• Login
  • Register
Jumat, 25 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Standar Keadilan Menurut Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm

Keadilan harus lahir dari kesadaran bahwa setiap kelompok memiliki kondisi dan kebutuhan khas yang berbeda.

Redaksi Redaksi
23/07/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Keadilan

Keadilan

1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Keadilan sering kali dipahami dengan kacamata pihak yang dominan. Ukuran adil atau tidaknya suatu kebijakan, keputusan, atau perlakuan kerap diukur berdasarkan standar kelompok yang kuat.

Padahal, menurut Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm., keadilan justru tidak boleh menjadikan pihak kuat dan dominan sebagai tolak ukur tunggal bagi pihak yang lemah dan rentan.

Lebih dari itu, keadilan harus lahir dari kesadaran bahwa setiap kelompok memiliki kondisi dan kebutuhan khas yang berbeda. Termasuk, orang miskin tidak bisa kita ukur dengan standar orang kaya, sebagaimana orang sehat tidak bisa kita jadikan patokan bagi orang sakit.

Bahkan anak-anak dan lansia, difabel, kelompok kulit hitam, maupun minoritas agama tidak dapat dipandang dengan kriteria kelompok mayoritas. Justru, kondisi khusus dari pihak-pihak ini perlu mendapat perhatian ekstra agar mereka benar-benar memperoleh keadilan sesuai kebutuhan mereka.

Selain itu, Dr. Nur Rofiah juga menekankan bahwa kelompok lemah dan rentan sendiri tidaklah tunggal. Ada spektrum kebutuhan dan kerentanan di dalamnya. Misalnya, kebutuhan kelompok bisu tidak bisa kita jadikan standar bagi kelompok buta. Masing-masing kelompok memiliki tantangan dan cara pandang hidup yang berbeda.

Baca Juga:

“Nyanyi Sunyi dalam Rantang”: Representasi Perjuangan Perempuan Melawan Ketidakadilan

Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

Oleh sebab itu, di sinilah pentingnya untuk menerapkan perspektif keadilan hakiki yaitu bukan hanya sekadar kesetaraan, tetapi keberpihakan pada kondisi unik setiap individu dan kelompok. Terlebih dalam masyarakat yang beragam, keadilan harus mengakui bahwa standar keberagaman hanya akan menyingkirkan mereka kelompok yang rentan. []

Tags: Dr. Nur RofiahkeadilanmenurutStandar
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kasih Sayang

Mengasuh Anak dengan Penuh Kasih Sayang

24 Juli 2025
Kekerasan Anak

Mengasuh Anak dengan Kasih Sayang, Bukan Kekerasan

24 Juli 2025
Masa Depan Anak Bangsa

Menjaga Anak, Menjaga Masa Depan Bangsa

24 Juli 2025
Perlindungan Anak

Perlindungan Anak Sejak dalam Kandungan

24 Juli 2025
Hak-hak Anak

Menghargai Hak-hak Anak

23 Juli 2025
Nafkah Suami

Suami dan Istri Sama-sama Bisa Memberikan Nafkah Keluarga

22 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Anak

    Mengasuh Anak dengan Kasih Sayang, Bukan Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengasuh Anak dengan Penuh Kasih Sayang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Para Suami, Jangan Biarkan Kembang Layu di Atas Ranjang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perjalanan Penerimaan dari Film Sore: Istri Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menjaga Anak, Menjaga Masa Depan Bangsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Mengasuh Anak dengan Penuh Kasih Sayang
  • Suluk Damai di Negeri Bhineka melalui Peran LKLB dalam Merawat Toleransi
  • Mengasuh Anak dengan Kasih Sayang, Bukan Kekerasan
  • Perjalanan Penerimaan dari Film Sore: Istri Masa Depan
  • Menjaga Anak, Menjaga Masa Depan Bangsa

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID