• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Dalil Al-Qur’an dan Hadis Tentang Bekerja

Ayat ini menganjurkan seseorang untuk bertebaran ke berbagai penjuru bumi untuk mencari rizki Allah SWT. Dengan cara ini, seseorang akan dimudahkan jalan rezekinya ketimbang hanya berdiam diri di kampung

Redaksi Redaksi
28/06/2022
in Hikmah, Hukum Syariat
0
Dalil Al-Qur'an dan Hadis Tentang Bekerja

Dalil Al-Qur'an dan Hadis Tentang Bekerja

529
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk dalam beberapa al-Qur’an dan hadis tentang bekerja, mungkin dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad Saw menganjurkan setiap orang agar bekerja.

Anjuran untuk berusaha dan bekerja banyak sekali ditemukan dalam berbagai ayat al-Qur’an dan Hadis Nabi.

Dalam suatu ayat al-Qur’an, malah anjuran untuk bekerja itu disebutkan langsung setelah menunaikan shalat Jum’at:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ (9) فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ (10)

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikumandangkan panggilan untuk sembahyang pada hari Jum’at, maka bergegaslah (hadir) untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah aktivitas jual beli. Demikian itu adalah lebih baik bagi kamu, jika kamu mengetahui. Apabila telah menunaikan sembahyang, maka bergegaslah menyebar ke (penjuru) bumi, carilah rizki Allah dan ingatlah Allah sesering mungkin. Agar kamu menjadi orang-orang yang sukses.” (QS. al-Jum’ah ayat 9-10)

Baca Juga:

Tafsir Sakinah

Membongkar Dalil Lemah di Balik Khitan Perempuan

Islam Menolak Kekerasan, Mengajarkan Kasih Sayang

Nabi Tak Pernah Membenarkan Pemukulan Terhadap Perempuan

Dalam ayat ini, jika merujuk buku Fiqh Anti Trafiking yang ditulis oleh Faqihuddin Abdul Kodir dkk, mencari penghidupan (ma’isyah) diperintahkan langsung oleh Allah bersamaan dengan perintah melaksanakan shalat.

Ayat ini menganjurkan seseorang untuk bertebaran ke berbagai penjuru bumi untuk mencari rizki Allah SWT. Dengan cara ini, seseorang akan dimudahkan jalan rezekinya ketimbang hanya berdiam diri di kampung.

Dengan bekerja juga seseorang akan dinilai ibadah jika dilakukan dengan niat yang baik, misalnya untuk mencari nafkah keluarga, membekali diri dan keluarga agar terhindar dari kebodohan, dan lain-lain.

Akan tetapi, untuk soal apa yang dikerjakan, Rasulullah Saw tidak pernah menentukan jenis pekerjaan yang harus dilakukan, bisa pekerjaan wiraswasta, jasa, buruh, guru, pedagang, petani, profesional, dan lain-lain.

Nabi SAW bersabda: “Dari Abu Hurairah ra berkata: bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Seseorang yang menggunakan seutas tali, mencari kayu bakar, dan mengikatkan ke punggungnya, (lalu menjualnya ke pasar) adalah lebih baik baginya daripada harus meminta-minta kepada orang lain, yang kadang diberi dan terkadang ditolak.” (Hadits Riwayat Imam Bukhari).

Selain itu, Nabi Saw juga bersabda :

“Dari Miqdam Ra bahwa Rasulullah bersabda: “Tidak ada makanan yang dikonsumsi oleh seseorang, yang lebih baik dari hasil jerih pekerjaan tangannya sendiri, sesungguhnya Nabi Dawud as selalu memakan dari hasil pekerjaan tangannya sendiri.” (Hadits Riwayat Imam Bukhari)

Sementara itu, teladan dari Nabi Dawud As juga dapat dijadikan rujukan tentang bekerja. Nabi Dawud As adalah termasuk orang yang dipuji Nabi Muhammad Saw, karena ia senang bekerja keras dan tidak menggantungkan kepada orang lain. Seseorang semestinya tidak boleh menjadi beban orang lain, misalnya dengan cara meminta-minta.

Bahkan Islam mengutuk orang-orang yang berpangku tangan malas, membiarkan keluarganya terlantar, kelaparan, dan anak-anaknya tidak dididik secara baik. (Rul)

Tags: al-quranbekerjaDalilHadisislamNabi Sawpekerjaan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Fikih

Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Boys Don’t Cry

    Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu
  • Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID