• Login
  • Register
Senin, 7 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan Reproduksi Perempuan

Polusi udara juga menjadi ancaman bagi perempuan, karena kualitas udara yang buruk dapat meningkatkan tekanan psikologis dan resiko kesehatan mental yang mempengaruhi kesuburan

Shobihah Mustahdiyah Shobihah Mustahdiyah
25/11/2023
in Publik
0
Polusi Udara

Polusi Udara

743
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kalian pada ngerasain gak sih, kalau akhir-akhir ini tuh cuaca panas banget? Ternyata penyebabnya yaitu perubahan iklim, aktivitas manusia, dan polusi udara.

Perubahan iklim seperti El Nino dapat mempengaruhi pola curah hujan di suatu wilayah, menyebabkan kemarau yang lebih lama dari biasanya.

Salah satu dampak kemarau terhadap udara dapat meliputi peningkatan polusi udara. Ketika terjadi kekeringan yang berkepanjangan, tanah menjadi kering dan partikel debu lebih mudah terangkat ke udara. Hal ini juga tengah menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini.

Polusi udara perkotaan terus meningkat pada level yang mengkhawatirkan, khususnya di daerah ibukota Jakarta.

Melansir dari laman bisnis.com, Jakarta menduduki peringkat ke-5 dengan kualitas udara terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 163 AQI US, ini menunjukkan bahwa udara di Jakarta sangat tidak sehat bagi masyarakat.

Baca Juga:

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Jika terpapar polusi terus menerus, maka akan berdampak pada kesehatan manusia, diantaranya adalah gangguan saluran pernapasan seperti asma, ISPA, kanker paru-paru, serangan jantung, iritasi mata dan lainnya.

Bahaya Polusi Udara bagi Perempuan

Polusi udara juga menjadi ancaman bagi perempuan, karena kualitas udara yang buruk dapat meningkatkan tekanan psikologis dan resiko kesehatan mental yang mempengaruhi kesuburan, menurunkan cadangan ovarium pada perempuan, siklus menstruasi, kecacatan pada janin, kelahiran prematur, bahkan, resiko keguguran dan kemandulan.

Bahkan yang lebih mengerikan, seperti yang terdapat dalam situs antaranews.com, bagi ibu hamil yang terpapar polusi, akan ada kemungkinan bayi yang dilahirkannya mengalami berat badan rendah atau bayi yang dilahirkannya kecil, kelahiran prematur, meningkatkan resiko anak autisme dan memperburuk asma pada ibu hamil.

Berdasarkan data dari databoks, ini disebabkan karena terdapat partikel polutan yang mengandung logam berat, karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), ozon (O3), senyawa organik volatil (VOC), dan sulfur dioksida (SO2) yang dihasilkan dari asap knalpot kendaraan, pembakaran batu bara, pembakaran terbuka, aktivitas konstruksi, debu jalan dan lain sebagainya.

Sehingga perempuan yang bekerja di luar ruangan, sangat rentan mengalami gangguan kesehatan reproduksi. Seperti halnya Ruth Dio seorang karyawan di Jakarta mengalami keguguran. Menurut pernyataan dokter kandungan, salah satu faktor penyebab keguguran tersebut adalah karena Ruth dan suami banyak beraktivitas di luar ruang yang memang polusi di lingkungannya sangat buruk.

Sejalan dengan itu, melansir dari kompas.tv, Cepi Pramayadi seorang dokter spesialis kandungan menyampaikan bahwa polusi udara yang berasal dari karbondioksida, nitrogen dan dioksida ini dapat mempengaruhi kualitas sel telur dan terjadinya kehamilan menjadi turun.

Melihat dampak buruk tersebut, jadi makin percaya bahwa menjaga lingkungan itu penting banget. Karena dampaknya sangat besar, bukan hanya pada kesehatan pada umumnya, tapi bagi perempuan justru berdampak juga pada kesehatan reproduksi perempuan.

Tips Mengatasi Pencemaran Udara

Sesungguhnya tulisan sederhana ini adalah untuk memberi gambaran bahwa kerusakan lingkungan dan polusi udara ini sangat berdampak pada kesehatan reproduksi perempuan.

Dengan begitu, dalam rangka mengurangi polusi udara supaya tidak makin memprihatinkan, saya kira kita perlu melakukan beberapa hal.

Diantaranya ialah perbanyak menggunakan transportasi umum untuk meminimalisir asap knalpot dari kendaraan bermotor. Serta mendaur ulang limbah, kurangi pembakaran sampah, menanam pohon, gunakan produk yang ramah lingkungan. Seperti membawa alat makan dan minum ke mana-mana, membawa kantong belanja. Dan juga hemat energi dengan mematikan lampu yang tidak terpakai.

Dengan langkah-langkah sederhana ini, kita dapat bersama-sama berkontribusi dalam menjaga kualitas udara.

Semoga bumi cepat sehat, kualitas udara kembali baik dan kesehatan reproduksi perempuan tidak terancam.[]

Tags: dampakkesehatanperempuanPolusiUdara
Shobihah Mustahdiyah

Shobihah Mustahdiyah

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Intoleransi di Sukabumi

Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

7 Juli 2025
Retret di sukabumi

Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

7 Juli 2025
Ahmad Dhani

Ahmad Dhani dan Microaggression Verbal pada Mantan Pasangan

5 Juli 2025
Tahun Hijriyah

Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

4 Juli 2025
Rumah Tak

Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

4 Juli 2025
Kritik Tambang

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sejarah Ulama Perempuan

    Mencari Nyai dalam Pusaran Sejarah: Catatan dari Halaqah Nasional “Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Hanya Menuntut Hak, Tunaikan Juga Kewajiban antara Orang Tua dan Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kasih Sayang Seorang Ibu
  • Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?
  • Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak
  • From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?
  • Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID