• Login
  • Register
Sabtu, 24 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Simposium Beda Setara Jaringan GUSDURian Resmi Dibuka

Simposium ini, kata Jay, menghadirkan tokoh agama, praktisi KBB, dan civitas akademika untuk merumuskan strategi baru serta rekomendasi bagi penguatan gerakan KBB di Indonesia

Redaksi Redaksi
14/11/2024
in Aktual
0
Simposium Beda Setara

Simposium Beda Setara

837
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Simposium Best atau Beda Setara Jaringan GUSDURian tahun 2024 secara resmi dibuka di Convention Hall Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Pembukaan simposium Beda Setara tersebut ditandai dengan alunan angklung yang dimainkan oleh Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau Alissa Wahid, Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama Ahmad Zainul Hamdi, Rektor UIN Sunan Kalijaga Noorhaidi Hasan.

Kemudian, hadir juga Koordinator Seknas Jaringan GUSDURian Jay Akhmad, Kepala Bidang dan Ketua Tim HDI KUB Kanwil Kemenag DIY Nur Ahmad Ghozali, Ketua PWNU DIY KH Ahmad Zuhdi Muhdlor, serta sejumlah tokoh agama dan kepercayaan.

Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian, Jay Akhmad menyampaikan bahwa simposium ini bertujuan memperjuangkan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) sebagai hak konstitusi yang harus dijamin, tidak hanya dalam bentuk harmonisasi semata.

Simposium ini, kata Jay, menghadirkan tokoh agama, praktisi KBB, dan civitas akademika untuk merumuskan strategi baru serta rekomendasi bagi penguatan gerakan KBB di Indonesia.

Baca Juga:

Penting Mempopulerkan Kembali Lagu Indonesia Raya 3 Stanza

Festival Beda Setara Siapkan Bioskop Rakyat, Hadirkan Film-Film Keberagaman dan Toleransi

Para Ahli Berkumpul di Yogyakarta, Diskusikan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Simposium Best

4 Perempuan Hebat ini Akan Hadiri Simposium Best Jaringan GUSDURian

“Kami meyakini ini menjadi salah satu upaya bagaimana isu KBB harus terus dikampanyekan, dibicarakan banyak orang,” ujarnya.

Acara ini semoga dapat menjadi ruang untuk memperdalam, memperluas, dan memperkuat jaringan gerakan KBB. “Ada tiga hal yang kami lakukan: memperdalam di tingkatan basis, memperluas di tingkatan jejaring, dan memperkuat di level kebijakan,” paparnya.

Nilai yang Lekat dengan UIN Sunan Kalijaga

Rektor UIN Sunan Kalijaga, Noorhaidi, menyatakan bahwa semangat “Beda Setara” yang Jaringan GUSDURian gagas telah menjadi nilai yang lekat dengan UIN Sunan Kalijaga.

“Ketika gagasan penyelenggaraan ini menyampaikan kepada saya, saya langsung menyambut baik dan mendukung 100 persen penyelenggaraan ini. Karena DNA UIN Sunan Kalijaga adalah Beda Setara,” jabar dia.

Sementara itu, Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Wahid menyampaikan bahwa urgensi menggaungkan isu KBB di ranah publik. Ia menyebut, gagasan Bhineka Tunggal Ika belum sepenuhnya tercermin dalam perlindungan hak beragama bagi seluruh warga negara.

“Kita selalu membanggakan slogan Bhineka Tunggal Ika, namun realitanya pemenuhan hak beragama belum merata. Dengan simposium ini, kita berharap dapat mempertajam strategi untuk mencapai pemenuhan hak warga negara yang utuh,” tegasnya.

Acara pembukaan berlanjut dengan penandatanganan MoU Tri Dharma antara UIN Sunan Kalijaga dan Yayasan Bani KH Abdurrahman Wahid.

Simposium ini kemudian berlanjut dengan diskusi tematik sesi 1 tentang “Kebebasan Beragama Berkeyakinan: Janji Konstitusi dan Silang Sengkarut Kebijakan” yang membuka dialog mengenai berbagai tantangan KBB. Diskusi berlanjut ke sesi 2, “Suara Komunitas: Perjuangan Menuntut Hak”.

Kemudian diskusi ini akan berlanjut pada Jumat (15/11/2024) dengan sesi 3. Sesi berikutnya mengeksplorasi “Persilangan Ketidakadilan: Kebebasan dan Isu Sosial Kritis”. Lalu lanjut dengan diskusi paralel tiga komisi yang akan mengidentifikasi terobosan baru dalam isu KBB.

Rangkaian diskusi dalam simposium menghadirkan sejumlah narasumber seperti Inayah Wahid, Asfinawati, dan Dewi Candraningrum. Lalu ada juga Ihsan Ali Fauzi, Beka Ulung Hapsara, MY Esti Wijayati, Ahmad Zainul Hamdi, Pdt. Natael Hermawan, Imam Maliki, Firdaus Mubarik, Dian Jennie Cahyawati, Suaib Prawono, Andreas Harsono, Mayadina R. Musfiroh, dan Iklilah Muzayyanah.

Simposium ini nantinya akan menghasilkan rekomendasi untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan hak beragama dan berkeyakinan di Indonesia. []

Tags: Beda SetarabukaJaringan GusdurianSimposium Best
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

18 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Hj. Biyati Ahwarumi

    Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version