Mubadalah.id – Nusyuz adalah kata Arab yang secara bahasa berarti meninggi, bangun, atau bangkit. Al-Qur’an menyebut arti ini pada dua ayat, antara lain surat Mujadilah ayat 11 dan al-Baqarah ayat 259.
Tetapi kata itu juga berarti: menolak, menentang, tidak setia, dan makna lain yang sejenis. Ini dikemukakan pada dua ayat: an-Nisa’ ayat 34 dan an-Nisa’ ayat 128.
Al-Qur’an surat an-Nisa’ ayat 34 menyatakan:
“Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar.”
Sementara pada surat an-Nisa’ ayat 128 disebutkan:
وَاِنِ امْرَاَةٌ خَافَتْ مِنْۢ بَعْلِهَا نُشُوْزًا اَوْ اِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَآ اَنْ يُّصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا ۗوَالصُّلْحُ خَيْرٌ ۗوَاُحْضِرَتِ الْاَنْفُسُ الشُّحَّۗ وَاِنْ تُحْسِنُوْا وَتَتَّقُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا
“Dan jika seorang perempuan khawatir suaminya akan nusyuz atau bersikap tidak acuh, maka keduanya dapat mengadakan perdamaian yang sebenarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu memperbaiki (pergaulan dengan istrimu) dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap acuh tak acuh), maka sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Suami dan Istri
Dua ayat di atas berbicara dalam konteks relasi suami dan istri atau dalam relasi perkawinan. Tidak sebagaimana wacana yang berkembang dalam masyarakat selama ini bahwa nusyuz hanya merupakan tindakan istri kepada suaminya. Akan tetapi jelas dari teks al-Qur’an di atas bahwa nusyuz juga bisa suami lakukan terhadap istrinya.
Oleh karena itu, para ulama ahli tafsir dan fikih mendefinisikan nusyuz sebagai penolakan, pembangkangan, atau ketidaksetiaan pasangan. Hal ini baik istri kepada suami atau suami kepada istri.
Abu Mansur al-Lughawi, misalnya, menyatakan bahwa “Nusyuz adalah kebencian suami atau istri terhadap lainnya.” Ibnu Mandhur (630 H/1232 M —711 H/1311 M), ahli linguistik Arab, dalam Lisan al-‘Arab, mendefinisikan nusyuz sebagai “rasa kebencian salah satu pihak (suami atau istri) terhadap pasangannya.” []