Mubadalah.id – Mengingat pentingnya ketiga komponen hubungan perkawinan, maka pasangan suami-istri perlu senantiasa memupuk ketiganya. Mengabaikan salah satu komponen akan membuat hubungan menjadi tidak seimbang, dan menyebabkan hubungan suami istri semakin lama akan semakin memburuk.
Lalu bagaimana mempertahankan ketiga komponen itu agar tetap seimbang dan kuat?
Pertama, memupuk kedekatan emosi. Bagaimana suami dan istri dapat memupuk kedekatan emosi? Dengan selalu menjaga keterbukaan dan sikap saling memahami di antara mereka.
Banyak suami dan istri terjebak pada sikap saling menuntut dari pasangannya. Mereka berpikir “kalau kamu bisa membahagiakan saya, baru saya akan membahagiakan kamu.”
Padahal di dalam perkawinan ada prinsip saling (tabadul), dan ini berarti kita tidak menunggu pasangan untuk melakukannya terlebih dahulu.
Kedua, menjaga komitmen tetap kokoh. Bagaimana suami istri dapat menjaga dan memupuk komitmen? Caranya adalah dengan menjaga kejujuran dan kesetiaan. Termasuk apapun yang terjadi, dan juga diiringi dengan sikap bertanggungjawab.
Orang yang mampu menjaga komitmen sesungguhnya sedang mengamalkan teladan Nabi Muhammad Saw, yaitu bersikap Amanah.
Selain itu juga harus selalu diingat bahwa komitmen perkawinan adalah perjanjian kokoh di hadapan Allah SWT. Komitmen pasangan suami-istri akan diuji oleh berbagai konflik dan persoalan yang muncul silih berganti dalam kehidupan berkeluarga.
Setiap kali pasangan suami-istri dapat menyelesaikan konflik dan masalah dengan baik, komitmen juga akan bertambah kuat. Sebaliknya, setiap kali konflik dan persoalan dibiarkan berlarut-larut atau tidak diselesaikan dengan baik. Maka komitmen akan berkurang kekuatannya.
Karena itu, pasangan suami-istri perlu belajar bagaimana menyelesaikan masalah dan perbedaan di antara mereka.
Menjaga Api Gairah
Ketiga, menjaga api gairah. Bagaimana dengan gairah? Gairah seksual merupakan kebutuhan dan dorongan yang sehat dalam kehidupan manusia. Apalagi dalam kehidupan suami istri.
Menurut riset, bagi sebagian besar laki-laki, hubungan seksual bukan hanya soal mendapatkan kepuasan fisik. Demikian juga bagi sebagian perempuan. Di dalam hubungan seksual inilah, terjadi hubungan fisik dan emosional yang paling dekat antara laki-laki dan perempuan.
Untuk menjaga api gairah, pasangan suami-istri perlu dengan sengaja memelihara hubungan yang sangat intim ini. Banyak hal akan membatasi hubungan seksual, seperti kesibukan, kelelahan mencari nafkah, kehadiran buah hati. Bahkan kondisi lingkungan secara fisik.
Justru dalam kondisi seperti inilah hubungan seksual perlu diperkuat. Ada banyak hal sederhana untuk menjaganya. Misalnya sentuhan fisik sederhana setiap kali sedang berdekatan, atau menyiapkan diri dengan pakaian dan wewangian yang mengundang keintiman.
Bahkan pasangan suami-istri perlu meluangkan waktu khusus secara berkala untuk dihabiskan berdua saja. []