Mubadalah.id – Bekerja merupakan salah satu bagian dari konsep ekonomi Islam. Konsep sendiri adalah istilah dari kata-kata kunci dalam suatu perspektif, yang dalam hal ini berwujud ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi timbul dari hasil kerja kelompok maupun individu. Lahirnya negara-negara maju juga tidak terlepas dari cara kerja suatu bangsa, termasuk juga menyatukan visi dan misi.
Dalam Islam, bekerja merupakan sesuatu yang erat hubungannya dengan amal, bahkan tidak berlebihan jika dikategorikan amal saleh.
Menurut M. Quraish Shihab, istilah “amal saleh” sering digunakan al-Qur’an untuk menyebutkan suatu pekerjaan yang apabila dilakukan tidak menyebabkan dan mengakibatkan kemadlaratan, dan apabila dilakukan memperoleh manfaat dan kesesuaian.
Di samping itu, Islam sangat menganjurkan umatnya untuk bekerja. Arti dari bekerja sendiri, tidak melulu dalam pabrik atau yang sejenis dengan itu, tapi lebih luas cakupannya, meliputi berdagang, menyewakan jasa, dan lain sebagainya.
Rasulullah SAW telah memberikan contoh atau teladan pada umat manusia mengenai hal ini. Di samping berniaga, Rasulullah SAW juga bekerja pada Siti Khadijah. Allah berfirman dalam surat az-Zumar ayat 39:
قُلْ يٰقَوْمِ اعْمَلُوْا عَلٰى مَكَانَتِكُمْ اِنِّيْ عَامِلٌ ۚفَسَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ
“Katakanlah: “Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak kamu akan mengetahui.” (QS. az-Zumar ayat 39)
Amal Saleh
Penting diketahui juga bahwa istilah amal saleh tidak hanya terbatas pada perbuatan baik, tapi cakupannya sangat luas. Al-Qur’an tidak membatasi apa-apa saja yang termasuk amal saleh. Contoh-contoh maknawi amal saleh yang disebut al-Quran, seperti:
Pertama, penggunaan tumbuhan untuk generasi manusia dan keharmonisan lingkungan dalam surat al-Baqarah ayat 205.
Kedua, tidak merupakan keengganan menerima kebenaran dalam surat Ali Imran ayat 63. Ketiga, menghindari perampokan, pembunuhan, dan mengganggu keamanan dalam surat al-Ma’idah ayat 32.
Keempat, menghindari pengurangan takaran dan timbangan, serta hak-hak manusia dalam surat al-‘Araf ayat 85. Kelima, tidak memecah belah kesatuan. Keenam, tidak berfoya-foya dan bermewah-mewah.
Ketujuh, menghindari boros. Kedelapan, tidak makar dan menipu. Kesembilan, tidak mengorbankan nilai-nilai agama, dan kesepuluh, tidak sewenang-wenang. []