• Login
  • Register
Selasa, 8 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hukum Syariat

Pembagian Waris untuk Perempuan

Pengadilan Tinggi Agama Jakarta, dalam sidangnya yang dipimpin oleh Hakim Drs. H. Mukti Artho, tanggal 05 Agustus 2009 memutuskan pembagian waris 1:1 untuk laki-laki dan perempuan

Redaksi Redaksi
01/11/2024
in Hukum Syariat
0
430
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Isu cukup paling kritis adalah isu waris bagi perempuan. Di berbagai Negara Islam, pembagian waris untuk perempuan dibedakan dari laki-laki. Perempuan 1, laki-laki 2. Jika harta waris ada 9 juta, maka bagian untuk perempuan adalah 3 juta dan laki-laki 6 juta.

Pembagian waris yang dianggap diskriminatif ini sebenarnya sering menuai kritik, bukan hanya dari para aktivis perempuan. Melainkan juga para pemikir hukum Islam kontemporer.

Pada masa lalu ada nama Prof. Hazairin. Sedangkan pada zaman Orde Baru, ada Prof. Munawir Syazali. Keduanya nama yang sangat menonjol mengkritisi hukum waris 2:1 tersebut.

Akan sangat menarik, meskipun UU No. 1/1974 masih menganut sistem waris tersebut, namun belakang ia bisa ditafsirkan secara lain dalam rangka memenuhi rasa keadilan hukum.

Pengadilan Tinggi Agama Jakarta, dalam sidangnya yang dipimpin oleh Hakim Drs. H. Mukti Artho, tanggal 05 Agustus 2009 memutuskan pembagian waris 1:1 untuk laki-laki dan perempuan. Ini tertulis dalam putusan No. 50/P.dt.G/2009/PTAJK.

Baca Juga:

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Sejumlah argumen menarik kita kemukakan. Antara lain bahwa ketentuan QS. an-Nisa, 4: 11 tidaklah mutlak, melainkan berdasarkan asas keadilan sebagai illat (rasio-legis). Kata “mitslu” di situ bersifat relatif, sepanjang keadilan menghendakinya.

Logika hukumnya adalah bahwa ketentuan 2 untuk laki-laki dan 1 untuk perempuan, wajar dan adil karena laki-laki memang terbebani tanggungjawab nafkah atas keluarganya.

Kini, khusus dalam konteks Indonesia, keadaan itu tidak sepenuhnya mereka laksanakan. Karena hingga saat ini, para oerempuan dalam banyak fakta sosial telah ikut memainkan peran ekonomi keluarga.

Alasan lain adalah bahwa porsi 2:1 pada hakikatnya merupakan batas minimal yang harus diberikan dan diterima anak perempuan berdasarkan asas keadilan. Asas keadilan adalah prinsip dalam hukum Islam yang tidak boleh diabaikan sama sekali ketika seorang hakim mengambil keputusan hukum.

Terobosan Hukum

Saya (penulis) kira putusan pengadilan Tinggi DKI tersebut merupakan terobosan hukum yang cukup berani. Para hakim di situ memiliki kepekaan terhadap isu keadilan hukum, sesuatu yang memang wajib kita laksanakan, sesuai dengan sumpahnya. Mudah-mudahan putusan ini akan menjadi yurisprudensi bagi hakim-hakim pengadilan yang lain.

Demikianlah, secara umum, butir-butir hukum dalam Hukum Keluarga Islam yang terintegrasikan ke dalam sistem hukum Nasional di berbagai Negara Islam (muslim), telah mengalami progres yang cukup signifikan bila kita bandingkan dengan ketentuan-ketentuan yang ada dalam fikih Islam konvensional.

Pikiran-pikiran untuk perumusannya telah memperlihatkan kehendak memenuhi rasa keadilan gender. Dewasa ini kehendak itu perlu semakin kita perkuat, tingkatkan dan sebarkan dalam rangka merumuskan kembali materi-materinya yang masih belum adil gender sehingga menjadi berkeadilan gender. Semoga. []

Tags: pembagianperempuanwaris
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Perempuan sosial

Perempuan Bukan Fitnah: Membongkar Paradoks Antara Tafsir Keagamaan dan Realitas Sosial

10 Mei 2025
Sunat Perempuan

Sunat Perempuan dalam Perspektif Moral Islam

2 Mei 2025
Metode Mubadalah

Beda Qiyas dari Metode Mubadalah: Menjembatani Nalar Hukum dan Kesalingan Kemanusiaan

25 April 2025
Kontroversi Nikah Batin

Kontroversi Nikah Batin Ala Film Bidaah dalam Kitab-kitab Turats

22 April 2025
Anak yang Lahir di Luar Nikah

Laki-laki Harus Bertanggung Jawab terhadap Anak Biologis yang Lahir di Luar Nikah: Perspektif Maqasid Syari’ah

25 Maret 2025
Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

18 Maret 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nikah Massal

    Menimbang Kebijakan Nikah Massal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional
  • Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia
  • Menanamkan Jiwa Inklusif Pada Anak-anak
  • Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan
  • Menimbang Kebijakan Nikah Massal

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID