua mata sisi uang. Jika kita gunakan dengan bijak, media sosial akan berdampak positif.
Namun jika tidak kita gunakan dengan bijak, masih dalam penuturan Kepala Satgas Nusantara Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, internet membuat intoleransi semakin tinggi dan mampu memicu berbagai masalah tanpa ada serangan fisik.
Misal, banyak permasalahan ke jalur hukum walaupun satu sama lain tidak saling mengenal lantaran beradu ujaran kebencian di media sosial.
Cara Mengatasi Intoleransi di Indonesia agar Tak Berujung Masalah
Sikap intoleransi yang kita biarkan, menjadi momok menakutkan pada diri sendiri dan orang lain. Imbasnya, negara Indonesia semakin tinggi permasalahan dan bisa dipandang sebelah mata oleh negara lain.
Sebagai masyarakat yang bijak dan menyukai perdamaian, kita harus bijak menggunakan media sosial untuk menghindari penyebab intoleransi di Indonesia semakin tinggi dan menggerus nilai toleransi di generasi masa depan.
Untuk itulah, masyarakat harus memerangi sikap intoleransi. Berikut ada cara yang bisa kita lakukan untuk memerangi intoleransi, antara lain:
Tidak memaksakan kehendak diri sendiri
Setiap orang memang memiliki keinginan dan ingin tercapai, banyak yang mengupayakan berbagai hal agar keinginannya terwujud. Sayangnya, tak semua keinginan tersebut baik dan bisa orang lain terima. Untuk mencegah sikap intoleransi, kita harus mengelola keinginan dengan cara tak memaksakan diri sendiri unggul atau dinilai baik oleh orang lain.
Peduli terhadap lingkungan sekitar
Untuk mencegah intoleransi di Indonesia, kita sebagai orang yang memahami pentingnya kerukunan, harapannya dapat menjadi sosok yang peduli terhadap lingkungan sekitar. Tujuannya agar dapat menghadirkan lingkungan yang sehat, tentram dan saling menghormati di antara sesama masyarakat.
Moderasi lintas suku bangsa, ras, kepercayaan, dan agama
Banyak masyarakat berbeda suku bangsa tinggal di lingkungan komplek yang sama, walaupun banyak perbedaan kegiatan, sebagai warga yang baik, kita harus bijak dan saling menghargai.
Jangan sampai menganggap suku bangsa sendiri lebih unggul dan merasa paling baik sampai menganggap suku bangsa lain buruk karena hal tersebut dapat memicu pertengkaran. Imbasnya, intoleransi di daerah tempat tinggal semakin marak dan kehilangan kehidupan yang tentram.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melakukan moderasi lintas suku bangsa, ras, kepercayaan, dan agama. Karena sejatinya seluruh suku, ras, kepercayaan, dan agama sama-sama mengajarkan nilai perdamaian dan cinta kasih.
Tidak melakukan tindakan yang melanggar norma untuk mencapai tujuan
Terakhir bagaimana cara mengatasi intoleransi di Indonesia, sebagai warga negara yang baik, sebisa mungkin kita dapat bertindak dengan bijak untuk mencapai keinginan individu maupun kolektif. Misal dalam hal peribadatan. Beribadah kepada Tuhan adalah hal yang wajib bagi setiap penganut agama, keyakinan, maupun kepercayaannya. Namun kita harus beribadah dengan mengikuti norma yang berlaku agar tidak mengganggu kenyamanan orang lain dan tidak menimbulkan permasalahan.
Penyebab dan cara mengatasi intoleransi di Indonesia memang beragam dan kerap memicu berbagai masalah. Tetapi jika kita dapat menghadapinya dengan bijak, hal ini dapat kita cegah. Yang terpenting, baik aparat penegak hukum maupun masyarakat memiliki sikap rendah hati dan tak menganggap diri dia berkuasa. Dengan begitu, sikap intoleran bisa kita cegah dan bisa teratasi. Sekian, semoga ulasan ini bermanfaat. []