• Login
  • Register
Senin, 14 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Anak Menjadi Sumber Cinta Kasih

Rasulullah Saw mempunyai cucu pertama dari putrinya, Zainab, yang bernama Umamah. Rasulullah Saw senang bermain dengan Umamah. Bahkan beliau pernah menggendong Umamah ketika beliau sedang shalat.

Redaksi Redaksi
01/11/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Kasih

Kasih

900
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk beberapa Hadis mengisahkan bagaimana Rasulullah Saw menunjukkan rasa cinta kasih kepada putri-putri atau cucu-cucu beliau.

Diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah r.a, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda, ‘Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan, kemudian ia mengajarinya tentang sopan santun, menyayangi, menjaga, serta menikahkannya, maka ia bersamaku di dalam surga. Seseorang bertanya, Bagaimana kalau hanya dua orang anak perempuan?

Rasulullah Saw menjawab, “Walaupun hanya dua. Jika saja sebagian orang mengatakan hanya satu, pasti Rasulullah Saw akan mengatakan, ‘Walaupun hanya satu.”

Rasulullah Saw mempunyai cucu pertama dari putrinya, Zainab, yang bernama Umamah. Rasulullah Saw senang bermain dengan Umamah. Bahkan beliau pernah menggendong Umamah ketika beliau sedang shalat.

Setelah Zainab meninggal, Rasulullah Saw yang mengasuh Umamah dengan segala perhatiannya. Hal tersebut diceritakan oleh Abu Qatadah Al-Anshari:

“Ketika kami berada di depan pintu rumah Rasulullah Saw, beliau keluar dengan Umamah binti Abu Al-‘Ash, putri Zainab yang masih kecil. Kemudian Rasulullah Saw shalat, sementara Umamah berada di pundaknya. Ketika ruku Rasulullah Saw meletakkannya, dan ketika bangkit dari ruku beliau mengembalikannya ke atas pundaknya. Beliau terus melakukan hal tersebut hingga menyelesaikan shalatnya.”

Baca Juga:

Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

Jangan Hanya Menuntut Hak, Tunaikan Juga Kewajiban antara Orang Tua dan Anak

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

Dari kisah ini muncul perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang boleh atau tidaknya seseorang menggendong anak kecil ketika sedang shalat.

Mengenai peristiwa tersebut, Majdi Fathi Sayyid menyebutkan pendapat Al-Faqihani bahwa hikmah tindakan Rasulullah Saw ini adalah untuk mengingkari kebiasaan orang Arab yang tidak menghormati anak perempuan dan tidak suka membawa anakanaknya.

Kesimpulan Majdi, setelah mengurai beberapa pendapat adalah Rasulullah Saw memiliki sifat rendah hati, cinta kasih terhadap anak kecil, dan tidak segan-segan untuk menunjukkan rasa kasih sayangnya kepada mereka.

Sebab, ketika dihadapkan dengan pilihan untuk mempertahankan kekhusyukan shalatnya atau menjaga ketenangan anak, beliau mendahulukan yang kedua. Majdi menyebutkan bahwa dengan perbuatannya tersebut, Rasulullah Saw ingin menjelaskan bahwa hal itu boleh. []

Tags: anakCinta Kasihsumber
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Tafsir Keadilan Gender

Pentingnya Perspektif Keadilan Gender dalam Memahami Tafsir

13 Juli 2025
Perempuan

Merebut Kembali Martabat Perempuan

13 Juli 2025
Narkoba

Hancurnya Keluarga Akibat Narkoba

12 Juli 2025
Ayat sebagai

Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama

12 Juli 2025
Hak Perempuan

Perbedaan Biologis Tak Boleh Jadi Dalih Mendiskriminasi Hak Perempuan

12 Juli 2025
Setara

Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

12 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mas Pelayaran

    Kedisiplinan Mas Pelayaran: Refleksi tentang Status Manusia di Mata Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kala Kesalingan Mulai Memudar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merebut Kembali Martabat Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Perspektif Keadilan Gender dalam Memahami Tafsir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kidung Reksabumi; Sebuah Ajakan Umat Beragama untuk Saling Jaga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pentingnya Perspektif Keadilan Gender dalam Memahami Tafsir
  • Merebut Kembali Martabat Perempuan
  • Kedisiplinan Mas Pelayaran: Refleksi tentang Status Manusia di Mata Tuhan
  • Kala Kesalingan Mulai Memudar
  • Hancurnya Keluarga Akibat Narkoba

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID