• Login
  • Register
Minggu, 27 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

4 Perempuan Hebat ini Akan Hadiri Simposium Best Jaringan GUSDURian

Keempat perempuan hebat ini akan hadir sebagai narasumber pada Simposium Best yang akan berlangsung pada 14–15 November 2024 di Convention Hall, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Redaksi Redaksi
06/11/2024
in Aktual
0
Simposium Best

Simposium Best

603
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Simposium Best (Beda Setara) adalah bagian dari rangkaian acara Festival Beda Setara (Fest Best) yang akan diselenggarakan pada 10-16 November 2024.

Acara ini merupakan ruang pertemuan gagasan terkait isu kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) yang dihadiri berbagai elemen, mulai akademisi, praktisi KBB, pemerintah, hingga tokoh agama.

Simposium Best kali ini mengangkat tema besar “Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan sebagai Kritik Sosial untuk Kewargaan yang Berkeadilan”.

Dalam Simposium Best ini, panitia menghadirkan empat tokoh perempuan Indonesia yang sudah sejak lama concern di bidang KBB dan hak asasi manusia. Keempat tokoh tersebut adalah Alissa Wahid, Inayah Wahid, Asfinawati, Dewi Candraningrum, dan Masruhah.

Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau yang akrab disapa Alissa Wahid akan mengisi orasi ilmiah dalam pertemuan ini.

Baca Juga:

Nurhayati Subakat, Perempuan Hebat di Balik Kesuksesan Wardah

Penting Mempopulerkan Kembali Lagu Indonesia Raya 3 Stanza

Simposium Beda Setara Jaringan GUSDURian Resmi Dibuka

Para Ahli Berkumpul di Yogyakarta, Diskusikan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Simposium Best

Alissa Wahid adalah seorang psikolog keluarga kelahiran Jombang. Putri sulung Gus Dur tersebut sudah lama malang-melintang di dunia aktivisme dan gerakan sosial.

Selain aktif menggiatkan moderasi beragama, toleransi intariman, Alissa juga merupakan sosok di balik berdirinya Jaringan GUSDURian, sebuah jejaring kerja yang bergerak di akar rumput untuk meneruskan nilai, pemikiran, dan keteladanan Gus Dur.

Di simposium, Alissa menjadi salah satu narasumber pada Sesi I: Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan, Janji Konstitusi, dan Silang Kebijakan.

Tokoh perempuan kedua yakni Asfinawati. Asfi adalah seorang aktivis dan advokat hak asasi manusia (HAM). Pada 2006–2009, Asfi pernah menjabat sebagai Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jakarta dan pada 2017–2021 ia menjabat sebagai Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).

Keterlibatan Asfi dalam berbagai lembaga bantuan hukum telah banyak berkontribusi melakukan pembelaan terhadap kelompok minoritas yang ada di Indonesia.

Inayah Wulandari Wahid

Berikutnya, ada Inayah Wulandari Wahid yang menjadi salah satu narasumber pada Sesi II: Suara Komunitas, Perjuangan Menuntut Hak. Inayah adalah aktivis dan aktris yang aktif menyuarakan kritik atas kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada keadilan. Inayah merupakan putri bungsu Gus Dur.

Dalam gerakan sosial, selain aktif di Jaringan GUSDURian, Inayah juga tergabung dalam kerja-kerja Positive Movement (PM). Pada Agustus 2023 Inayah mendapatkan penghargaan Apresiasi Perempuan Berpengaruh.

Penghargaan ini diberikan untuk perempuan yang berperan dalam pelayanan serta membaktikan dirinya untuk kepentingan dan hak-hak orang yang banyak dilupakan.

Keempat, ada Dewi Candraningrum yang menjadi salah satu narasumber pada Sesi III: Persilangan Ketidakadilan, Kebebasan Beragama, dan Isu Sosial Kritis.

Ia merupakan aktivis perempuan dan seniman asal Boyolali. Pada  2014—2016, Dewi pernah menjadi pimpinan redaksi Jurnal Perempuan. Sebagai seorang seniman, Dewi kerap kali menyelenggarakan pameran. Karyanya yang sering dipamerkan lebih banyak berfokus pada studi gender, kajian sastra, hingga suara kelompok minoritas.

Dewi meraih gelar doktornya di Universitaet Muenster, Jerman. Bahkan ia sering melakukan penelitian yang berkaitan dengan sastra perempuan, pembangunan berkelanjutan, kajian ekologis, dan kajian gender.

Kemudian, keempat perempuan hebat ini akan hadir sebagai narasumber pada Simposium Best yang akan berlangsung pada 14–15 November 2024 di Convention Hall, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Tokoh lainnya yang akan hadir pada Simposium Best yakni Jay Akhmad, Noorhaidi Hasan, Ihsan Ali Fauzi, Beka Ulung Hapsara, MY Esti Wijayati, Ahmad Zainul Hamid, Pdt. Natasi Hermawan. Kemudian hadir juga Imam Maliki, Firdaus Mubarik, Dian Jennie Cahyawati, Suaib Pranowo, Andreas Harsono, Mayadina R. Musfiroh, dan Iklillah Muzayyanah. (Rilis)

Tags: Jaringan GusdurianPerempuan HebatSimposium Best
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Pengelolaan Sampah

Ulama Perempuan Serukan Pelestarian Alam dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

25 Juli 2025
PIT Internasional

ISIF Buka Kolaborasi Akademik Global Lewat PIT Internasional

23 Juli 2025
PIT SUPI

Mengglobal: SUPI ISIF Jalani PIT di Malaysia dan Singapura

23 Juli 2025
Ma'had Aly Kebon Jambu

S.Fu: Gelar Baru, Tanggung Jawab Baru Bagi Lulusan Ma’had Aly Kebon Jambu

21 Juli 2025
Wisuda Ma'had Aly Kebon Jambu

Mudir Ma’had Aly Kebon Jambu Soroti Fiqh al-Usrah dan SPS sebagai Distingsi Wisuda ke-5

21 Juli 2025
Fiqh al-Usrah

Dr. Faqih: Ma’had Aly Kebon Jambu akan Menjadi Pusat Fiqh Al-Usrah Dunia

20 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • PRT yang

    PRT Bukan Budak: Hentikan Perlakuan yang Merendahkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mari Membahas Bersama Fomo Trend S-Line

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa PRT Selalu Diidentikkan dengan Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Upah: Hak Pekerja, Kewajiban Majikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Disabilitas Netra dan Ironi Aksesibilitas Ruang Publik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Reinterpretasi Hadis Fitnah Perempuan dalam Perspektif Mubadalah
  • Beruntungnya Menjadi Anak Sulung
  • Refleksi Tren S-Line: Bagaimana Jika Dosa Kita Terlihat Jelas Atas Kepala?
  • Upah: Hak Pekerja, Kewajiban Majikan
  • Mari Membahas Bersama Fomo Trend S-Line

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID