• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kisah-kisah Kebudayaan yang Tertulis di Dalam Al-Qur’an

Penggunaan media seperti ini bukan hanya menarik bagi masyarakat pada masa Nabi, tetapi juga dalam semua kebudayaan manusia

Redaksi Redaksi
27/03/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Kebudayaan

Kebudayaan

628
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Al-Qur’an merupakan salah satu kitab suci yang banyak menceritakan kisah para Nabi berikut kebudayaan umat manusia masa lalu.

Kisah-kisah ini tidak sekedar menjadi cerita dan ungkapan sejarah perjalanan manusia, melainkan mengandung tujuan, pesan, dan norma kemanusiaan universal.

Dalam beberapa ayat yang berisi kisah dan perjalanan manusia tersebut. Allah biasanya menutup ayat dengan pernyataan bahwa kisah-kisah ini merupakan bahan pemikiran dan pelajaran bagi manusia.

“inna fi dzalika la’ibrah Ii uli al-albab.” atau “Inna fi dzalika la ayaat li qawm ya’qilun.” (Di situ ada tanda-tanda (pengetahuan) bagi orang-orang yang berpikir).

Inilah sesungguhnya poin paling utama dari seluruh kisah-kisah dalam al-Qur’an. Cara demikian dipandang paling efektif untuk mempengaruhi dan menyentuh kesadaran audien terhadap pesan-pesan yang dikandungnya.

Baca Juga:

Membaca Ulang Makna Aurat dalam Al-Qur’an

Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an

Belajar Toleransi dari Kisah Khalifah Manshur dan Georgeus Buktisyu

Meneladani Noble Silence dalam Kisah Bunda Maria dan Sayyida Maryam menurut Al-Kitab dan Al-Qur’an

Penggunaan media seperti ini bukan hanya menarik bagi masyarakat pada masa Nabi, tetapi juga dalam semua kebudayaan manusia.

Ibnu Thufail, misalnya, menulis karya sastra filsafat yang amat terkenal, berjudul Hayy bin Yaqazhan (hidup anak kesadaran).

Karya sastra tragedi juga dapat ditemukan dalam Oedipus atau Antigon yang ditulis oleh Sophokles. Karya percintaan yang agung, berjudul “Laila dan Majnun”, ditulis oleh sejumlah orang, antara lain Nizami dan Sa’di Syirazi.

Sastra Kemanusiaan

Sementara epik kepahlawanan dari Persia dengan judul Shah Nameh ditulis oleh Firdausi, dan masih banyak lagi karya sastra kemanusiaan yang ditulis banyak orang dari berbagai belahan dunia.

Para sarjana muslim mengembangkan metode sosialisasi nilai-nilai kemanusiaan al-Qur’an dengan media yang lain, tidak hanya melalui media sastra-naratif. Melainkan juga dalam bentuk sastra puisi yang tersusun dengan ritme-ritme tertentu yang beragam dan bisa kita nyanyikan dengan aneka langgam pula.

Tradisi kaum muslim Indonesia, misalnya, mengenal sejarah hidup Nabi Muhammad saw. melalui nyanyian berbagai langgam, seperti pembacaan Maulid al Barzanji atau Qasidah Burdah karya al-Busharri.

Konon, W.S. Rendra, seorang sastrawan terkemuka, menjadi pemeluk Islam setelah mendengar karya puisi al-Bushairi yang indah itu.

Media budaya dengan beragam jenisnya, adalah cara paling manis dan paling manusiawi sebagai upaya mengembangkan kompleksitas eksistensi manusia. Keberadaannya telah menyentuh ruang-ruang paling dalam dan menggetarkan nalar kognitif manusia. []

Tags: al-quranayatKebudayaankisah
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kursi Lipat

Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas

8 Juni 2025
Anda Korban KDRT

7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

7 Juni 2025
KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah
  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT
  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID