• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Belajar bagi Perempuan Sebuah Ikhtiar Perlindungan Diri

Belajar bagi perempuan bukan ingin menyaingi lelaki, apalagi ingin mendominasi. Tidak. Akan tetapi, karena perempuan sadar tak ada ruang yang akan selamanya ‘aman’ selama perempuan masih dianggap objek alih-alih subjek utuh manusia

Hilda Fatgehipon Hilda Fatgehipon
17/01/2023
in Personal
0
Belajar bagi Perempuan

Belajar bagi Perempuan

571
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Belajar bagi perempuan tak harus dianggap sebagai hal yang negatif, apalagi berakhir dengan beragam sindiran hanya karena belajar. Sebab, belajar adalah hak perempuan dalam mengenali kecenderungan dia.

Fakta yang kita temui di realitas, perempuan seringkali mengalami berbagai tindak kekerasan serupa catcalling hingga pemukulan fisik dan mental. Lantas, ketika perempuan tak belajar, siapa yang akan melindungi diri mereka? Ketika ruang yang paling ‘aman’ bagi perempuan masih menjadi ruang dari segala kekerasan berasal.

Belajar bagi perempuan bukan sekedar menjadi cerdas, tetapi sebagai upaya perlindungan bagi dirinya sendiri. Kecenderungan diri perempuan sekali-kali bisa menawan diri mereka. Tanpa berusaha mengenali diri melalui belajar, kapan perempuan mampu mengenali diri mereka? Dan berusaha menempa diri untuk menjaga kecenderungan diri dari pihak-pihak yang tak bertanggung jawab yang hanya mengobjektifikasi perempuan semata.

Mulai dari para pihak yang ingin mendominasi perempuan dengan dalih cinta, hingga relasi kuasa yang menuntut kepasrahan dan menyerahan diri perempuan atas nama cinta. Hal ini yang harusnya menjadi peringatan besar untuk apa perempuan harus belajar.

Mendukung Perempuan untuk Belajar

Tanpa belajar, bagaimana perempuan mulai menyadari ada yang tak beres dengan situasi yang ada di sekitarnya? Situasi yang sewaktu-waktu bisa menjelma harimau yang siap menyergap dengan sigap. Maka, dukunglah perempuan yang belajar.

Baca Juga:

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Belajar bagi perempuan bukan ingin menyaingi lelaki, apalagi ingin mendominasi. Tidak. Akan tetapi, karena perempuan sadar tak ada ruang yang akan selamanya ‘aman’ selama perempuan masih dianggap objek alih-alih subjek utuh manusia.

Agama telah menyuarakan kewajiban belajar bagi perempuan dan lelaki. Belajar dan belajar untuk menjadi pelindung dan pengayom antara sesama—bahkan pada diri sendiri. Belajarlah, karena bukan untuk pintar sebagaimana asumsi sebagian besar orang. Belajarlah, karena perempuan tahu itulah kebutuhan yang paling asasi dari dirinya.

Kebutuhan Asasi Manusia

Kebutuhan asasi yang melekat pada diri perempuan sebagai manusia sama sebagaimana dengan kaum lelaki. Akan tetapi ada kebutuhan khusus pada diri perempuan yang juga memerlukan perlakuan khusus yang meliputi pengalaman ketubuhan yang berkaitan dengan anatomi biologis perempuan. Lima pengalaman biologis perempuan; haid, hamil, menyusui, dan nifas menjadi catatan penting untuk menjadi pijakan dalam menyikapi kebutuhan asasi bagi perempuan.

Kesadaran akan kebutuhan belajar bagi perempuan tersebut takkan muncul begitu saja. Tanpa ada upaya dari diri kita untuk menyadari apa yang paling asasi dari diri perempuan. Sekaligus sebagai manusia utuh yang berkonsekuensi pada kewajiban untuk memberi perlindungan terhadap hal yang paling asasi tersebut.

Dalam maqashid syariah, ada lima poin penting yang menjadi keharusan utama dalam kebutuhan yang harus manusia lindungi. Di antaranya; menjaga agama, akal, kehormatan, keturunan dan harta. Karena lima hal ini menjadi akan berpengaruh pada kemaslatan umat. Melalui belajar, perempuan dituntun untuk mengenali hak dan kewajiban diri yang harus terlindungi dan dihormati oleh sesama.

Belajar Menjadi Medan Perlawanan

Sebagaimana ungkapan Imam Ali bin Abi Thalib kw, “ilmu lebih baik dari harta. Ilmu menjaga engkau, sedangkan engkau menjaga harta.” Melalui proses belajar, seorang pembelajar secara tidak langsung dan tidak langsung terjaga oleh pengetahuan yang ia peroleh. Serta bermuara pada mengenali diri maupun merasakan situasi maupun kondisi sekitar.

Menjaga diri melalui pembelajaran adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan paling asasi yang tak bisa kita tawar atau terkekang oleh siapapun. Sebab, berkaitan erat dengan individu sebagai manusia serta sisi kemanusiaan itu sendiri.

Ketika manusia tak mampu menjawab dan merenungi kebutuhan asasi tersebut bisa jadi akan berakhir pada kegelisahan dan menjalani kehidupan yang berujung pada kemudharatan. Kemudharatan yang timbul bukan hanya karena keinginan semata. Tetapi juga karena ketidaktahuan akan hal tersebut. Apalagi dengan konteks dinamika hidup kita sekarang ini, saat di mana kaum perempuan masih dihantui bayang-bayang ketidakadilan hanya karena terlahir sebagai perempuan.

Cara pandang dalam melihat perempuan yang lebih menjurus pada patriarki, juga tak terlepas dari sisi kecenderungan alamiah manusia yang titik berangkatnya berasal dari hawa nafsu. Di mana ia memiliki potensi eksploitasi atas sesama. Maka, belajar menjadi medan perlawanan sekaligus ikhtiar untuk mengenali kecenderungan yang sarat hasrat duniawi. []

 

 

 

Tags: belajarilmukeadilanKesetaraanpendidikanPengalamanpengetahuanperempuan
Hilda Fatgehipon

Hilda Fatgehipon

Anggota Puan Menulis

Terkait Posts

Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Noble Silence

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

17 Mei 2025
Suami Pengangguran

Suami Pengangguran, Istri dan 11 Anak Jadi Korban

16 Mei 2025
Keadilan Semu

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

15 Mei 2025
Memahami Disabilitas

Memahami Disabilitas: Lebih Dari Sekadar Tubuh

14 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version