• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Anak Menjadi Sumber Cinta Kasih

Rasulullah Saw mempunyai cucu pertama dari putrinya, Zainab, yang bernama Umamah. Rasulullah Saw senang bermain dengan Umamah. Bahkan beliau pernah menggendong Umamah ketika beliau sedang shalat.

Redaksi Redaksi
01/11/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Kasih

Kasih

898
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk beberapa Hadis mengisahkan bagaimana Rasulullah Saw menunjukkan rasa cinta kasih kepada putri-putri atau cucu-cucu beliau.

Diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah r.a, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda, ‘Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan, kemudian ia mengajarinya tentang sopan santun, menyayangi, menjaga, serta menikahkannya, maka ia bersamaku di dalam surga. Seseorang bertanya, Bagaimana kalau hanya dua orang anak perempuan?

Rasulullah Saw menjawab, “Walaupun hanya dua. Jika saja sebagian orang mengatakan hanya satu, pasti Rasulullah Saw akan mengatakan, ‘Walaupun hanya satu.”

Rasulullah Saw mempunyai cucu pertama dari putrinya, Zainab, yang bernama Umamah. Rasulullah Saw senang bermain dengan Umamah. Bahkan beliau pernah menggendong Umamah ketika beliau sedang shalat.

Setelah Zainab meninggal, Rasulullah Saw yang mengasuh Umamah dengan segala perhatiannya. Hal tersebut diceritakan oleh Abu Qatadah Al-Anshari:

“Ketika kami berada di depan pintu rumah Rasulullah Saw, beliau keluar dengan Umamah binti Abu Al-‘Ash, putri Zainab yang masih kecil. Kemudian Rasulullah Saw shalat, sementara Umamah berada di pundaknya. Ketika ruku Rasulullah Saw meletakkannya, dan ketika bangkit dari ruku beliau mengembalikannya ke atas pundaknya. Beliau terus melakukan hal tersebut hingga menyelesaikan shalatnya.”

Baca Juga:

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

Jangan Membedakan Perlakuan antara Anak Laki-laki dan Perempuan

Fenomena Inses di Indonesia: Di Mana Lagi Ruang Aman bagi Anak?

Alarm Kekerasan Terhadap Anak Tak Lagi Bisa Diabaikan

Dari kisah ini muncul perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang boleh atau tidaknya seseorang menggendong anak kecil ketika sedang shalat.

Mengenai peristiwa tersebut, Majdi Fathi Sayyid menyebutkan pendapat Al-Faqihani bahwa hikmah tindakan Rasulullah Saw ini adalah untuk mengingkari kebiasaan orang Arab yang tidak menghormati anak perempuan dan tidak suka membawa anakanaknya.

Kesimpulan Majdi, setelah mengurai beberapa pendapat adalah Rasulullah Saw memiliki sifat rendah hati, cinta kasih terhadap anak kecil, dan tidak segan-segan untuk menunjukkan rasa kasih sayangnya kepada mereka.

Sebab, ketika dihadapkan dengan pilihan untuk mempertahankan kekhusyukan shalatnya atau menjaga ketenangan anak, beliau mendahulukan yang kedua. Majdi menyebutkan bahwa dengan perbuatannya tersebut, Rasulullah Saw ingin menjelaskan bahwa hal itu boleh. []

Tags: anakCinta Kasihsumber
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Boys Don’t Cry

    Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu
  • Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID