• Login
  • Register
Jumat, 6 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Akulturasi Budaya dan Agama dalam Peringatan Maal Hijrah di Yala Thailand

Salah satu ciri khas perayaan Maal Hijrah di Yala adalah perpaduan unik antara adat istiadat masyarakat lokal dengan ajaran Islam

Rifa Anis Fauziah Rifa Anis Fauziah
30/07/2024
in Pernak-pernik
0
Maal Hijrah

Maal Hijrah

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sebagai umat islam pasti setiap tahunnya akan menyambut tahun baru hijriah, atau di Indonesia kita kenal dengan awal muharam. Setiap negara atau daerah memiliki penamaan yang berbeda untuk memperingati tahun baru Islam, seperti Yala di Thailand. Yala, sebuah provinsi di selatan Thailand, terkenal akan keberagaman budaya dan agamanya.

Perayaan Maal Hijrah, tahun baru Islam, di sini menjadi cerminan indah dari akulturasi antara tradisi Islam dan budaya lokal. Dengan melihat bahwa muslim di Thailand adalah minoritas, namun tak menjadi halangan bagi umat Islam di sana dalam ikut serta merayakan dan memeriahkan tahun baru islam. 

Saya saat ini sedang menjalani KKN di Yala, Thailand, dan berkesempatan ikut merayakan tahun baru Islam yang di sini disebut  Maal Hijrah.

Mungkin sebagian orang dapat memahami arti dari nama maal hijrah itu sendiri, bahwa maal hijrah selain bertujuan untuk menyambut tahun baru islam yakni bertujuan juga untuk memperingati hijrah-nya Nabi Muhammad saw dan para sahabat dari Makkah ke Madinah. Pada Maal Hijrah ini merupakan hari libur bersama. 

Maal Hijrah di Mahad al-Bithath ad-Diniyah

Perayaan Maal Hijrah di Mahad al-Bithath ad-Diniyah, Yala, Thailand, terselenggara dalam format semi-formal. Acara ini mencakup sesi pembukaan, sambutan, ceramah, serta berbagai pertunjukan seni yang dibawakan oleh para siswa, termasuk nasyid, pembacaan puisi, dan pidato. Sebagai bagian dari acara, para guru dan staf menyiapkan bubur asyura dalam jumlah besar untuk dibagikan kepada seluruh peserta.

Pakaian Adat sebagai Identitas Budaya

Seluruh peserta perayaan, baik guru maupun siswa, mengenakan pakaian adat Melayu. Baju kurung menghiasi para perempuan, sementara baju melayu menjadi pakaian khas para laki-laki. Kedua busana ini merepresentasikan identitas budaya Melayu yang kental. Penggunaan pakaian adat ini tidak hanya memperindah tampilan visual acara, tetapi juga menunjukkan penghormatan terhadap tradisi leluhur.

Akulturasi Budaya dan Agama

Salah satu ciri khas perayaan Maal Hijrah di Yala adalah perpaduan unik antara adat istiadat masyarakat lokal dengan ajaran Islam. Misalnya, dalam pawai menyambut tahun baru Islam, masyarakat Melayu Yala akan menampilkan beberapa penampilan seperti pembacaan sajak atau puisi dan nasyid .

Baca Juga:

Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

Merariq Kodek: Ketika Pernikahan Anak Jadi Viral dan Dinormalisasi

Islam adalah Agama Kasih: Refleksi dari Buku Toleransi dalam Islam

Menjembatani Agama dan Budaya: Refleksi dari Novel Entrok Karya Oky Madasari

Pembacaan sajak dan nasyid ini mengandung makna simbolik yang berkaitan dengan nilai-nilai Islam, seperti persatuan, kedamaian, dan keimanan. Seperti yang kita tahu bahwa pembacaan puisi atau sajak adalah ciri khas dari orang melayu. 

Pelajaran Berharga tentang Toleransi dan Kerukunan

Melalui perayaan Maal Hijrah, saya belajar banyak tentang pentingnya toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Meskipun hidup sebagai minoritas, masyarakat Muslim di Yala mampu menjaga keharmonisan dengan masyarakat lainnya. Perayaan ini menjadi bukti bahwa perbedaan budaya dan agama tidak menjadi penghalang untuk hidup berdampingan secara damai.

Perayaan Maal Hijrah di Yala, Thailand, adalah sebuah contoh nyata tentang bagaimana tradisi Islam dapat berakulturasi dengan budaya lokal. Perpaduan yang harmonis antara kedua unsur ini menghasilkan perayaan yang unik dan penuh makna. Pengalaman mengikuti perayaan ini memberikan saya pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga keberagaman dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. []

 

Tags: agamaAkulturasiBudayaKKNMaal HijrahTahun Baru HijriyahThailandYala
Rifa Anis Fauziah

Rifa Anis Fauziah

Mahasiswi ilmu al Qur'an dan Tafsir UIN Walisongo Semarang

Terkait Posts

Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Fikih Ramah Difabel

Menggali Fikih Ramah Difabel: Warisan Ulama Klasik yang Terlupakan

5 Juni 2025
Batas Aurat Perempuan

Dalil Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Aurat Perempuan

Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh

4 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Berkurban

    Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tambang Nikel Ancam Kelestarian Alam Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha
  • Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang
  • Makna Wuquf di Arafah
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID