Mubadalah.id – Pengasuh Pondok Pesantren Putri KHAS Kempek, Cirebon, Nyai Tho’atillah Ja’far menyampaikan tentang pentingnya memiliki sifat kelembutan sebagai pondasi dalam kehidupan, baik dalam rumah tangga, tetangga, masyarakat, maupun dalam menjaga hubungan dengan alam.
“Kelembutan dalam rumah tangga, tetangga dan masyarakat dapat menciptakan suasana saling menghargai dan mendukung. Ini adalah jalan untuk meraih keberkahan dunia dan akhirat,” kata Nyai Tho’ah, saat Khataman dan Ijazah Kubro Kitab Nabiyurrahmah yang digelar pada Minggu, 17 November 2024.
Beliau mengutip sabda Nabi Muhammad SAW dalam riwayat Sunan at-Tarmidzi: Dari Ummu Darda’, dari Abu Darda’, dari Nabi Saw bersabda: “Barang siapa dianugerahi kelembutan, maka dia dianugerahi kebaikan. Dan barang siapa yang tidak dianugerahi kelembutan, maka dia terhalang dari kebaikan.” (Sunan at-Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa As-Silah, Bab Tentang Kelembutan, Hadis No. 2145)
Menurut Nyai Tho’ah hadis tersebut menegaskan bahwa kelembutan bukan hanya suara yang halus. Tetapi sikap penuh pengertian yang menciptakan kehangatan di tengah keluarga dan masyarakat.
Lebih lanjut, Nyai Tho’ah mengajak para hadirin untuk menjaga hubungan baik dengan tetangga. “Sikap ramah dan saling pengertian mendorong terciptanya keharmonisan. Ini juga menghindarkan kita dari konflik,” jelasnya.
Beliau mengingatkan pentingnya silaturahmi sebagai salah satu bentuk kelembutan dalam interaksi sosial. Dengan hubungan baik, bukan hanya kehidupan bermasyarakat yang menjadi lebih nyaman, tetapi juga keberkahan hidup dapat kita raih.
Membangun Relasi Hubungan Manusia dengan Alam
Dalam pesannya, Nyai Tho’ah juga menyoroti hubungan manusia dengan alam. Kelembutan, menurut beliau, bukan hanya untuk manusia, tetapi juga harus tercermin dalam cara manusia memperlakukan lingkungan. “Merawat alam adalah bentuk ibadah. Sikap kasar terhadap alam hanya akan membawa kerugian,” ujarnya.
Kelembutan terhadap lingkungan meliputi menjaga kelestarian, tidak merusak, dan bertindak dengan penuh tanggung jawab. Beliau menegaskan bahwa sifat lembut dalam memperlakukan alam adalah wujud kasih sayang kepada ciptaan Allah SWT.
Bagi Nyai Tho’atillah, kelembutan adalah inti dari keberkahan hidup. Sikap ini mencakup tutur kata, tindakan, dan cara pandang terhadap keluarga, tetangga, dan alam.
“Keberhasilan hidup seorang muslim tidak hanya ditentukan oleh ibadahnya, tetapi juga oleh kemampuannya membangun hubungan yang harmonis dan penuh kasih sayang,” pungkasnya. []