• Login
  • Register
Senin, 30 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Dulu, Pisangan dikenal sebagai rumah di pinggir kota dengan udara yang relatif sejuk dibanding Jakarta. Kini, suasananya perlahan berubah. Sampah plastik menyesaki sungai-sungai kecil, asap pembakaran limbah rumah tangga membumbung di permukiman padat

Azka Khaerunnisa Ar Azka Khaerunnisa Ar
30/06/2025
in Publik
0
Pisangan Ciputat

Pisangan Ciputat

829
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat, tempat saya tinggal, belakangan ini semakin sering menjadi sorotan. Bukan karena deretan mal atau kafe baru, melainkan karena masalah lingkungan yang kian memprihatinkan.

Tumpukan sampah yang menjulang di pinggir jalan, bau menyengat yang membuat pejalan kaki menutup hidung, hingga udara yang terasa semakin panas. Semua ini membuat aku bertanya-tanya, “Ciputat kita ini lagi kenapa sih?”.

Dulu, Pisangan dikenal sebagai rumah di pinggir kota dengan udara yang relatif sejuk dibanding Jakarta. Kini, suasananya perlahan berubah. Sampah plastik menyesaki sungai-sungai kecil, asap pembakaran limbah rumah tangga membumbung di permukiman padat, dan suhu udara yang makin panas. Semua menambah kegelisahan warga.

Melansir Kompas.id, Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di Pasar Ciputat yang seharusnya menjadi pusat daur ulang justru menjelma menjadi mini TPS dadakan.

Sampah menggunung hingga 3-4 meter, menyajikan pemandangan kulit buah, sisa sayur-mayur, hingga belatung yang bebas berkeliaran. Bau busuk yang menyengat tak hanya mengganggu, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran soal kesehatan masyakarat sekitar.

Baca Juga:

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

Perempuan Bukan Fitnah: Membongkar Paradoks Antara Tafsir Keagamaan dan Realitas Sosial

Ketika Teks Bukan Segalanya: Kritik Nasr Hamid Abu Zayd terhadap Tafsir Konservatif

Perempuan Bukan Tamu di Ruang Publik

Kondisi ini memicu reaksi cepat. Sejak Januari lalu, DPRD bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel turun tangan dengan mengerahkan puluhan armada pembersih.

Mereka membersihkan tumpukan sampah, memperbaiki fasilitas TPS3R, sekaligus memasang pembatas agar lokasi itu tidak lagi disalahgunakan sebagai tempat pembuangan ilegal. Pemerintah berjanji mengembalikan fungsi TPS3R sebagai pusat daur ulang yang bersih dan tertib.

Ancaman Banjir

Di sisi lain, sampah plastik juga memenuhi saluran air dan sungai kecil di Pisangan. Bungkus makanan dan kantong kresek yang menumpuk menyebabkan aliran air tersendat.

Warga Komplek Kompas III mengaku saluran air di lingkungannya kerap mampet, memicu genangan yang muncul tiba-tiba setiap musim hujan. Jika dibiarkan, bukan mustahil banjir menjadi langganan tahunan.

Masalah belum berhenti di situ. Berdasarkan data DLH, Ciputat menempati posisi dengan tingkat polusi udara terburuk se-Tangerang Selatan.

Selain karena kepadatan penduduk dan letaknya yang berada di dataran rendah, pola pembangunan yang mengandalkan kendaraan pribadi (car-centric) memperburuk kualitas udara. Ditambah lagi, aktivitas pembakaran sampah di lingkungan rumah yang menambah pekatnya polusi.

Dari Opsih Hingga Bank Sampah

Pemerintah sebenarnya tidak tinggal diam. Sejak Juni 2024, DLH menggencarkan operasi bersih-bersih (opsih) di pasar dan area drainase.

Kemudian, program bank sampah berbasis RT/RW juga terus diperluas, diiringi edukasi dan penertiban warga agar tidak sembarangan membuang atau membakar sampah. Sementara itu, TPS3R Pasar Ciputat ditutup sementara untuk renovasi dan penataan ulang agar kembali optimal sebagai tempat daur ulang.

Namun upaya pemerintah saja tidak cukup. Warga perlu ikut ambil bagian, setidaknya dengan tidak membuang sampah sembarangan, memisahkan sampah organik dan plastik agar mudah didaur ulang, melapor jika menemukan titik rawan sampah, serta aktif dalam kerja bakti lingkungan.

Daripada membakar sampah yang justru memperburuk polusi, lebih baik mencari cara pembuangan yang ramah lingkungan.

Optimisme untuk Pisangan yang Lebih Hijau

Kini, kesadaran warga Pisangan terhadap isu lingkungan mulai tumbuh. Bukan hanya soal bau tak sedap atau tumpukan sampah yang menjijikkan, tapi juga soal udara panas dan polusi yang setiap hari mereka rasakan.

Gerak cepat DLH bersama warga memperlihatkan bahwa kepedulian lingkungan bukan hanya slogan kosong, tetapi mulai diwujudkan dalam tindakan nyata.

Meski tantangan masih besar baik dari infrastruktur yang belum merata hingga transportasi publik yang belum memadai setidaknya harapan itu sudah mulai menyala.

Dengan kolaborasi antara warga, pemerintah, serta dukungan wilayah sekitar, bukan mustahil Pisangan, Ciputat akan kembali hijau, sehat, dan nyaman. Bukan sekadar mimpi, tetapi bisa benar-benar menjadi nyata jika kita semua mau bergerak bersama. []

 

Tags: bukanCiputatkrisis lingkunganPinggir KotaPisanganSejuk
Azka Khaerunnisa Ar

Azka Khaerunnisa Ar

Saya adalah Mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) ISIF.

Terkait Posts

Pacaran

Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

30 Juni 2025
Kesetaraan Disabilitas

Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

30 Juni 2025
Feminisme di Indonesia

Benarkah Feminisme di Indonesia Berasal dari Barat dan Bertentangan dengan Islam?

28 Juni 2025
Wahabi Lingkungan

Wahabi Lingkungan, Kontroversi yang Mengubah Wajah Perlindungan Alam di Indonesia?

28 Juni 2025
Patung Molly Malone

Ketika Patung Molly Malone Pun Jadi Korban Pelecehan

27 Juni 2025
Hijrah Nabi Muhammad Saw

Asma’ binti Abu Bakar Ra : Perempuan Tangguh di Balik Kesuksesan Hijrah Nabi Muhammad SAW

27 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID