• Login
  • Register
Minggu, 13 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

5 Nash tentang Toleransi dalam Kehidupan Sosial

Berikut adalah 6 hadis Nabi saw. yang menggambarkan toleransi dalam kehidupan. Sekaligus mengajarkan bahwa Islam tampil sebagai agama yang ramah dan toleran kepada siapapun

Wafiroh Wafiroh
10/11/2022
in Hikmah
0
Toleransi dalam Kehidupan

Toleransi dalam Kehidupan

418
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Islam hadir sebagai agama yang ramah dan toleran terhadap perbedaan yang ada. Sejak pertama kali dibawa oleh Nabi saw., Islam tampil sebagai agama yang tidak membedakan siapapun. Saat itu, masyarakat Quraisy yang terkenal dengan solidaritas kesukuan yang berlebihan menjadi tantangan tersendiri bagi Nabi Muhammad saw. untuk menjembatani hal tersebut. Berikut adalah 6 hadis Nabi saw. yang menggambarkan toleransi dalam kehidupan. Sekaligus mengajarkan bahwa Islam tampil sebagai agama yang ramah dan toleran kepada siapapun.

  1. Islam Sebagai Agama yang Toleran

Dalam sebuah riwayat, Nabi saw. bersabda: “beragama yang paling dicintai oleh Allah swt. adalah sikap yang  hanif (lurus) dan samhah (toleran)”. Kata lurus di sini Alqasthalani menterjemahkan dalam Irsyadus Sari sebagai sikap yang condong kepada kebaikan; kebenaran dan meninggalkan kebatilan.

Term ini sering kali bersanding dengan term samhah. Yaitu sikap beragama yang mudah yang berasal (mirip) dengan agama yang Nabi Ibrahim As ajarkan. Identik dengan Nabi Ibrahim, karena agama yang beliau ajarkan berbanding terbalik dengan ajaran para pendeta bani Israil. Di mana mereka mengajarkan agama sebagai sebuah keyakinan dengan penuh kesulitan yang membelenggu.

  1. Islam dan Kebebasan Beragama

Islam semenjak awal didakwahkan oleh Nabi Muhammad saw. membawa ajaran untuk tauhid atau mengesakan Tuhan. Ia tidak menerima keyakinan multi ketuhanan bagaimanapun bentuknya. Kaum Quraisy sebagai objek dakwah pertama saat itu, justru merupakan komunitas yang menuhankan banyak objek. hal ini terlihat dari banyaknya berhala yang dimiliki oleh Quraisy baik yang berada di sekitar Kakbah maupun di tempat-tempat lainnya.

Berbagai cara mereka lakukan untuk menjembatani perbedaan agama mereka dengan agama Nabi saw. Bahkan dengan mengajak kerjasama dalam beribadah. Namun Islam memberikan garis tegas bahwa agama Islam tidak hendak dicampuri oleh keyakinan luar, apapun itu. Indahnya, meski tidak mau menoleransi kerjasama dalam beragama, Islam tidak merongrong keyakinan agama lain dan membebaskan mereka dengan keyakinan mereka sendiri. Hal ini termaktub dalam Q.S. Alkafirun.

Baca Juga:

Kegagalan dalam Perspektif Islam: Antara Harapan Orang Tua dan Takdir Allah

Islam dan Persoalan Gender

Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

  1. Islam dan Ajaran untuk Menghormati Non Muslim

Banyak sirah Nabi saw. yang menggambarkan betapa beliau sangat penyayang, pemaaf serta toleran kepada siapapun. Termasuk kepada mereka yang berbeda agama bahkan sembari mencaci dan memusuhi beliau. Beliau juga sering melakukan relasi sosial dengan orang-orang non muslim. Seperti menjenguk orang sakit, bertransaksi finansial bahkan membantu-memberi makan mereka yang notabene membenci dan mencaci beliau.

Suatu ketika, sahabat Anas r.a. meriwayatkan, bahwa salah satu pelayan milik orang Yahudi yang pernah menjadi pembantu Nabi saw. jatuh sakit. Beliau lalu menjenguk pelayan tersebut sembari bersabda: “Islamlah engkau!”. Lalu pelayan tersebut pun masuk Islam saat itu juga (Shahih Bukhari, 5657). Kisah lain, disebutkan bahwa ketika Abu Thalib hampir meninggal, Nabi saw. datang untuk menjenguknya.

  1. Islam Anti Rasisme

Isu rasial yang selalu menjadi tantangan masyarakat yang hidup dalam lingkungan majemuk juga tak lepas dari perhatian Islam. Di antara sikap yang diberikan adalah pernyataan bahwa sedikitpun Islam tidak memperhitungkan perbedaan fisik dalam menilai tingkat kemuliaan seseorang.

Patokan satu-satunya dalam menentukan siapa lebih mulia dari yang lain hanyalah tingkat ketakwaan. Dari ketakwaan inilah kemudian muncul sikap positif seperti menghormati orang lain, enggan melakukan hal-hal batil serta sikap-sikap lainnya.

Di antara sekian banyak hadis tentang hal ini, adalah hadis riwayat Abu Hurairah: “sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk (fisikmu) dan tidak pula kepada hartamu. Namun Allah hanya melihat kepada hatimu dan amal perbuatanmu” (Sahih Muslim: hadis no. 2564).

Di antara kasus rasial yang sering terjadi adalah diskriminasi terhadap orang lain dengan alasan perbedaan warna kulit. Hadis yang secara eksplisit menolak hal ini adalah hadis riwayat Abu Dzar. Nabi saw. bersabda: “lihatlah! Sesungguhnya engkau tidaklah lebih baik dari mereka yang berkulit merah maupun hita, kecuali engkau melebihi mereka dalam hal ketakwaan!” (Musnad Ahmad: hadis no. 21407).

  1. Toleransi Bertetangga

Relasi terdekat kita dalam lingkungan sosial adalah dengan tetangga. Mereka adalah orang-orang yang kita pastikan akan menjadi pihak pertama yang ada untuk membantu dan terlibat dengan kita selain keluarga. Oleh karena itu, Nabi saw. secara khusus menganjurkan kepada kita untuk bersikap baik dan mengutamakan sikap toleran kepada tetangga.

Salah satu bentuk keakraban dengan tetangga, adalah riwayat hadis riwayat Abu Dzar berikut ini: “Nabi saw. bersabda: “jika engkau memasak kuah, maka perbanyaklah airnya kemudian perhatikan tetanggamu. Ambillah sebagian dari kuah itu untuk mereka”. (Sunan Darimi: hadis no. 1319). Allahu A’lam. []

 

Tags: HikmahislamkemanusiaanSunah Nabitoleransi
Wafiroh

Wafiroh

Alumni Ma'had Aly Situbondo - Perintis Pesantren Anak Tarbiyatul Quran wal Kutub

Terkait Posts

Tafsir Keadilan Gender

Pentingnya Perspektif Keadilan Gender dalam Memahami Tafsir

13 Juli 2025
Perempuan

Merebut Kembali Martabat Perempuan

13 Juli 2025
Narkoba

Hancurnya Keluarga Akibat Narkoba

12 Juli 2025
Ayat sebagai

Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama

12 Juli 2025
Hak Perempuan

Perbedaan Biologis Tak Boleh Jadi Dalih Mendiskriminasi Hak Perempuan

12 Juli 2025
Setara

Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

12 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mas Pelayaran

    Kedisiplinan Mas Pelayaran: Refleksi tentang Status Manusia di Mata Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kala Kesalingan Mulai Memudar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merebut Kembali Martabat Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Perspektif Keadilan Gender dalam Memahami Tafsir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kidung Reksabumi; Sebuah Ajakan Umat Beragama untuk Saling Jaga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pentingnya Perspektif Keadilan Gender dalam Memahami Tafsir
  • Merebut Kembali Martabat Perempuan
  • Kedisiplinan Mas Pelayaran: Refleksi tentang Status Manusia di Mata Tuhan
  • Kala Kesalingan Mulai Memudar
  • Hancurnya Keluarga Akibat Narkoba

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID