• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Biografi Rahmah El Yunusiyah; Perempuan Menginspirasi Universitas Al Azhar

Mubadalah Mubadalah
19/12/2020
in Figur
0
Biografi Rahmah El Yunusiyah; Perempuan Menginspirasi Universitas Al Azhar

Biografi Rahmah El Yunusiyah; Perempuan Menginspirasi Universitas Al Azhar

66
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.Id-  Berikut ini adalah biografi Rahmah El Yunusiyah. Secara biografi Rahmah El Yunusiyah adalah seorang ulama perempuan pada awal abad XX yang sukses mendirian lembaga pendidikan untuk perempuan dan berkat keberhasilannya diundang mengajar di sekolah-sekolah Kerajaan Malaysia.

Dilahirkan pada tahun 1900 dari keluarga yang berlatar belakang pendidikan. Ayahnya adalah seorang ulama dan qadhi, kakeknya seorang ahli ilmu falak dan pemimpin tarekat Naqsyabandiyah.

Ia seorang yang gigih dalam menimba ilmu, belajar agama di Diniyyah School yang dikelola oleh kakaknya pada pagi hari, sore harinya belajar agama pada ayahnya Buya Hamka yaitu Haji Abdul Karim Amrullah, Tuanku Mudo dan Abdul Hamid. Tidak berhenti hanya mempelajari pelajaran agama, ia juga mempelajari ilmu kebidanan di Rumah Sakit Umum.

Perempuan pada masanya merupakan kaum yang terbelakang. Rahmah El Yunusiyah berhasrat untuk mengangkat derajat kaum wanita melalui pendidikan. Pada tahun 1923 Ia mendirikan sebuah sekolah khusus untuk kaum perempuan yang diberi nama Madrasah Diniyah Putri.

Awalnya murid sekolah ini hanya 71 orang yang terdiri dari kaum ibu muda yang sudah berkeluarga. Bertempat di serambi masjid Pasar Usang, mereka belajar ilmu-ilmu agama dan Bahasa Arab.
Pada tahun 1927, dia menggalang dana di Aceh dan Sumatera Utara selama tiga bulan. Selain penggalangan dana, perjalanan ini juga bertujuan sebagai ajang study banding bagi para calon guru di Madrasah Diniyah Putri.

Baca Juga:

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

Rahmah menghadap para sultan, mempresentasikan visi dan misi sekolahnya. Dia juga mengunjungi sekolah-sekolah ternama pada masa itu. Dari penggalangan dana ini, Rahmah berhasil membangun gedung dan asrama yang mampu menampung 275 murid dari 350 murid keseluruhan.

Berkat kegigihannya, lembaga pendidikannya mengalami perkembangan yang sangat pesat. Di tahun 1926 ia membuka kelas Menjesal School. Kelas ini ditujukan bagi para wanita yang belum bisa baca tulis. Kemudian tahun 1934 Rahmah berhasil mendirikan sekolah Taman Kanak Kanak (Freubel School) dan Junior School (setingkat HIS).

Berdasarkan biografi Rahmah El Yunusiyah, ia juga mendirikan Diniyah School Putri tujuh tahun yang terdiri dari tingkat Ibditaiyah selama empat tahun dan tingkat Tsanawiyah selama tiga tahun. Pada tahun 1937 berdiri program Kulliyat al-Mu’alimat al-Islamiyah (3 tahun) yang diperuntukkan bagi calon guru.

Keberhasilannya dalam mengelola Perguruan Diniyyah Putri Padang Panjang mendapat apresiasi tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri. Rektor Universitas Al Azhar Mesir, Dr.Syaikh Abdurrahman Taj mengadakan kunjungan ke Perguruan ini pada tahun 1955.

Kemudian beliau mengadopsi sistem pendidikan Perguruan Diniyyah Putri Padang Panjang tersebut ke Universitas Al Azhar yang pada waktu itu belum memiliki pendidikan khusus bagi perempuan.

Rahmah El-Yunusiyah berhasil mewarnai kurikulum Al-Azhar. Atas jasanya tersebut, Rahmah mendapat gelar Syaikhah dari Universitas Al Azhar pada tahun 1957. Beliaulah wanita pertama yang mendapat gelar syaikhah. Prestasi yang sangat membanggakan bagi Rahmah dan perempuan Indonesia.

Demikian sekilas biografi ulama perempuan Rahmah El Yunusiyah, yang mampu menjadi sumber dan cahaya yang menginspirasi Universitas Al-Azhar. Semoga bermanfaat. [ Baca juga; Fatwa Al-Azhar dan Isu Kekerasan Terhadap Perempuan Yang Tidak Populer]

Tags: perempuanPerempuan InspiratorRahmah al YunusiahUniversitas AL Azhar
Mubadalah

Mubadalah

Portal Informasi Popular tentang relasi antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada kebahagiaan dan kesalingan dalam perspektif Islam.

Terkait Posts

Ekoteologi

Menyemarakkan Ajaran Ekoteologi ala Prof KH Nasaruddin Umar

13 Juni 2025
Hj. Biyati Ahwarumi

Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

23 Mei 2025
Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Nyai Ratu Junti

Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

17 Mei 2025
Nyi HIndun

Mengenal Nyi Hindun, Potret Ketangguhan Perempuan Pesantren di Cirebon

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Boys Don’t Cry

    Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu
  • Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID