• Login
  • Register
Sabtu, 7 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Andai Saja Persoalan Perempuan Menjadi Masalah Bersama

Ketika realita yang dihadapi perempuan di kehidupannya diakibatkan ketidakadilan gender, janganlah lagi dianggap macam melawan musuh apalagi melawan kodrat. Cukup dudukkan persoalan perempuan sebagai persoalan kemanusiaan. Persoalan kita bersama

Sari Narulita Sari Narulita
10/03/2022
in Pernak-pernik
1
karakter hukum islam

Perempuan

62
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Konsep Gender, Sex dan Seksualitas adalah tema hari kedua DKUP. Tema dasar yang wajib dijumpai bagi siapapun yang mengenal dan kemudian menggiati isu gender. Karenanya, begitu narasumber yang hari ini diisi oleh Mba Masruchah melempar pertanyaan, “Sejak kapan sih mengenal kata gender?”

Beragam jawaban kontan terlontar. Ada yang mengaitkannya langsung ke teori, tapi banyak juga yang menceritakan pertama kali mengenal istilah tersebut dari event tertentu saat kuliah dan buku-buku macam Mansour Fakih, Ratna Megawangi dan lain-lainnya. Ada juga yang mendapatinya saat mengikuti pelatihan kader dasar di Lembaga/komunitasnya masing-masing.

Lemparan pertanyaan itu, rupanya menjadi pemantik pembahasan hari ini sehingga narasumber menjelaskannya dengan cukup komprehensif dan bahkan peserta seperti diajak meneropong kaleidoskop gender. Mulai dari melihat dan mengenal istilahnya, sejarah, teori-teori, kaitannya gender dan feminisme, hingga merangsek jauh ke persoalan kebijakan negara.

Sistematika penjelasan seperti ini, sangat diperlukan untuk membantu mengkerangkakan pemahaman agar semakin kokoh. Apalagi di detik-detik akhir pembicara memungkasi materinya dengan menyuguhkan pertanyaan-pertanyaan reflektif: Mengapa gender dipersoalkan? Apa ada pertentangan antara kesetaraan gender dengan feminisme? Mengapa kader ulama perempuan perlu memiliki pengetahuan yang kokoh tentang gender dan berperspektif gender? Apa mereka itu feminis?

Gelontoran pertanyaan yang menggelitik tersebut kontan membuat para peserta aktif merespon. Namun hampir semuanya langsung mengaitkannya dengan pengalaman riil dalam kehidupan dan komunitasnya masing-masing. Sehingga, jika di awal sesi tadi dibuka dengan pertanyaan sebagian peserta yang terkesan ‘formal’, tetapi berikutnya, pertanyaan-pertanyaan yang mencuat menjadi lebih terasa reflektif, penuh curhatan, dekat dengan kehidupan mereka masing-masing.

Baca Juga:

Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh

Bu Nyai Iin dari Jawa Tengah misalnya, menceritakan pengalaman dirinya saat mencalonkan diri menjadi komisioner KPI daerah. Ia yakin betapa penting perempuan merangsek masuk ke posisi-posisi penting apalagi sebagai pengambil kebijakan. Terasa payah jalan gerakan kesetaraan gender bila perempuan mengabaikan dan menyia-nyiakan kesempatan itu.

Ketika sudah masuk dalam arena tersebut, Bu Nyai Iin memang harus menghadapi resistensi cukup tinggi dari kolega laki-laki yang menganggap isu gender melawan kodrat. Pun dengan kolega perempuan yang sama sekali tidak tahu betapa gerakan kesetaraan gender ini justru merupakan upaya besar memanusiakan perempuan sebagai subjek utuh kehidupan. Namun dengan konsistensi dan kerja-kerja cerdas, terbitlah 2-3 kebijakan yang berperspektif gender.

Sebab itu ia berharap, mestinya tak ada komentar-komentar nyinyir pada perempuan-perempuan yang maju untuk menempati posisi-posisi strategis.

Selain kisah Bu Iin, tentu masih banyak pertanyaan menarik lainnya. Namun sebagian besar mengemukakan kekhawatiran dan keluhan bahwa betapa kuatnya anggapan umum tentang gender yang melawan kodrat, atau juga melawan laki-laki. Sehingga dari waktu ke waktu, perbincangan seputar isu ini seperti mengulang-ulang mata pelajaran atau diktat kuliah saja.

Namun masalahnya, manakala sesiapapun saat diajak menengok realita kehidupan yang ditemuinya, baik di rumah, di jalan, di sekolah, di tempat kerja, di ruang kuliah, di lembaga pendidikan, atau dimana pun tempatnya, dalam keadaan sepi maupun ramai, ketidakadilan gender yang mengakibatkan posisi perempuan semakin terpuruk, kontak menyeruak.

Karena itu kita bisa saja melepas istilah apapun saat membincang ihwal kesetaraan gender. Namun jangan pernah lupakan posisi perempuan sebagai subyek penuh kehidupan. Sehingga saat ia memutuskan untuk meneruskan kuliahnya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, misalnya, jangan lagi dihalangi hanya karena ia perempuan dan ibu yang semata-mata wajib mengurus anak-anaknya tanpa dukungan suami dan lingkaran keluarganya.

Demikian juga misalnya, ketika perempuan bekerja dimana sepenuh kehidupannya dipertaruhkan untuk keluarga, berikan mereka perlindungan  baik di ruang kerja maupun di luar. Jangan ada lagi kisah perempuan pulang kerja yang kedapatan shift malam, harus bernasib nahas diperkosa lelaki biadab.

Sialnya, kebanyakan orang malah menyoal pakaian si korban sebagai penyebab nasib tragis yang diterimanya ketimbang mempersoalkan habis-habisan otak mesum pelaku dan abainya perlindungan masyarakat dan negara terhadapnya.

Maka ketika realita yang dihadapi perempuan di kehidupannya diakibatkan ketidakadilan gender, janganlah lagi dianggap macam melawan musuh apalagi melawan kodrat. Cukup dudukkan persoalan perempuan sebagai persoalan kemanusiaan. Persoalan kita bersama. []

Tags: DKUPGenderJaringan KUPIkeadilanperempuanulama perempuan
Sari Narulita

Sari Narulita

Staff Program Alimat Jakarta

Terkait Posts

KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Fikih Ramah Difabel

Menggali Fikih Ramah Difabel: Warisan Ulama Klasik yang Terlupakan

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • KDRT

    3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID