• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kisah saat Sayyidah Khadijah Menemani Nabi Muhammad Saw Menerima Wahyu Pertama

Khadijah memeluknya dengan hangat dan penuh cinta. Kebersamaan dalam kehangatan saling mencintai antara Muhammad dan Khadijah

Redaksi Redaksi
18/10/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Nabi Muhammad Saw

Nabi Muhammad Saw

817
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Suatu malam yang tenang, dengan embusan angin yang mengalir lembut, dan langit bermandikan cahaya, Nabi Muhammad Saw. keluar dari Gua Hira. Sambil berdiri, dua bola matanya memandang dan mengelilingi hamparan padang pasir yang maha luas.

Tiba-tiba Jibril menampakkan diri di hadapannya dan berkata, “Selamat atasmu, Muhammad. Aku Jibril dan engkau adalah utusan Allah kepada umat ini.”

Jibril kemudian merengkuh tubuh Nabi Saw. sambil mengatakan, “Bacalah!”

“Aku tidak bisa membaca,” jawab Muhammad Saw. “Bacalah!” katanya lagi.

Muhammad Saw. mengulangi jawaban yang sama. Jibril lalu menarik dan mendekapnya sampai menyulitkan beliau bernapas.

Baca Juga:

Luka di Balik Panggung: Kisah Tragis Para Pemain Sirkus OCI Jadi Korban Eksploitasi

Nabi Saw Janjikan Pahala Bagi Orang Tua yang Mengasuh Anak Perempuan

5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili

Dunia Sayyidah Khadijah

Kemudian, setelah dilepaskan, Jibril mengulangi lagi perintahnya dan dijawab dengan jawaban yang sama. Pada keempat kalinya, Muhammad Saw. kemudian mengucapkan kalimat suci ini:

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhan-mu-lah Yang Maha Pemurah. Yang mengajarkan (manusia) dengan (perantaraan) pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. al-Alaq ayat 1-5).

Begitu selesai, Jibril menghilang entah ke mana. Nabi Muhammad Saw. tetap merasa ketakutan. Tubuhnya menggigil. Keringat dingin mengalir deras dari pori-pori tubuhnya.

Nabi Saw. bergegas pulang menemui Khadijah, istrinya, dengan hati diliputi galau, cemas, dan takut.

Saat tiba di rumah, beliau masuk kamar dan merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. “Selimuti aku, selimuti aku, Sayangku,” katanya.

Khadijah Menyelimuti Nabi Muhammad Saw

Khadijah segera menyelimuti seluruh tubuh Nabi Saw. rapat-rapat sambil menungguinya. Kemudian, setelah rasa takutnya mereda, beliau menceritakan peristiwa yang Nabi Saw alami:

“Aku takut, Sayang. Aku khawatir sekali. Aku khawatir akan hari-hari nanti.”

Kemudian, dengan lembut Sayyidah Khadijah berkata untuk membesarkan hati suaminya:

“Tidak, Sayangku. Demi Allah, Dia tidak akan pernah merendahkanmu. Engkaulah orang yang akan mempersatukan dan mempersaudarakan umat manusia, memikul beban penderitaan orang lain, bekerja untuk mereka yang papa, menjamu tamu, dan menolong orangorang yang menderita demi kebenaran.”

Betapa indahnya kata-kata Sayyidah Khadijah itu. Hati Nabi Saw. menjadi tenang dan damai. Kemudian Khadijah memeluknya dengan hangat dan penuh cinta. Kebersamaan dalam kehangatan saling mencintai antara Muhammad dan Khadijah itu sesungguhnya telah berlangsung lama. []

Tags: kisahMenemaniMenerimaNabi Muhammad SAWpertamaSayyidah Khadijahwahyu
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version