Mubadalah.id – Di tengah maraknya bencana alam yang melanda berbagai wilayah Indonesia akibat kerusakan iklim dan lingkungan, saya menemukan sebuah video menarik di TikTok dari akun @jerhemynemo atau yang sering kita kenal sebagai Kak Owen.
Dalam video tersebut, Kak Owen membagikan pengetahuannya tentang keberhasilan China dalam mengubah gurun pasir menjadi hutan hijau.
Kak Owen menjelaskan keberhasilan Tiongkok dalam mengubah gurun pasir menjadi hutan hijau melalui proyek ambisiusnya, “The Great Green Wall of China.” Proyek ini telah berhasil menanam lebih dari 100 miliar pohon di lahan gurun seluas 88 juta hektar, yang setara dengan enam kali luas Pulau Jawa.
Proyek Tiongkok ini telah berjalan selama 50 tahun dengan tujuan utama mencegah perluasan gurun pasir dan memperbaiki kualitas udara. Penanaman pohon masif ini diharapkan dapat menstabilkan udara yang tercemar dan menciptakan lingkungan yang sejuk serta sehat.
Meskipun proyek ini menuai pro dan kontra, terutama terkait deforestasi yang masih terjadi di Tiongkok dan seluruh dunia, keberhasilannya dalam mereklamasi gurun tetap menjadi inspirasi.
Indonesia Kehilangan Banyak Hutan
Ironisnya, saat kita melihat Indonesia, negara kita justru masuk TOP 5 negara yang paling banyak kehilangan hutan. Kebakaran hutan, tanah longsor, penebangan liar, perluasan infrastruktur dan permukiman, serta polusi udara menjadi penyebab utama deforestasi di tanah air.
Dalam videonya, Kak Owen mengajak netizen untuk berdiskusi tentang bagaimana kita sebagai warga negara Indonesia bisa melestarikan hutan dengan baik. Selain berbagi pengetahuan tentang keberhasilan Tiongkok, Kak Owen sebagai influencer lingkungan juga menunjukkan komitmennya melalui aksi nyata.
Ia mendampingi kunjungan kerja Menteri Kehutanan dan Direktur Rehabilitasi Hutan bersama WWF Indonesia dan relawan lainnya. Mereka melakukan aksi penanaman pohon di hulu Sungai Ciliwung, tepatnya di Desa Cibulao, Kecamatan Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Sebagai influencer dan content creator, Kak Owen, bagi saya sangat inspiratif. Ia tidak hanya memaparkan informasi atau sekadar mengajak masyarakat melestarikan alam. Tetapi ia juga langsung terjun ke lapangan, membantu membersihkan lahan, dan ikut menanam pohon pertama sebagai bentuk komitmennya.
Meskipun terlihat sebagai langkah kecil yang disebarluaskan lewat media sosial, dampaknya terasa hingga ke “akar bumi.” Melalui setiap video yang diunggah, Kak Owen konsisten menanam pohon, hingga kini ia telah berhasil menanam 10.000 pohon di Bogor.
Deforestasi di Bogor: Tantangan dan Solusi
Menurut Forest Watch Indonesia (FWI), deforestasi di Bogor disebabkan oleh berkurangnya kemampuan tanah dalam menyerap air. Hal ini meningkatkan risiko run-off (aliran permukaan) dan mempercepat terjadinya banjir. Konversi lahan yang masif menjadi lahan terbangun juga semakin memperparah situasi.
Catatan FWI menunjukkan bahwa deforestasi atau kerusakan alam di tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu Ciliwung, Kali Bekasi, dan Cisadane telah mencapai 2.300 hektare sepanjang tahun 2017 hingga 2023. Luas ini setara dengan 850 kali luas Gedung Sate di Bandung, sebuah angka yang sangat mengkhawatirkan.
Melihat kondisi deforestasi di Bogor, kepedulian dari influencer lingkungan seperti Kak Owen, WWF Indonesia, dan para relawan menjadi sangat penting. Aksi nyata mereka dalam menanam 10.000 pohon adalah respons terhadap suara penduduk Bogor yang membutuhkan bantuan dan kepedulian kepada mereka.
Tindakan serta video yang disebarkan di berbagai media sosial ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya peduli terhadap lingkungan sekitar. Semoga semakin banyak orang yang tergerak untuk menjaga dan melestarikan hutan demi masa depan yang lebih baik.
Oleh karena itu, mari kita lebih peka terhadap berbagai bencana yang terjadi di lingkungan sekitar kita, yang sebagian besar juga merupakan akibat dari perilaku manusia.
Terakhir, ketika kita memahami betapa pentingnya menjaga hutan untuk memperkuat penyerapan air, yang merupakan sumber kehidupan, serta untuk memperbaiki iklim di Indonesia. Maka kita akan terdorong untuk bertindak bersama. Yu, bersama-sama untuk peduli terhadap lingkungan kita, karena ketika alam terjaga, manusia pun akan merasakan manfaatnya. []