• Login
  • Register
Selasa, 29 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Ulama Perempuan Abad 20

Nazhirah mengajak para ulama untuk melakukan reinterpretasi dan rekonstruksi wacana keagamaan berdasarkan fakta-fakta perkembangan dan perubahan sosial, budaya, dan politik yang tidak bisa dilawan

Redaksi Redaksi
16/03/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
ulama perempuan abad 20

ulama perempuan abad 20

723
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sejak awal abad 20 hingga sekarang, di berbagai belahan dunia Muslim banyak ulama perempuan kembali tampil ke panggung sejarah.

Pengetahuan mereka dalam bidang agama (Islam) sangat mendalam dan luas. Beberapa di antaranya adalah Huda Sya’rawi, Batsinah, Nabawiyah Musa, Aisyah binti Syathi, Zainab al-Ghazali, dan Aminah Wadud.

Salah seorang ulama perempuan abad 20 tersebut, Nabawiyah Musa, menuntut dibukanya akses pendidikan bagi kaum perempuan negerinya (Mesir). Dalam sebuah ceramahnya dia mengatakan:

“Aku ingin kaum perempuan Mesir bisa hidup dengan baik. Mereka mengapresiasi ilmu pengetahuan dan bekerja keras tanpa henti, sampai tiba masanya aku dapat melihat lahirnya ratusan tokoh perempuan dalam negeri tercinta ini”.

Tak kalah menariknya adalah Nazhirah Zainuddin (1908-1976), salah seorang ulama perempuan Mesir yang cerdas dan gagah. Nazhirah menguasai pengetahuan dari sumber-sumber keislaman klasik dengan sangat baik.

Baca Juga:

Perempuan Berhak Memilih Pasangan dan Mengakhiri Perkawinan

A Letter for 23: Pengalaman Perempuan Menjadi Sehat, Cerdas, dan Berdaya

Benarkah Godaan Laki-laki Adalah Fitnah Perempuan?

Wacana Keagamaan Masih Menempatkan Perempuan sebagai Sumber Fitnah

Beliau amat sadar bahwa perempuan muslim selama berabad-abad tidak memiliki ruang untuk menjadi cerdas, apalagi menjadi ulama. Dengan lantang, dalam karyanya yang diberi nama Sufur wa al-Hijab, Nazhirah mengkritik keras pandangan ulama pada masanya terutama para ulama besar al-Azhar tentang Hijab, Jilbab, dan isu-isu perempuan lain yang masih ditafsirkan secara konservatif.

Nazhirah acap mengajak debat para ulama laki-laki sambil mengajukan atgumen-argumen dengan referensi-referensi otoritatif Islam: al-Qur’an dan hadis Nabi saw dan mengemukakan studi komparasi terhadap kitab-kitab tafsir klasik seperti tafsir Baidhawi, Khazin, Nasafi, Thabari, dan kitab-kitab fikih klasik lainnya.

Ulama perempuan kelahiran Aleppo ini banyak mengutip sekaligus menganalisis pikiran-pikiran para tokoh dan cendikiawan besar Islam klasik. Antara lain Muhyiddin ibnu Arabi, sang guru terbesar mistisisme Islam.
Kemampuannya dalam memahami kitab-kitab klasik tidak kita ragukan lagi.

Nazhirah mengajak para ulama untuk melakukan reinterpretasi dan rekonstruksi wacana keagamaan berdasarkan fakta-fakta perkembangan dan perubahan sosial, budaya, dan politik yang tidak bisa kita lawan.*

*Sumber: tulisan KH. Husein Muhammad dalam buku Ijtihad Kyai Husein, Upaya Membangun Keadilan Gender.

Tags: Abad 20perempuanulamaulama perempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Menikah adalah hak

Menikah Bukan Kewajiban, Melainkan Hak yang Harus Dihormati

29 Juli 2025
Keheningan Batin

Keheningan Batin Menjadi Kunci Dalam Meditasi

29 Juli 2025
Perkawinan

Perempuan Berhak Memilih Pasangan dan Mengakhiri Perkawinan

29 Juli 2025
Rumah Tangga

Membangun Rumah Tangga Ideal: Belajar dari Keseharian Rasulullah Saw

28 Juli 2025
Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami dan Istri

28 Juli 2025
Fitnah yang

Benarkah Godaan Laki-laki Adalah Fitnah Perempuan?

28 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • ‘Aisyiyah Bojongsari

    ‘Aisyiyah Bojongsari Rayakan HAN dan Milad ke-108 Lewat Lomba dan Diskusi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Melawan Lupa terhadap Upaya Penghapusan Sejarah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Politik Inklusif bagi Disabilitas Penting? 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Green Youth Quake: Pemuda NU dan Muhammadiyah Bergerak Lawan Krisis Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • S-Line dan Pubertas Digital: Saat Tren Media Sosial Menjadi Cermin Krisis Literasi Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menikah Bukan Kewajiban, Melainkan Hak yang Harus Dihormati
  • Keheningan Batin Menjadi Kunci Dalam Meditasi
  • Perempuan Berhak Memilih Pasangan dan Mengakhiri Perkawinan
  • S-Line dan Pubertas Digital: Saat Tren Media Sosial Menjadi Cermin Krisis Literasi Seksual
  • Green Youth Quake: Pemuda NU dan Muhammadiyah Bergerak Lawan Krisis Iklim

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID